S3 - Doktor
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S3 - Doktor by Author "Adjat Sudradjat"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EVOLUSI TEKTONIK DALAM KAITANNYA DENGAN AMALGAMASI BATUAN BERASAL DARI BENUA AUSTRALIA DAN BUSUR BANDA DI WILAYAH KOLBANO DAN NENAS, NUSA TENGGARA TIMUR(2017-04-26) JOKO WAHYUDIONO; Adjat Sudradjat; Ildrem SyafriPenelitian ini difokuskan pada Wilayah Kolbano dan Nenas di Timor bagian barat dengan penambahan data dari Cekungan Bonaparte dan Busur Banda. Secara umum daerah penelitian terdiri atas batuan yang berasal dari Benua Australia, Busur Banda, dan sedimen yang terendapkan setempat. Karena berasal dari tiga sumber yang berbeda maka tercermin dari karakteristik batuan sedimen serta tektoniknya. Secara tektonik, daerah penelitian terbukti telah mengalami tujuh kali periode deformasi yaitu saat Zaman Perem, Trias, Jura, Kapur, Paleogen, Miosen Akhir-Pliosen, serta Kuarter. Pemisahan menjadi tujuh periode dilakukan dengan metode menggunakan analisis stuktur sesar, reflektansi vitrinit, geokimia, dan kelurusan struktur dari citra. Terdapat kesamaan karakteristik peristiwa tektonik berdasarkan kesamaan ciri reflektansi vitrinit dan geokimia pada batuan gunungapi dari Sungai Fatu (Timor Bagian Barat) dengan sampel dari hasil Deep Sea Drilling Project (DSDP). Selain itu juga ditemukan kesamaan karakteristik struktur sesar, kelurusan struktur, dan geokimia pada sampel batuan gunungapi dari Kompleks Mutis, Sungai Metan (Timor Bagian Barat) dengan sampel dari hasil Pulau Atauro. Pada Zaman Perem terendapkan batuan sedimen Formasi Atahoc, Cribas, dan Maubise yang bersamaan dengan kegiatan vulkanisme. Pada Zaman Trias pengendapan berlanjut Formasi Niof, Babulu, Aitutu, dan Malita. Pada Zaman Jura diteruskan dengan pengendapan Formasi Wailuli dan Plover. Zaman Jura Akhir terjadi pemekaran sebagai awal pemisahan bagian ujung barat laut Benua Australia. Tumbukan dimulai sejak Kala Oligosen – Miosen. Kegiatan tumbukan semakin memuncak dan terjadi proses amalgamasi pada Kala Miosen Akhir-Pliosen dan menyebabkan pengangkatan di Pulau Timor. Tahap akhir tumbukan adalah tepatahkannya slab di bawah Pulau Timor dan terbentuknya Sesar Wetar. Proses pengangkatan di Pulau Timor terus berlanjut hingga sekarang.Item SUKSESI FASIES FORMASI RAMBATAN SEBAGAI RESPON SEDIMENTASI DAN TEKTONIK PADA MIOSEN SAMPAI PLIOSEN DI KALI RAMBATAN, BREBES, JAWA TENGAH(2023-12-07) BERNADETA SUBANDINI ASTUTI; Adjat Sudradjat; Vijaya IsnaniawardhaniIn the North Serayu Zone, Central Java, deep sea sediment extend west- east. The deep-sea fan sediment of Rambatan Formation (west) is equivalent to the tidal sediment of Merawu Formation (east). A detailed rock succession study was carried out in the type locality of Rambatan Formation on Rambatan River, Pamulihan, Brebes, Central Java. This research aims to determine the period of formation, reconstruct the rocks succession of Rambatan Formation at the type locality, based on field and laboratory observations, as well as find out the role of tectonics during the sedimentation of Rambatan Formation. The stratigraphic measurement field method was carried out on 7 tracks (ie: Pamulihan-1, Pamulihan-2, Cikeusal, Kamal Tiga, Kamal Dua, Jati Satu and Jati Dua) and integrated with paleontological and petrographic analysis. Based on stratigraphic and biostratigraphy reconstructions, Rambatan Formation was formed from N9 (Lower Miocene) to N20 (Pliocene, which can be divided into 2 main groups, namely: Middle Miocene (N9-N14), and Upper Miocene to Pliocene (N17-N20) rock succession. A time gap occurred at N15-N16. The Middle Miocene rocks characterize facies C, as a product of turbidity currents in the outer fan. A scour field intersects the rock layer, which is interpreted as a channel. Upper Miocene rocks (N17-N18) characterized facies F, as channel fill and debris flow deposits in the inner fan. Mio-Pliocene (N19-N20) rocks characterize facies C, as a turbidite product in the outer fan. This study identified the relative sea level changes and tectonics play a role during the sedimentation of Rambatan Formation, which is also marked by change of stress direction.