Inovasi Regional (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Inovasi Regional (S2) by Author "Cipta Endyana"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN SAINS TERHADAP DAMPAK INDIVIDU PADA LABORATORIUM LPTB LIPI(2022-10-12) RIKA WULANDARI; Emma Rochima; Cipta EndyanaLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan salah satu lembaga penelitian terbesar di Indonesia. Saat ini LIPI memiliki layanan terintegrasi berbasis website untuk Layanan Sains (ELSA). Penelitian ini bertujuan untuk menilai individu yang dipengaruhi oleh dua variabel endogen, yaitu pengguna dan kepuasan pengguna. Model pengukuran yang digunakan diadaptasi dari model keberhasilan Sistem Informasi Delone dan McLean. Sebanyak 51 responden dipilih dengan teknik simple random sampling. Penelitian menggunakan partial least square structural equation modeling (PLS-SEM) dengan SmartPLS versi 3.2.9 untuk menganalisis data. Faktor yang terbukti signifikan mempengaruhi kepuasan pengguna adalah kualitas sistem dan kualitas informasi. Aspek kualitas sistem yang perlu diperhatikan oleh penyedia layanan yaitu waktu respon masalah teknis yang dapat dilakukan dengan cepat sehingga memberikan kenyamanan akses bagi pengguna layanan sains LPTB LIPI Sedangkan aspek kualitas informasi yang harus diperhatikan yaitu ketepatan informasi yang harus ditingkatkan kembali terkait dengan data yang disajikan agar sesuai dengan fungsi dan isinya. Perbaikan ini bisa dilakukan dengan menambah jumlah pengelola yang khusus bertugas untuk update data dan informasi sistem layanan sains LPTB LIPI. Berdasarkan nilai R2 dengan nilai kepuasan pengguna dan dampak individu berpengaruh substansial terhadap variabel endogen. Nilai pengguna berpengaruh moderate terhadap variabel endogen. Hal tersebut dapat diartikan bahwa nilai keberadaan konstruk kepuasan pengguna dan pengguna dapat mempengaruhi perubahan nilai R2 konstruk dampak individu secara signifikan. Selain itu, penelitian ini secara praktis dapat membantu instansi terkait khususnya Unit Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) sebagai sampel penelitian ELSA dan secara teoritis berharga bagi peneliti dalam hal keberhasilan ELSA.Item PERAN PERPUSTAKAAN DALAM EKOSISTEM INOVASI NASIONAL: STUDI PENTAHELIX(2023-12-21) NURIDA MAULIDIA RAHMA; Cipta Endyana; Dicky MuslimPembangunan ekosistem riset dan inovasi patut untuk diprioritaskan mengingat kebutuhan dan manfaatnya bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Kebutuhan akan ekosistem riset dan inovasi ditegaskan juga di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek) bahwa Indonesia membutuhkan ekosistem riset dan inovasi agar dapat menyokong iklim riset Indonesia yang berkelanjutan. Dalam rangka memastikan terwujudnya cita-cita Indonesia Maju 2045 dan mendukung pembangunan ekosistem riset dan inovasi, maka Kementerian PPN/Bappenas membuat beberapa terbitan. Pada tahun 2020 disusun terbitan yang berjudul “Mendorong Perbaikan Ekosistem Riset dan Inovasi Indonesia: Pembelajaran Internasional dan Masukan Pemangku Kepentingan”. Dan pada tahun 2021 kembali membuat terbitan dengan judul “Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi (Cetak Biru EPI)”. Pada terbitan yang berjudul Mendorong Perbaikan Ekosistem Riset dan Inovasi Indonesia (2020), disebutkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu infrastruktur riset atau dengan kata lain perpustakaan adalah aktor pendukung dalam ekosistem riset/inovasi. Akan tetapi Kementerian PPN/Bappenas di tahun 2021 dalam publikasinya yang berjudul Cetak Biru EPI, tidak menyertakan perpustakaan di dalam publikasinya tersebut. Sementara itu apabila merujuk pada RPJMN 2020-2024, disebutkan bahwa perpustakaan dihadirkan untuk mengatasi permasalahan khususnya literasi. Lebih lanjut pada lampiran (Perpres No. 18 Th. 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024) dijelaskan lebih rinci bahwa perpustakaan memiliki peran dalam meningkatkan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter. Maka dari itu dengan tidak dibahasnya peran perpustakaan dalam kebijakan pembangunan ekosistem riset dan inovasi menjadi latar belakang penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pengumpulan data secara focus group discussion (FGD). Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan antara lain bahwa 1) perpustakaan memiliki peran dalam kolaborasi dan inovasi. Peran perpustakaan terkait dengan memfasilitasi kegiatan kolaborasi, riset, penemuan (inovasi), kreativitas, pembelajaran. Perpustakaan dapat memfasilitasi kegiatan tersebut dengan menyediakan ruangan, perlengkapan dan/atau peralatan pembelajaran/penelitian, dan layanan yang dapat mendukung kegiatan kolaborasi, riset, penemuan (inovasi), kreativitas, pembelajaran. 2) Terdapat hubungan antara Kawasan Sains dan Teknologi (KST) dan perpustakaan, dimana perpustakaan dapat menjadi akor pendukung di dalam KST. 3) Perpustakaan dapat menjadi pendukung di dalam KST karena perpustakaan mampu menjalankan fungsi community dan media dimana community dan media merupakan aktor di dalam konsep kolaborasi pentahelix.