Ilmu Kedokteran Gigi (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kedokteran Gigi (S3) by Author "Ani Melani Maskoen"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Stres Psikologis Terhadap Kelainan Periodontal Pada Tikus Galur Wistar (Sebagai Model Stres Psikologis Pada Prajurit Siswa Pendidikan Pertama TNI AD)(2023-07-18) BABY PRABOWO SETYAWATI; Ani Melani Maskoen; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Karies dan kelainan periodontal masih menjadi beban penyakit mulut global yang sangat penting untuk diatasi. Periodontitis berat yang dapat menyebabkan kehilangan gigi, ditemukan pada 5-15% dari sebagian besar populasi dewasa usia 35-44 tahun. Beberapa penyakit periodontal dan penurunan efektifitas pengobatan penyakit periodontal dapat disebabkan oleh stres psikologis. Stres sebagai penyebab langsung masalah periodontal yang dihubungkan melalui mekanisme neuro–immunoendocrinological. Prajurit siswa pendidikan pertama TNI AD yang umumnya berada diantara usia remaja akhir antara 17–21 tahun atau tamat SMA berada pada tahap psikologis yang rentan dengan perubahan sosial dan lingkungan. Prajurit siswa ditempatkan berada dalam situasi stres pada pendidikan dasar TNI AD, sehingga besar kemungkinan mengalami penyakit periodontal. Permasalahannya adalah bagaimana pengaruh stres psikologis terhadap penyakit periodontal pada tikus galur Wistar sebagai model stres psikologis pada prajurit siswa pendidikan pertama TNI AD. Pengaruh stres dilihat dengan menganalisis ekspresi Il-1β, Il-6, Il-10, kortisol, IgG, IgA, jumlah PMN, makrofag dan pelebaran jaringan periodontal. Metode penelitian dilakukan pada model tikus galur Wistar yang merupakan studi True Experimental dengan rancangan Randomized Post Test Only Control Group Design. Hasil penelitian dan pembahasan didapatkan data kuantitatif berupa analisa pada pemeriksaan CBCT, IHK dan HE dengan hasil analisis terjadi peningkatan ekspresi Il-1β, Il-6, dan kortisol, peningkatan jumlah PMN dan makrofag, penurunan ekspresi IgG, IgA dan Il-10 serta pelebaran jaringan periodontal secara signifikan sesuai dengan hipotesis. Kebaharuan penelitian ini adalah ditemukan jalur baru pengaruh stres psikologis terhadap kelainan periodontal pada tikus galur Wistar sebagai model stres psikologis pada prajurit siswa pendidikan pertama TNI AD melalui analisa jalur. Berupa mekanisme terjadinya pelebaran periodontal akibat stres psikologis melalui tiga jalur kuatnya hubungan antar Il-1β, Il-6, Il-10, IgG, IgA, makrofag, PMN dan kortisol Kesimpulan penelitian ini adalah adanya pengaruh stres psikologis terhadap kelainan periodontal.Item PENGARUH TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK TERHADAP RISIKO KEJADIAN RELAPS PASCA PERGERAKAN GIGI ORTODONTI (Penelitian Eksperimental Laboratoris untuk Mendeteksi Perubahan Tingkat Ekspresi mRNA HIF-1α, Prote(2023-07-18) YUN MUKMIN AKBAR; Endah Mardiati; Ani Melani MaskoenPendahuluan. Relaps pasca perawatan ortodonti menunjukkan masih terdapat daya yang menggerakkan gigi yang berasal dari serat suprakrestal gingiva. Reorganisasi kolagen pada serat gingiva terjadi lebih lambat dari pada reorganisasi membran periodontal dan tulang alveolar, dan masih dapat menghasilkan daya yang berpotensi menggerakkan gigi setelah alat ortodonti dilepas. Homeostasis gingiva secara konstan diatur oleh ekspresi gen-gen komponen matriks ekstraseluler, yaitu gen yang berperan dalam sintesis dan degradasi kolagen. Potensi Terapi Oksigen Hiperbarik (TOHB) dalam regenerasi jaringan ditempuh melalui mekanisme homeostasis sel punca, respon stress oksidatif, inflamasi, remodelling jaringan, angiogenesis, adhesi/kontak sel, regenerasi, proliferasi, diferensiasi sel maupun apoptosis. Metode. Penelitian ini merupakan studi true experimental, untuk mengetahui pengaruh TOHB terhadap sintesis dan degradasi kolagen pada serat suprakrestal gingiva pasca pergerakan gigi ortodonti melalui perubahan ekspresi mRNA HIF-1α, protein Col I dan protein MMP-1. Etik penelitian disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL Surabaya Nomor No.01/EC/LKS/I/2021. Subyek penelitian berjumlah 44 ekor kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang dibagi ke dalam kelompok normal (K0), kelompok ortodonti tanpa TOHB (K1) dan kelompok ortodonti dengan TOHB (K2). Perlakuan ortodonti berupa separasi kedua gigi insisif sentral atas dilanjutkan dengan fase retensi dan fase pengamatan relaps. Perlakuan TOHB berupa pemberian oksigen 100% pada 2,4 ATA selama 90 menit/hari selama kurun waktu 2, 4, 6, 8 dan 10 hari. Kelompok K0 tidak mendapatkan perlakuan ortodonti maupun TOHB. Ekspresi mRNA HIF-1α ditentukan melalui pemeriksaan RT PCR, sedangkan ekspresi protein Col I dan MMP-1 dihitung berdasarkan skor immunoreaktif sesuai dengan modified Remmele method. Perhitungan pergerakan gigi dilakukan secara klinis menggunakan digital caliper. Seluruh data hasil penelitian selanjutnya dianalisis statistik menggunakan metode ANOVA. Hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TOHB meningkatkan ekspresi mRNA HIF-1α secara bermakna (p = 0.0140), meningkatkan ekspresi protein Col I sisi regangan serat suprakrestal gingiva (p = 0.0043), meningkatkan ekspresi protein MMP-1 sisi tekanan serat suprakrestal gingiva (p = 0,0068) serta penurunan relaps pasca pergerakan gigi ortodonti (p = 3.75.10-40). Simpulan. TOHB sebagai metode adjuvant mengurangi risiko relaps pasca pergerakan gigi ortodonti melalui proses sintesis dan degradasi serat suprakrestal gingiva yang ditandai dengan peningkatan ekspresi mRNA HIF-1α, protein Col I dan MMP-1.