Universitas Padjadjaran
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Universitas Padjadjaran by Author "A SAMUDRA"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item STUDI FENOMENOLOGI MENGENAI MAKNA CYBERBULLYING DI SITUS ASK.FM BAGI PEREMPUAN PENGGUNA ASK.FM INDONESIA YANG MENGALAMI CYBERBULLYING SEBAGAI KORBAN(2017-08-07) A SAMUDRA; Ira Mirawati; Duddy ZeinA Samudra, 210110110085, 2016. Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Studi Fenomenologi Makna Cyberbullying di Situs Ask.Fm Bagi Perempuan Pengguna Ask.Fm Indonesia yang Mengalami Cyberbullying Sebagai Korban. Pembimbing utama Duddy Zein, Drs., M.Si. Pembimbing pendamping Ira Mirawati, S.Sos., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) motif yang menyebabkan korban cyberbullying ask.fm di Indonesia mulai menggunakan ask.fm dan bertahan meski telah menerima cyberbullying, (2) pesan seperti apa yang diterima oleh para korban cyberbullying tersebut di ask.fm, (3) respon para korban cyberbullying tersebut, (4) makna cyberbullying yang terbentuk di mata para korban. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi sosial Alfred Schutz. Data penelitian didapatkan melalui wawancara mendalam terhadap sembilan narasumber dan studi kepustakaan. Data dianalisis menggunakan metode analisis data fenomenologi model Van Kaam. Hasil penelitian mengungkapkan motif para korban mulai menggunakan ask.fm adalah karena mengikuti tren media sosial dalam lingkungan pergaulan dan ingin memperoleh informasi terkait isu sosial terkini. Sementara motif para korban masih tetap menggunakan ask.fm meski telah mengalami cyberbullying ialah karena mereka tidak peduli, tidak mau kalah, ingin menginspirasi korban lain, ingin terus mendapat informasi. Jenis pesan yang diterima para korban adalah pesan-pesan yang mengomentari sikap dan gaya hidup, tuduhan dan fitnah, hinaan fisik, pesan seks dan agama, serta kata-kata tidak pantas. Pesan-pesan tersebut tidak semua dibalas, terutama pesan seks dan agama, namun bagi pesan-pesan yang lain, para korban membalas dengan sindiran dan candaan, beberapa korban merespon dengan marah namun kemudian menjadi santai dan bisa menjawab dengan konten yang jelas. Kebanyakan korban tidak memaknai cyberbullying sebagai ancaman serius, karena rendahnya social presence pelaku cyberbullying sehingga dirasa tidak memiliki dampak negatif yang kuat. Cyberbullying baru efektif terhadap para korban yang telah mengasosiasikan cyberbullying tersebut dengan hal buruk di dunia nyata, misalnya dengan bullying tradisional di sekolah.