S1 - Sarjana
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Sarjana by Author "ABIYYU BAGUS HERMAWAN"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item STUDI LITERATUR: PENERAPAN ARNI (ANGIOTENSIN RECEPTOR-NEPRILYSIN INHIBITOR) PADA PASIEN GAGAL JANTUNG FRAKSI EJEKSI RENDAH DARI STUDI UJI KLINIS HINGGA STUDI POPULASI BERFOKUS PADA KEJADIAN HIPOTENSI(2022-10-04) ABIYYU BAGUS HERMAWAN; Mohammad Iqbal; Hawani Sasmaya PrameswariLatar belakang: Prevalensi gagal jantung mencapai 64.3 juta populasi dunia dan terus meningkat. Inovasi dan pengembangan pengobatan menjadi usaha dalam memperbaiki hasil luaran gagal jantung. Angiotensin Receptor-Neprilysin Inhibitor (ARNI) menjadi terapi utama gagal jantung fraksi ejeksi rendah. Salah satu efek samping ARNI adalah hipotensi. Literatur ini meneliti kejadian hipotensi simtomatik akibat penggunaan ARNI pada literatur uji klinis terkendali dan prospektif kohort, sebagai gambaran penerapan ARNI pada populasi dunia nyata. Metode: Penelitian ini merupakan studi literatur dengan pendekatan kualitatif melalui pencarian basis data SCOPUS dan PubMed dari tahun 2014 hingga 2022. Penelitian ini menggunakan kata kunci terkait ARNI, gagal jantung fraksi ejeksi rendah, dan hipotensi dalam pencarian. Hasil pencarian kemudian dipilah berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi yang telah ditentukan. Hasil: Berdasarkan 13 literatur terkait, kejadian hipotensi simtomatik dalam studi uji klinis berkisar pada 9% hingga 15% populasi studi, sedangkan dalam studi prospektif kohort kejadian ini berkisar pada 4.8% hingga 60% populasi studi. Penghentian pengobatan ARNI akibat hipotensi simtomatik terjadi serendah 0.7% dan setinggi 3.5% populasi studi. Pencapaian dosis target ARNI ditemukan pada 4.5% hingga 76% populasi studi. Kesimpulan: Insidensi hipotensi simtomatik sangat bervariasi. Penghentian pengobatan akibat hipotensi simtomatik ditemukan rendah dengan dosis target dapat tercapai hingga lebih dari setengah populasi studi. Salah satu upaya pencegahan hipotensi akibat penggunaan ARNI adalah pemberian dosis ARNI sebesar 25 mg dan titrasi secara bertahap.