Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam by Author "Abdul Mutalib"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item DISAIN RASIONAL SECARA KIMIA KOMPUTASI ISOMER-ISOMER DIBUTILDITIOFOSFAT DAN SINTESIS ISOMER SEBAGAI EKSTRAKTAN DENGAN SELEKTIVITAS TERTINGGI UNTUK PEMISAHAN LOGAM TANAH JARANG(2022-08-01) RATNA SARI DEWI; Abdul Mutalib; Anni AnggraeniLogam Tanah Jarang (LTJ) merupakan bahan penting dalam berbagai aplikasi teknologi tinggi. Pemisahan dan pemurnian LTJ sulit dilakukan karena LTJ memiliki kemiripan sifat antara satu dengan yang lainnya. Perlu dilakukan pengembangan metode-metode pemisahan dan pemurnian LTJ dari mineral-mineralnya. Adapun metode pemisahan yang biasa digunakan adalah metode ekstraksi cair-cair menggunakan ligan sebagai ekstraktan yang selektifitasnya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan selektifitas isomer-isomer dibutilditiofosfat (DBDTP) berdasarkan disain rasional secara kimia komputasi. Kemudian isomer terpilih disintesis dan diteliti kinerjanya dalam memisahkan LTJ. Metodologi dilakukan secara komputasi menggunakan program pemodelan molekul BIOVIA Discovery Studio 2016 meliputi preparasi isomer DBDTP dan senyawa-senyawa kompleksnya dengan LTJ (La, Gd, dan Sm) kemudian dioptimisasi energinya menggunakan program AMBER18. Diperoleh kestabilan kompleks energi ikatan isomer dibutilditiofosfat dengan LTJ dari selektifitas rendah ke selektifitas tinggi yaitu disekunderbutil ditiofosfat, diisobutilditiofosfat, dan ditersierbutil ditiofosfat. Kemudian ligan terpilih DBDTP disintesis untuk mengekstraksi LTJ (La, Gd, dan Sm) dengan pelarut n-heksana pada pH 4,0 dan perbandingan mol logam terhadap mol ligan = 1 : 3. Diperoleh faktor pemisahan (α) logam campuran Sm dan La dengan ligan DTBDTP sebesar 3,326. Hal ini menunjukkan bahwa La dan Sm dapat dipisahkan dengan baik.Item ISOLASI HUMAN SERUM ALBUMIN (HSA) DAN PEMBUATAN SENYAWA PENGONTRAS MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) GADOLINIUM-DIETILENE TRIAMINE PENTAACETAT ACID-HSA (Gd-DTPA-HSA)(2016-12-23) RUSPIN ARUNG SAMPE; Abdul Mutalib; R. Ukun M.S. Soedjana AtmadjaAngka kematian oleh karena penyakit kanker di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun termasuk di Indonesia. Senyawa pengontras Gd-DTPA-HSA dapat meningkatkan tampilan citra MRI untuk diagnosis penyakit kanker secara dini sebagai salah satu cara untuk mengurangi angka kematian karena kanker. Namun HSA masih susah diperoleh, harus diimpor dengan harga yang sangat mahal dan butuh waktu lama. HSA terdapat melimpah dalam plasma darah yaitu sekitar 50-60% dari total protein plasma yang dibutuhkan dalam kemurnian yang tinggi untuk keperluan pharmaceutical. Rancangan FF dapat digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh secara potensial terhadap rendemen HSA hasil isolasi dari plasma darah untuk sintesis Gd-DTPA-HSA. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh secara potensial terhadap rendemen HSA hasil isolasi dari plasma darah menggunakan rancangan FF, menentukan rendemen dan kemurnian HSA untuk sintesis Gd-DTPA-HSA, dan mendapatkan informasi Gd-DTPA-HSA yang disintesis menggunakan HSA hasil isolasi dari plasma darah. HSA diisolasi dari plasma darah dengan fraksionasi menggunakan garam ammonium sulfat, pemurnian dengan kromatografi filtrasi gel Sephadex G-25 dan kromatografi pertukaran anion DEAE-Selulosa, dan dikarakterisasi dengan SDS-PAGE dan SEC-HPLC. Hasil penelitian memberikan data yang menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh secara potensial terhadap rendemen HSA hasil isolasi dari plasma darah menggunakan rancangan FF yaitu interaksi faktor A dan D, dan faktor A serta faktor B. Perolehan rendemen dan kemurnian HSA yang tinggi yaitu sebesar 69,54% dan kemurnian 89,98%. Gd-DTPA-HSA berhasil disintesis menggunakan HSA hasil isolasi dengan kemurnian tinggi ditandai dengan munculnya puncak tunggal pada kromatogam dengan waktu retensi 11.062 menit.Item KAJIAN DINAMIKA MOLEKULAR UNTUK MEMPREDIKSI NILAI KD PADA EKSTRAKSI Sm, Eu, Gd, Tb, DAN Dy MENGGUNAKAN LIGAN DBDTP DAN LIGAN TURUNAN DBDTP(2017-10-13) FAHMI ACKBAR; Abdul Mutalib; Yeni Wahyuni HartatiLogam tanah jarang (LTJ) merupakan suatu material strategis nasional. Tingkat kebutuhan terhadap LTJ semakin lama semakin meningkat pesat. Pemisahan LTJ dapat menggunakan berbagai metode pemisahan, salah satunya dengan menggunakan ligan pengompleks. Dibutyl dithiophosphate (DBDTP) memiliki banyak keuntungan ketika di gunakan sebagai ekstraktan dalam ekstraksi. Simulasi komputer membutuhkan suatu metode akurat dalam memodelkan sistem yang dikaji. Simulasi sering dilakukan dengan kondisi yang sangat mirip dengan eksperimen, sehingga hasil perhitungan kimia komputasi dapat dibandingkan secara langsung dengan eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan prediksi pemisahan secara ekstraksi LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) menggunakan ligan DBDTP dan ligan turunan DBDTP untuk mendapatkan nilai KD prediksi melalui simulasi dinamika molekular. Perlakuan diawali dengan mensimulasikan pengikatan ligan secara monovalen dan bivalen dengan disimulasikan dengan sistem satu pelarut selama 10 ns dan sistem dua pelarut selama 100 ns secara eklplisit. Hasil simulasi menunjukan kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan DBDTP dan turunan DBDTP secara dinamika molekular menunjukan bahwa ligan ini stabil dengan dinamika molekular. Energi untuk masing-masing kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) untuk DBDTP adalah 40,43, -37,06, -121,13, -99,92, dan -133,22 Kkal/mol dan turunan DBDTP sebesar- 16,20, 0,74, -68,65, -50,75, dan -81,67 Kkal/mol. Dan diprediksi kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan turunan DBDTP dapat terdistribusi lebih baik ke dalam fase organik dibanding ligan DBDTP melalui simulasi dinamika molekular dengan nilai KD prediksi untuk Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy berturut-turut sebesar 0,52, 0,55, 0,52, 0,61, dan 0,51.Item KAJIAN DINAMIKA MOLEKULER UNTUK MEMPREDIKSI NILAI KD PADA EKSTRAKSI Sm, Eu, Gd, Tb, DAN Dy MENGGUNAKAN LIGAN DBDTK DAN LIGAN TURUNAN DBDTK(2017-08-24) IQBAL KAMALY RAMADHAN; Abdul Mutalib; Muhammad YusufSebagai salah satu anggota konsorsium logam tanah jarang (LTJ), departemen kimia Unpad lebih difokuskan pada pemisahan dan pemurnian LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy). Oleh karena itu, dilakukan inovasi untuk mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk analisis dan pemisahan LTJ tersebut. Termasuk pemilihan ekstraktan terbaik dengan mencari turunannya melalui kimia komputasi. Ligan dibutilditiokarbamat (DBDTK) dapat membentuk kompleks dengan sejumlah unsur golongan kelompok lantanida, sehingga ligan DBDTK dan turunannya dapat dijadikan pilihan sebagai ekstraktan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan prediksi pemisahan secara ekstraksi LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) menggunakan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK untuk mendapatkan nilai KD prediksi melalui simulasi dinamika molekuler. Ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK dibuat dengan program BIOVIA Discovery Studio 2016. Lalu dihubungkan dengan atom pusat Sm, Eu, Gd, Tb dan Dy dan dilakukan optimisasi energi menggunakan program AMBER14. Kemudian disimulasikan dengan sistem dua pelarut selama 100 ns secara eksplisit. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK masih belum stabil dilihat dari tingginya nilai fluktuasi dari panjang ikatan antara atom pusat LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK, dan juga kompleks LTJ (Sm, Eu, Gd, Tb, dan Dy) dengan ligan DBDTK dan ligan turunan DBDTK tidak dapat diamati distribusinya pada fase air dan fase organik karena tidak terbentuknya kompleks yang stabil.Item KARAKTERISASI DAN STUDI IN SILICO FRAGMEN F(ab)2 MONOKLONAL ANTIBODI NIMOTUZUMAB SERTA KONJUGASINYA DENGAN NANOPARTIKEL EMAS-DENDRIMER POLIAMIDOAMIN (PAMAM) G4 SEBAGAI KANDIDAT AGEN PENGKONTRAS UNTUK(2018-11-07) YURIKA SASTYARINA; Abdul Mutalib; R. Ukun M.S. Soedjana AtmadjaPenggunaan antibodi monoklonal untuk diagnosis kanker selama beberapa dekade ini telah banyak dikembangkan terkait selektifitas cukup tinggi terhadap sel target. Salah satunya nimotuzumab yang merupakan kelompok anti HER1. Namun, antibodi monoklonal memiliki keterbatasan karena berat molekul yang relatif besar sehingga berpengaruh terhadap kecepatatan bersirkulasi, penetrasi dan eliminasi oleh sebab itu digunakan bentuk fragmen F(ab’)2 nimotuzumab hasil pemotongan menggunakan enzim pepsin. Adanya konjugasi fragmen F(ab’)2 nimotuzumab dengan nanopartikel emas terenkapsulasi PAMAM G4 dapat menjadi kandidat agen pengkontras pada pencitraan dengan CT scan dengan memperhatikan selektivitas yang tinggi pada target dan kestabilan di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah memfragmentasi antibodi monoklonal nimotuzumab dengan menggunakan enzim pepsin yang menghasilkan fragmen F(ab’)2 nimotuzumab melalui hasil karakteristik SDS-PAGE dan KCKT fragmen serta mengkonjugasikan fragmen F(ab’)2 nimotuzumab dengan nanopartikel emas PAMAM G4 dan mengkaji selektivitas dalam bentuk afnitas ikatan nanopartikel emas PAMAM G4-F(ab’)2 nimotuzumab pada reseptor HER1 dar sel A549 dengan metode flouresen dan in silico. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan kestabilan dalam sistem tubuh dengan studi in silico menggunakan simulasi dinamika molekul pada pH fisiologis dan pH asam. Hasil fragmentasi didapatkan kemurnian fragmen F(ab’)2 nimotuzumab sebesar 91,8 %. Afinitas ikatan dari nanopartikel emas PAMAM G4-F(ab’)2 nimotuzumab pada reseptor HER1 memberikan nilai Kd = 1,89 x 10-9 M yang menunjukkan afinitas tinggi sedangkan afinitas ikatan F(ab’)2 nimotuzumab dengan reseptor HER1 pada studi in silico didapatkan nilai energi bebas -16,545 kkal/mol atau sebanding dengan 6,44 x 10-9 M. Pengamatan secara in silico juga didapatkan kestabilan nanopartikel emas PAMAM G4 berpengaruh pada berbagai pH. Kestabilan struktur pada penelitian ini dilihat dari nilai RMSD dan RMSF dimana pada pH asam, nilai RMSD dan RMSF lebih meningkat dibanding pada pH fisiologis.Item PEMISAHAN SAMARIUM(III) DAN EUROPIUM(III) DARI GADOLINIUM(III), TERBIUM(III), DAN DISPROSIUM(III) DENGAN EKSTRAKSI PELARUT MENGGUNAKAN LIGAN DBDTP MELALUI PROSES PRA-REDUKSI DENGAN NaBH4(2018-01-16) ARNIE ANGGRAENI LESTARI; Abdul Mutalib; Titin SofyatinPemisahan campuran unsur tanah jarang (UTJ) menjadi unsur-unsur individu masih sangat sulit dilakukan karena perbedaan sifat fisik dan kimia yang hampir sama, tetapi sifat oksidasi-reduksinya cukup berbeda misalnya Tb mudah dioksidasi menjadi ion valensi 4+ (Tb4+), sedangkan Sm, Eu mudah direduksi menjadi ion valensi 2+ (Sm2+, Eu2+). Sifat mudah direduksi dan dioksidasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk mempermudah proses pemisahan unsur secara individual maupun campuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memisahkan Sm dan Eu dari campuran Gd, Sm, Eu, Tb, dan Dy menggunakan ekstraktan DBDTP dengan melibatkan proses reduksi menggunakan reduktor kuat NaBH4. Metode penelitian yang dilakukan adalah iradiasi sampel individu (Sm, Eu) dan campuran (Gd, Sm, Eu, Tb, Dy), lalu reduksi dengan NaBH4 dalam kondisi gas N2 pada kondisi optimum yang didapat yaitu perbandingan mmol UTJ dan NaBH4 1:3 dengan waktu reduksi selama 15 menit dan dielektroforesis kertas selama 1 jam 350 V. Setelah itu, dilakukan ekstraksi pelarut menggunakan ligan DBDTP. Fase organik dan fase air dianalisis dengan spektrofotometer gamma Single Channel Analyzer (SCA) dan Multichannel Analyzer (MCA). Hasil yang diperoleh adalah unsur Sm dan Eu dapat dipisahkan dari campuran Gd, Sm, Eu, Tb dan Dy dengan ekstraksi menggunakan ekstraktan DBDTP melalui proses reduksi Sm dan Eu dengan reduktor kuat NaBH4 dengan parameter ekstraksi yang diperoleh adalah %E sebelum reduksi: %E 155Eu = 15,67; %E 153Sm = 14,54; dan %E setelah reduksi: %E 155Eu = 2,03; %E 153Sm = 2,98.Item PENENTUAN EFFICACY DAN SAFETY SERTA PENINGKATAN SKALA PRODUKSI NANOPARTIKEL EMAS DENDRIMER PAMAM G4 NIMOTUZUMAB SEBAGAI THERANOSTIC AGENT CT-SCAN UNTUK PENYAKIT KANKER POSITIF HER-1(2022-02-07) ANGGA CIPTA NARSA; Abdul Mutalib; R. Ukun M.S. Soedjana AtmadjaPada saat ini nanopartikel banyak digunakan sebagai sistem pembawa agen diagnosis dan terapi untuk penyakit kanker. Dendrimer merupakan suatu bahan sintetik yang sangat bercabang, dalam struktur nano yang berbentuk bola dan dapat digunakan sebagai molekul pembawa untuk contrast agent. Nanopartikel emas dapat digunakan sebagai contrast agent untuk mendeteksi pernyakit kanker. Nanopartikel emas ini dapat mengikat banyak protein dan obat-obatan sehingga bisa lebih tertarget pada sel kanker. Nimotuzumab merupakan monoklonal antibodi (MAb) yang dapat mengenali Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR). Aktivitas EGFR ini berhubungan dengan perkembangan penyakit kanker manusia. Antibodi ini akan berinteraksi dengan EGFR, sehingga dapat dijadikan sebagai targeted agent menuju sel kanker pada manusia. Selain itu ukuran yang lebih kecil memiliki penetrasi ke jaringan yang lebih baik dan lebih spesifik mengarah sebagai deteksi antigen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai efficacy dan safety serta mendapatkan parameter produksi hasil seleksi dan optimasi untuk keperluan produksi skala besar untuk keperluan uji klinik nanopartikel emas - dendrimer - nimotuzumab sebagai theranostic agent CT-Scan yang tertarget untuk penyakit kanker positif HER-1. Metode yang dilakukan adalah dengan membuat konjugat nanopartikel emas – dendrimer PAMAM G4 – nimotuzumab dilanjutkan pengujian efficacy dan safety serta mencari parameter yang mempengaruhinya serta kondisi optimalnya menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Pengujian efficacy yang dilakukan adalah pencitraan dengan CT-Scan pada tikus yang telah di induksi oleh sel kanker A549. Pengujian safety yang dilakukan yaitu penentuan nilai LD50. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan skala produksi yang lebih besar dan dibandingkan karakteristiknya. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nanopartikel emas - dendrimer PAMAM G4 – nimotuzumab mempunyai nilai efficacy dengan memberikan citra yang lebih baik dengan dosis 0,01 mg/mL yaitu sebesar 48 HU. Dari pengujian safety LD50 didapatkan pada nilai 127,87 mg/Kg BB. Berdasarkan RSM nanopartikel emas – dendrimer PAMAM G4 – nimotuzumab dapat ditingkatkan produksinya lima dan sepuluh kali lebih besar dari skala laboratorium dengan parameter yang berpengaruh yaitu jumlah nimotuzumab, suhu inkubasi nanopartikel emas – dendrimer PAMAM G4 dengan nimotuzumab, jumlah etilenglikol, dan waktu inkubasi nimotuzumab dan natrium periodat.Item PENENTUAN KANDUNGAN UNSUR TANAH JARANG INDIVIDUAL (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) DARI CAMPURANNYA TANPA PEMISAHAN KIMIA SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS DIKOMBINASIKAN DENGAN METODE PCR DAN PLS-R(2017-10-13) ANDREW PURNAMA; Abdul Mutalib; Anni AnggraeniUnsur tanah jarang merupakan bahan yang strategis dan memiliki penggunaan yang luas terutama pada bidang industri teknologi. Unsur tanah jarang yang terdiri dari 17 unsur ini memiliki kemiripan sifat sehingga sangat sulit dipisahkan menggunakan metode pemisahan kimia biasa. Akan tetapi pemakaian unsur tanah jarang saat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Maka dari itu diperlukan suatu metode alternatif yang efisien untuk menentukan kandungan unsur tanah jarang tanpa melakukan pemisahan terlebih dahulu, seperti kombinasi metode spektrofotometri ultraviolet-visible dan analisis multivariat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan unsur tanah jarang kelompok sedang tanpa pemisahan kimia dengan menggunakan kombinasi metode spektrofotometri ultraviolet-visible dan analisis multivariat. Sebanyak 28 larutan training set Gd(III), Sm(III), Eu(III), Tb(III) dan Dy(III) disiapkan dan kemudian dianalisis absorbansinya menggunakan metode spektrofotometri ultraviolet-visible. Data yang diperoleh diolah secara multivariat menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), Principal Component Analysis (PCR), dan Partial Least Square (PLS). Model yang didapat dari metode PCR divalidasi dengan test data. Dari penelitian ini diperoleh hasil nilai akurasi pengolahan data dengan metode PLS lebih baik daripada PCR, dan nilai presisi PLS lebih besar daripada PCR. Nilai % eror yang didapat dari pengolahan data dengan PLS untuk unsur Eu sebesar 9,3%, unsur Dy sebesar 18,6%, unsur Gd sebesar 11,0%, unsur Sm sebesar 10,3% dan unsur Tb sebesar 10,8%.Item Pengembangan Metode Penentuan Cepat, Serentak dan Tanpa Pemisahan Kimia Unsur Logam Tanah Jarang Kelompok Sedang Menggunakan Kombinasi Metode Spektroskopi UV-Visible dan Analisis Multivariat(2016-10-18) HERU AGUNG SAPUTRA; Anni Anggraeni; Abdul MutalibUnsur logam tanah jarang (ULTJ) merupakan bahan strategis, sukar diperoleh dan mempunyai kegunaan yang luas terutama pada industri teknologi tinggi. Pada penelitian ini akan dilakukan penentuan ULTJ kelompok sedang (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) menggunakan kombinasi metode spektroskopi UV-Visible dan analisis multivariat PCR dan PLSR disertai dengan penyelidikan mengenai pengaruh rentang panjang gelombang yang digunakan terhadap konsentrasi prediksi, preprocessing data dan evaluasi parameter analitik akurasi, presisi, LoD, LoQ, sensitivitas dan selektivitas. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap 1; persiapan larutan stok ULTJ dan larutan training set. Tahap II; analisis larutan training set dengan metode spektroskopi UV-Visible. Tahap III; pengolahan data spektroskopi UV-Visible dengan metode analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kombinasi metode spektroskopi UV-Visible dengan analisis multivariat memberikan parameter analitik akurasi, presisi, LOD, LOQ, sensitivitas dan selektivitas terbaik pada matriks data rentang panjang gelombang 200-600 nm setelah dilakukan preprocessing. LoD untuk Sm, Eu, Gd, Tb dan Dy secara berturut-turut 1,375, 0,332, 42,117, 1,767 dan 0,576 ppm sedangkan LoQ 4,126, 0,997, 126,351, 5,301 dan 4,728 ppm; dan 2) preprocessing data memberikan model matematika PCR yang kokoh (memberikan nilai konsentrasi prediksi yang konsisten sesuai dengan konsentrasi sebenarnya) pada penentuan konsentrasi unsur logam tanah jarang kelompok sedang, dimana untuk model matematika PCR pada matriks data rentang panjang gelombang 200-600 nm setelah dilakukan preprocessing dikonfirmasi melalui validasi silang. Adapun nilai RMSE untuk Sm, Eu, Gd, Tb dan Dy secara berturut-turut 0,006, 0,027, 0,011, 0,010 dan 0,044.Item PENGGUNAAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY UNTUK SELEKSI DAN OPTIMASI PARAMETER PEMISAHAN UNSUR LOGAM TANAH JARANG KELOMPOK SEDANG DARI UNSUR LOGAM TANAH JARANG KELOMPOK LAINNYA DENGAN METODE PENGENDAPA(2016-10-28) SYULASTRI EFFENDI; Abdul Mutalib; Anni AnggraeniIndonesia merupakan salah satu negara penghasil timah terbesar di dunia dengan hasil sampingnya berupa mineral ikutan, salah satunya adalah monasit. Monasit mengandung lebih dari 50% unsur logam tanah jarang (ULTJ). ULTJ memiliki kegunaan penting dalam berbagai ilmu pengetahuan maupun teknologi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Banyaknya mineral monasit yang ditemukan di Indonesia serta banyaknya kegunaan ULTJ maka diperlukan pemisahan yang tepat untuk mendapatkan ULTJ dalam bentuk murni dengan biaya yang relatif murah dan bahan penelitian yang mudah didapat. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh kondisi optimum parameter pengendapan pemisahan ULTJ kelompok sedang dari kelompok ULTJ lainnya berdasarkan Response Surface Methodology yang terdiri dari desain plackett burman dan box behnken dari sampel ULTJ hidroksida hasil olah monasit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendapan selektif ULTJ kelompok berat, sedang dan ringan berdasarkan desain eksperimen plackket burman untuk menseleksi faktor – faktor yang memiliki relevansi positif terhadap respon ULTJ kelompok sedang. Faktor yang digunakan yaitu faktor konsentrasi pereaksi, suhu, kecepatan pengadukan dan pH, kemudian faktor yang terpilih dioptimasi dengan desain box behnken sehingga diperoleh kondisi optimum tiap parameter. Faktor – faktor hasil optimasi digunakan untuk pemisahan secara selektif kelompok ULTJ dengan metode pengendapan skala besar. Parameter yang memiliki relevansi positif dengan efisiensi pemisahan ULTJ kelompok sedang dari kelompok ULTJ lainnya yaitu konsentrasi asam oksalat (1,02N), suhu pengendapan dengan asam oksalat (25C), pH pengendapan ULTJ berat (3,88), pH pengendapan ULTJ sedang (7,30) dan suhu pengendapan ULTJ sedang (90C). Efisiensi pemisahan sampel ULTJ kelompok sedang skala kecil dari sampel ULTJ hidroksida yaitu 72,88 % sedangkan efisiensi sampel skala besar hanya 52,47%.Item PENGURAIAN SPEKTRUM CAMPURAN UNSUR TANAH JARANG (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) MENJADI SPEKTRUM INDIVIDUALNYA DENGAN MENGGUNAKAN MCR-ALS MELALUI MATLAB DAN PENENTUAN MODEL MATEMATIKANYA DENGAN PCR DAN PLSR MELA(2017-08-24) MOHAMAD SEPRIL AVIAN; Abdul Mutalib; Anni AnggraeniSetelah melakukan konsorsium unsur tanah jarang (UTJ) dengan berbagai instansi, fokus utama penelitian di kimia Unpad lebih cenderung terhadap unsur tanah jarang (Sm, Eu, Gd, Tb, Dy) karena unsur tersebut dapat digunakan untuk teknologi terkini seperti, Gd yang digunakan sebagai agen pengontras pada MRI. Oleh karena itu, kita terus berinovasi mencari metode alternatif yang dapat digunakan untuk analisis dan pemisahan UTJ tersebut. Termasuk penentuan konsentrasi UTJ tanpa pemisahan melalui larutan simulasi. Pengukuran UTJ dengan spektrofotometer UV-Vis yang dikombinasikan dengan analisis multivariat menjadi suatu metode alternatif untuk penentuan konsentrasi tanpa pemisahan secara serempak. Metode spektrofotometri UV-Vis dipilih karena lebih murah dibandingkan ICP. Data hasil analisis dengan spektrofotometer UV-Vis tersebut kemudian diolah dengan MCR-ALS untuk mendapatkan informasi spektrum individu dari spektrum campuran dengan nilai lack-of-fit sebesar 0,31%. Kemudian, dibuat model matematikanya dengan menggunakan PCR dan PLSR. Kedua metode tersebut dapat digunakan untuk prediksi. Hal ini dapat dilihat akurasinya melalui hasil perhitungan %error yang dihasilkan untuk UTJ Sm, Eu, Gd, Tb dan Dy secara berturut-turut dengan menggunakan metode PCR dan PLSR kurang dari 5% tetapi untuk hasil standar deviasi relatifnya berada pada rentang 1 - 11% Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa kedua metode sama baiknya untuk digunakan dalam penentuan konsentrasi UTJ.Item Sintesis dan Karakterisasi Konjugat(DOTA)n-PAMAM G3 sebagai Pereaksi untuk Sintesis Senyawa Pengontras MRI (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 sebagai Produk yang Lebih Unggul dari Senyawa Pengontras DOTAREM(Gd-Dota)(2017-07-11) RISMA DELIANI N; Abdul Mutalib; Retna Putri FauziaPenyakit kanker dapat disembuhkan secara signifikan khususnya bila dapat dideteksi secara dini sebagai bentuk tindakan pencegahan dan penentuan jenis pengobatan yang tepat. Deteksi dini kanker dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan alat Magnetic Resonance Imaging, yang disertai penggunaan suatu senyawa pengontras. Senyawa kompleks Gd-DOTA merupakan senyawa pengontras yang telah digunakan secara luas untuk keperluan klinis. Namun pada pengaplikasiannya diperlukan dosis yang besar untuk dapat memberikan intensitas pencitraan yang baik pada MRI, akibat rendahnya berat molekul dan laju relaksasi yang dipengaruhi oleh jumlah molekul Gd.Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan modifikasi senyawa pengontras dengan suatu makromolekul dendrimer PAMAM G3, yang memiliki struktur bercabang sehingga memungkinkan untuk menyisipkan banyak molekul Gd-DOTA dan bertambahnya berat molekul. Metode penelitian yang dilakukan meliputi: pembuatan konjugat (DOTA)n-PAMAM G3; pemurnian dan karakterisasi konjugat (DOTA)n-PAMAM G3; sintesis dan karakterisasi (Gd-DOTA)n-PAMAM G3. Efisiensi pembentukan (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 ditentukan melalui tahapan pemurnian menggunakan kolom PD-10, uji kemurnian dengan metode KCKT dan analisis kualitatif menggunakan metode spektroskopi FT-IR. Perbedaan spesifikasi senyawa pengontras (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 dengan senyawa pengontras komersial Dotarem (Gd-DOTA), terkait berat molekul dan jumlah molekul Gd ditentukan melalui analisis menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini ialah terbentuknya senyawa (Gd-DOTA)n-PAMAM G3 dengan berat molekulsebesar 9679,256 Da dengan jumlah molekul Gd-DOTA (n=5).Item SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLISTIRENA- DIETILENTRIAMINPENTAASETAT SEBAGAI RESIN BARU DAN PENGGUNAANNYA UNTUK PEMISAHAN UNSUR TANAH JARANG SECARA PREPARATIF DENGAN KROMATOGRAFI CAIR(2019-05-07) HERMAN; Anni Anggraeni; Abdul MutalibTelah dilakukan penelitian sintesis dan karakterisasi polistirena-dietilentriaminpentaasetat (PS-DTPA) sebagai resin baru dan penggunaannya untuk pemisahan unsur tanah jarang (UTJ) secara preparatif dengan metode kromatografi cair. Resin disintesis melalui reaksi antara aktivasi polistirena dan DTPA. Aktivasi polistirena dilakukan melalui dua tahap yaitu dengan pembentukan amidometil polistirena dan hidrolisis gugus asil menjadi metil amino polistirena (MAP). Hasil karakterisasi resin yang diperoleh menggunakan spektrometri Fourier Transform-Infrared (FTIR), menunjukkan bahwa telah terbentuk konjugasi PS-DTPA melalui ikatan gugus karbonil dari DTPA dan yang gugus amida dari MAP. Hasil pengamatan morfologi permukaan resin menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan bahwa DTPA tersebar pada permukaan resin yang disintesis. Massa jenis resin yang disintesis sebesar 1,7158 g/mL, yang ditentukan dengan menggunakan piknometer, nilai ini sesuai dengan persyaratan densitas untuk suatu resin yaitu lebih besar dari massa jenis air. Seleksi dan optimasi parameter sintesis resin PS-DTPA dilakukan melalui desain eksperimen plackett-burman untuk menyeleksi variabel yang memiliki pengaruh utama dalam sintesis resin tersebut menggunakan software design expert versi 9,0. Berdasarkan hasil percobaan seleksi parameter terdapat enam variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai yield (persen rendemen) resin PS-DTPA yaitu rasio mol, laju pengadukan, suhu pengadukan, volume total, derajat keasaman, dan konsentrasi amoniak. Data hasil seleksi parameter tersebut dioptimasi menggunakan central composite design (CCD) adalah rasio mol PS-DTPA, 1; derajat keasaman, 6,00; laju pengadukan, 200 rpm; suhu pengadukan, 23C; volume total campuran reaksi, 9,0 mL; dan konsentrasi amoniak, 0,1000 M. Rendemen resin dihitung menggunakan software adalah 98,186%. Resin PS-DTPA produk sintesis telah dicoba digunakan untuk pemisahan UTJ (lantanum, gadolinium, disprosium) dengan metode kromatografi cair pada kolom preparatif. Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa ketiga unsur yang diteliti dapat dipisahkan secara individual dari campurannya melalui larutam rutan elusi La3+, Gd3+, dan Dy3+, hal ini sesuai dengan urutan kestabilan kompleks antara UTJ dengan ligan DTPA yaitu La3+ < Gd3+ < Dy3+. Pemisahan terjadi melalui mekanisme pembentukan kompleks antara UTJ sebagai atom pusat dan DTPA sebagai ligan yang terkonjugasi dengan MAP.