S1 - Skripsi
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S1 - Skripsi by Author "Adelse Prima Mulya"
Now showing 1 - 16 of 16
Results Per Page
Sort Options
Item Gambaran Core Competencies Terkait Disaster Nursing pada Perawat di Rumah Sakit Umum di Kabupaten Pangandaran(2023-07-12) REZKA BAHLAIL; Irman Somantri; Adelse Prima MulyaIndonesia dikenal sebagai negara dengan risiko bencana alam yang tinggi. Perawat sebagai elemen utama dalam pelayanan kesehatan, memegang peran penting dalam penanggulangan bencana. Oleh karena itu, diperlukan perawat yang kompeten dalam manajemen bencana. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan core competencies terkait disaster nursing dalam menghadapi bencana alam pada perawat di rumah sakit umum yang berdiri di wilayah pesisir. Metode penelitian kuantitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat RSUD Pandega Pangandaran. Sampel direkrut dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kemudian data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen DNCCS dan dianalisis menggunakan analisis data univariat. 120 perawat yang berpartisipasi dalam penelitian ini memiliki skor rata-rata lebih tinggi dari nilai tengah (mean = 246,52). Menariknya, perawat yang pernah mengikuti pelatihan bencana justru memiliki skor rata-rata yang lebih rendah (mean = 246,43). Berbeda dengan perawat yang pernah berpartisipasi dalam relawan bencana, mereka memiliki skor rata-rata yang lebih tinggi secara keseluruhan meskipun jumlahnya sedikit (n=25). Secara keseluruhan, para perawat memiliki tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dalam manajemen bencana. Kurangnya partisipasi perawat dalam relawan bencana menjadi perhatian yang serius, maka disarankan kepada Bidang Keperawatan di RSUD Pandega Pangandaran untuk melibatkan para perawat dalam penanggulangan bencana baik bencana skala lokal maupun nasional.Item Gambaran Distres Psikologis pada Orang Tua yang Memiliki Anak Kanker di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu(2023-06-27) NITHARIA SYIFA; Gusgus Ghraha Ramdhanie; Adelse Prima MulyaDiagnosis kanker pada anak merupakan salah satu stressor yang dapat menyebabkan orang tua mengalami distres psikologis. Proses pengobatan pada anak kanker menjadi sumber stressor bagi orang tua yang berpengaruh terhadap kondisi psikologis orang tua itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran distres psikologis pada orang tua yang memiliki anak kanker di Yayasan Rumah Pejuang Kanker Ambu. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif dengan teknik non probability sampling jenis accidental sampling yang melibatkan 50 orang tua. Instrumen merupakan kuesioner baku berupa Beck Depression Inventory II (BDI-II) dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS-A) yang sudah digunakan oleh Ginting et al (2013) dan Ramdan (2019). Analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua tidak depresi (42%), depresi ringan (18%), depresi sedang (28%), dan depresi berat (12%). Sedangkan pada kecemasan, orang tua yang tidak cemas (60%), kecemasan ringan (18%), kecemasan sedang (6%), kecemasan berat (10%), dan kecemasan sangat berat (6%). Data menunjukkan bahwa pada gejala depresi yang paling banyak dialami orang tua adalah kesedihan (56%), merasa tidak berharga (56%), kelelahan (54%), dan kehilangan gairah seksual (52%). Sedangkan pada gejala kecemasan, orang tua paling sering mengalami perasaan cemas (38%), ketegangan (30%), gangguan tidur (42%), gangguan kecerdasan (36%), dan gejala autonomi (40%). Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain dalam mengembangkan penelitian dengan topik yang serupa.Item Gambaran Kebutuhan Keluarga Pasien Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Sumedang(2023-09-21) ESRHA THERESYA SIAGIAN; Yanny Trisyani Wahyuningsih; Adelse Prima MulyaTerdapatnya anggota keluarga yang sakit memiliki dampak pada keluarga. Hal ini menyebabkan munculnya masalah fisiologis, psikologis dan emosional saat menemani keluarga yang sakit di Instalasi Gawat Darurat. Masalah-masalah ini bisa diminimalisir dengan memenuhi kebutuhan keluarga selama di IGD. Memahami kebutuhan keluarga membantu perawat untuk memberikan pelayanan yang berpusat pada keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari kebutuhan keluarga pasien di ruang gawat darurat. Rancangan penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan populasi penelitian keluarga pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sumedang. Teknik sampling menggunakan accidental sampling sehingga diperoleh sampel 97 keluarga pasien. Instrumen yang digunakan merupakan kuesioner CCFNI-ED dengan skala Likert dengan mencakup 5 sub variabel. Data dianalisis menggunakan analisis univariat yang disajikan dalam bentuk persentase tiap variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan keluarga yang sangat penting untuk dipenuhi adalah kebutuhan komunikasi (32.1). Diikuti oleh kebutuhan dukungan (26.2), kebutuhan dimengerti (22.7), kebutuhan kenyamanan (18.9) dan terakhir adalah kebutuhan dekat dengan pasien (14.8) Simpulan dari penelitian ini menunjukan kebutuhan komunikasi dianggap kebutuhan terpenting yang dibutuhkan oleh keluarga pasien selama di IGD. Berdasarkan temuan ini, peneliti menyarankan ini dapat menjadi sumber referensi bagi perawat IGD dalam memenuhi kebutuhan keluarga selama di IGD dan diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan peran keluarga dalam penyembuhan pasien.Item Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Kesehatan: Scoping Review(2022-04-13) AKFINI HUSNUL KHOTIMAH; Desy Indra Yani; Adelse Prima MulyaMasalah kesehatan mental rentan terjadi pada mahasiswa kesehatan. Kesejahteraan psikologis merupakan output dari aspek psikologis individu yang merupakan prediktor bagi kemampuan personal, keberhasilan, dan dapat mencegah masalah kesehatan mental. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi kesejahteraan psikologis pada mahasiswa kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode scoping review untuk menganalisis artikel pada basis data Pubmed dan EBSCOhost. Kata kunci yang digunakan adalah ”Health occupations students OR Healthcare professional students OR Health student AND psychological well-being OR psychological health OR mental health OR mental well-being”. Artikel yang dianalisis merupakan artikel dalam 5 tahun terakhir, artikel dengan Bahasa Inggris, artikel tersedia secara utuh dan tidak berbayar, serta artikel studi original seperti quantitative baik dalam bentuk deskriptif, eksperimen maupun korelasi yang menggambarkan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa kesehatan. Dua belas artikel dianalisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesejahteraan psikologis pada mahasiswa kesehatan secara keseluruhan sudah cukup baik (keperawatan dan farmasi 3,53±0,52 dan 4.54±0.99 (range 1-5); kedokteran 4.02±0.37 (range 2.78-4.80), namun nilai domain kesejahteraan psikologisnya berbeda di setiap angkatan. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa kesehatan diantaranya iklim belajar, pemenuhan kebutuhan kepuasan psikologis dasar, empati, teori keterpusatan, dan ketahanan. Terapi kesejahteraan psikologis juga terbukti meningkatkan kesejahteraan psikologis di kalangan mahasiswa kesehatan. Hasil penelitian ini selain menemukan gambaran kesejahteraan psikologis pada mahasiswa kesehatan juga menemukan faktor-faktor yang berhubungan positif terhadap kesejahteraan psikologis serta intervensi yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis pada mahasiswa kesehatan. Tenaga kesehatan diharapkan dapat menjadi wadah konsultasi dan edukator bagi mahasiswa kesehatan agar dapat mencapai dan meningkatkan kesejahteraan psikologis dalam menghadapi proses perkuliahan.Item Gambaran Sikap Perawat Puskesmas Kota Bandung terhadap Penyandang Disabilitas(2022-10-13) FINDHYA RACHMA PRAVIDANTI; Adelse Prima Mulya; Kurniawan YudiantoPuskesmas dapat diakses oleh seluruh golongan masyarakat termasuk penyandang disabilitas. Tetapi cakupan pelayanan puskesmas untuk disabilitas masih sedikit, salah satu penyebabnya yaitu sikap dari tenaga kesehatan. Diskriminasi terhadap difabel dapat mempengaruhi kualitas pelayanan yang diterima oleh penyandang disabilitas. Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang sering berinteraksi dengan pasien perlu memiliki sikap positif terhadap penyandang disabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap perawat puskesmas kota Bandung terhadap penyandang disabilitas. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian cross sectional dengan variabel sikap perawat terhadap penyandang disabilitas. Variabel diukur menggunakan instrument Attitude toward Disabled Persons. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sampling aksidental. Selama 3 minggu pengumpulan data didapatkan 101 perawat puskesmas kota Bandung sebagai responden penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (95%) perawat puskesmas kota Bandung memiliki sikap positif terhadap penyandang disabilitas. Meskipun begitu masih terdapat 5% perawat yang memiliki sikap negatif terhadap penyandang disabilitas yang dapat disebabkan karena adanya persepsi atau stigma negatif terhadap penyandang disabilitas. Perawat puskesmas kota Bandung sebagian besar memiliki sikap positif terhadap penyandang disabilitas namun masih ada beberapa perawat yang memiliki sikap negatif terhadap penyandang disabilitas. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengetahuan perawat dalam melayani penyandang disabilitas.Item Gambaran Tingkat Kecerdasan Emosional pada Mahasiswa Tahun Pertama Selama Pandemi Covid-19 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran(2022-10-11) ASNA AMALIA; Iceu Amira DA; Adelse Prima MulyaMahasiswa pada tahun pertama dituntut untuk menangani konflik yang dihadapi di perguruan tinggi dan harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama masa transisi. Fenomena pandemi covid-19 menambah masalah pada mahasiswa tahun pertama akibat berbagai kendala selama pembelajaran daring. Kecerdasan emosional membuat mahasiswa tahun pertama dapat beradaptasi dengan baik dan mampu menghadapi masalah selama masa transisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kecerdasan emosional mahasiswa tahun pertama selama pandemi covid-19 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling dan mendapatkan response rate sebesar 96% sehingga sampel pada penelitian ini adalah 195 mahasiswa tahun pertama di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran angkatan 2021. Penelitian ini menggunakan instrumen TEIQue-SF versi bahasa Indonesia dengan validitas berkisar antara 0,367-0,649 dan reliabilitas 0,781. Data penelitian kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan tingkat kecerdasan emosional mahasiswa tahun pertama selama pandemi covid-19 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran sebagian besar berada pada kategori rendah (53,8%). Kesimpulan penelitian ini adalah kecerdasan emosional mahasiswa tahun pertama selama pandemi covid-19 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran masih perlu ditingkatkan karena sebagian besar berada pada kategori rendah. Diharapkan kecerdasan emosional mahasiswa dapat ditingkatkan dengan pendidikan atau pelatihan kecerdasan emosional sehingga mahasiswa dapat menghadapi masa transisi dengan baik.Item Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup Lansia di Wilayah Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan(2023-09-12) RIZKI AMALIA NURFADHILAH; Adelse Prima Mulya; Iqbal PramuktiLansia merupakan siklus puncak kehidupan manusia yang terjadi sejak usia 60 tahun ke atas. Menjadi lansia membuat seseorang mengalami berbagai perubahan dan mempengaruhi kualitas hidupnya. Aktivitas fisik menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Lansia di perdesaan cenderung mandiri dalam aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kualitas hidup lansia di Desa Sukajaya, Sumedang Selatan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional study dan analisis chi-square test. Subjek penelitian sebanyak 115 orang lansia dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah PASE (Physical Activity Scale for the Elderly) dan OPQOL-Brief (Older People’s Quality of Life). Hasil penelitian menunjukkan lansia dengan aktivitas fisik baik sebanyak 71,3% dan 60,0% memiliki kualitas hidup sedang. Uji korelasi menunjukkan p-value = 0,006 (p ≤ 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara variabel aktivitas fisik dan variabel kualitas hidup, dimana lansia dengan nilai aktivitas fisik baik memiliki kulitas hidup yang lebih baik. Saran dari penelitian ini diharapkan lansia di Wilayah Desa Sukajaya dapat mempertahankan nilai aktivitas fisiknya untuk meningkatkan kualitas hidupnya, salah satunya dengan kegiatan senam.Item Hubungan Health Literacy dengan Perilaku Menstrual Hygiene pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Talaga Kabupaten Majalengka(2023-04-12) FARRAS GAPA FAUZIYYAH; Tetti Solehati; Adelse Prima MulyaHealth literacy pada populasi remaja Indonesia masih cukup rendah. Padahal health literacy penting dimiliki remaja putri agar dapat meningkatkan perilaku menstrual hygiene. Remaja putri yang kurang mendapatkan informasi menunjukkan kebiasaan menstrual hygiene yang buruk. Hal ini meningkatkan risiko kejadian infeksi saluran reproduksi pada remaja putri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan health literacy dengan perilaku menstrual hygiene. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yang dilakukan pada populasi remaja putri di salah satu SMA. Jumlah sampel sebanyak 289 remaja putri, dipilih menggunakan teknik proportional stratified random sampling. HLS-EU-16Q adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, dan telah melalui uji validitas dan reliabilitas oleh Nurjanah (2017) (Cronbach`s alpha 0,77). Selain itu, kuesioner tentang perilaku menstrual hygiene juga telah melalui uji validitas dan reliabilitas oleh Rohmah (2016) (Cronbach`s alpha 0,903). Analisis data yang digunakan yaitu analisis data univariat dan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas remaja putri memiliki health literacy yang cukup (54%) dan perilaku menstrual hygiene yang positif (58,1%). Temuan ini menunjukkan hubungan positif yang sangat kuat dan signifikan antara health literacy dan perilaku menstrual hygiene remaja putri (p-value 0,001). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas remaja putri memiliki health literacy yang mencukupi dan perilaku menstrual hygiene positif. Dan kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, agar health literacy dan perilaku menstrual hygiene remaja putri semakin meningkat dan sama rata pada seluruh populasi perlu adanya pendidikan kesehatan reproduksi yang lebih efektif.Item Hubungan Pengetahuan Ibu mengenai Gizi Seimbang dengan Pengukuran Antropometri (TB/U) Balita(2024-01-24) ANITA PURNAMA; Theresia Eriyani; Adelse Prima MulyaPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dengan pengukuran antropometri (TB/U) pada balita di Desa Sukamulya. Metode yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dengan kejadian stunting memperoleh nilai p-value sebesar 0,889. Simpulan, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang dengan kejadian stunting di Dusun 3, Desa Sukamulya, Kabupaten Bandung.Item Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan Status Gizi Balita di Desa Cibeusi Kecamatan Jatinangor(2023-04-13) ELYSIA WIDYADHARI; Wiwi Mardiah; Adelse Prima MulyaStatus gizi merupakan keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan asupan zat gizi dengan kebutuhan. Salah satu yang memengaruhi status gizi adalah pengetahuan ibu. Pengetahuan terkait KIA merupakan hal yang sangat penting agar pemenuhan gizi dapat terpenuhi dan deteksi gangguan atau penyimpangan pertumbuhan dapat diketahui lebih dini, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu tentang KIA dengan status gizi balita di Desa CIbeusi, Jatinangor, Sumedang. Penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross-sectional dilakukan pada ibu yang memiliki balita di Desa Cibeusi berjumlah 70 orang. Data dianalisis menggunakan Chi Square Test dengan Korelasi Yates. Pengetahuan ibu diukur menggunakan kuesioner Octavyaningrum (2021) dan akan dikategorisasikan menjadi baik, cukup, dan kurang, sedangkan balita menggunakan data BB dan TB terakhir dan dihitung status gizinya berdasarkan BB/U, TB/U, dan BB/TB dengan standar Kemenkes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan cukup (72%), sedangkan status gizi balita mayoritas dalam kategori BB/U gizi baik (85.7%), TB/U normal (81.4%), serta BB/TB normal (80%). Hasil uji korelasi pengetahuan ibu tentang KIA dengan status gizi balita berdasarkan BB/U, TB/U, dan BB/TB memiliki p value > 0.05 yang artinya tidak memilki hubungan dengan kekuatan hubungan pada tingkat lemah dan moderat.Item Intervensi Non Farmakologi dalam Mengatasi Gangguan Tidur dan Meningkatkan Kualitas Tidur pada Pasien COVID-19: Scoping Review(2022-09-07) ARTANTI LATHIFAH; Hesti Platini; Adelse Prima MulyaPandemi COVID-19 berdampak pada segala aspek termasuk aspek fisiologis dan psikologis. Hal tersebut akan berdampak buruk pada kualitas tidur pasien COVID-19 yang akan menghambat proses penyembuhan dan berisiko berkembang menjadi penyakit kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa intervensi non farmakologi yang dapat dilakukan pada penderita COVID-19 untuk mengatasi gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur. Metode penelitian ini adalah scoping review menggunakan protokol PRISMA flowchart dari hasil penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi, menggunakan mesin pencarian Google Scholar dan database elektronik yaitu CINAHL, Sciencedirect, dan Pubmed. Studi yang diinklusi hanya yang mengulas intervensi non farmakologi untuk mengatasi gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur pasien COVID-19, dan dianalisis dengan pendekatan content analysis. Didapatkan 7 artikel mencakup 5 intervensi dari hasil pencarian yang membahas mengenai intervensi non farmakologi untuk mengatasi gangguan tidur dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien COVID-19 antara lain relaksasi otot progresif, simplified-cognitive behavioral therapy, auricular point pressure, mindfulness, dan intervensi psikologis kelompok dengan kombinasi latihan rehabilitasi paru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan sebagai referensi untuk perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam melakukan evidence based practice pada pasien serta menjadi data dasar bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan mengembangkan penelitian ini.Item Intervensi Non Farmakologis dan Komplementer untuk Gangguan Tidur pada Anak dengan Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD): A Narrative Review(2021-08-20) RISMA DWI NUR PRATIWI; Siti Yuyun Rahayu Fitri; Adelse Prima MulyaADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang paling sering terjadi pada masa kanak-kanak. Anak dengan ADHD mengalami komorbiditas gangguan tidur yang lebih sering daripada anak sehat. Status penanganan gangguan tidur pada anak ADHD saat ini masih berfokus kepada intervensi farmakologis yang memberikan sedikit manfaat. Studi ini bertujuan mengidentifikasi penelitian-penelitian yang telah ada mengenai jenis intervensi non farmakologis dan komplementer untuk gangguan tidur pada anak dengan ADHD. Studi menggunakan pendekatan narrative review yang dilakukan dengan mengikuti alur pelaporan PRISMA. Kriteria inklusi berupa artikel berbahasa Inggris atau Indonesia, full-text, partisipan merupakan anak ADHD ≤18 tahun dengan atau tanpa komorbiditas, dan diterbitkan pada 10 tahun terakhir. Kata kunci pencarian artikel menggunakan “children” AND “attention deficit and hyperactivity disorder” AND “sleep disorder” OR “nonpharmacological therapies” OR “complementary therapies”. Total hasil pencarian artikel dari database PubMed, Springer, Web of Science, dan searching engine Google Scholar adalah sebanyak 24,498 artikel. Setelah penyeleksian didapatkan 10 artikel yang digunakan dan di dalamnya memuat 8 buah program intervensi (behavioral therapy, BPT, BSI, NFB, MbT, suplementasi L-theanine, suplementasi susu kuda, dan play therapy). Kesimpulannya, studi literatur menunjukkan semua program dinyatakan efektif memperbaiki tidur. Penulis menyarankan kepada fasyankep agar mengembangkan strategi intervensi jarak jauh untuk program intervensi gangguan tidur pada anak ADHD.Item Intervensi Untuk Mengurangi Kecemasan Akibat Bullying Pada Remaja Perempuan Dengan Overweight: Narrative Review(2022-04-13) ROSALIA FIRDAUS; Adelse Prima Mulya; Iceu Amira DARemaja perempuan dengan overweight rentan mengalami kecemasan akibat perilaku bullying sebab kondisi fisiknya yang dianggap tidak ideal. Kecemasan pada remaja dapat menyebabkan kehidupan sosial terganggu, harga diri rendah, menarik diri dari lingkungan, penurunan prestasi akademik, depresi, dan bahkan dapat menimbulkan risiko bunuh diri. Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi intervensi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan akibat bullying pada remaja perempuan yang overweight. Metode yang digunakan adalah narrative review dengan menggunakan pedoman PRISMA 2020. Pencarian artikel dilakukan pada 6 database Cambridge Core, NCBI, PubMed, Springerlink, EBSCO dan Garuda. Studi yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah studi kuantitatif dan kualitatif yang membahas intervensi non farmakologis untuk menurunkan kecemasan pada remaja perempuan overweight. Studi dipublikasikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris yang dipublikasikan dalam rentang tahun 2012-2021 yang disertai teks lengkap (full-text). Pada pencarian awal ditemukan 3.826 artikel dari enam basis data dan didapatkan 14 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil temuan, terdapat beberapa intervensi non farmakologis yang terbukti dapat mengurangi kecemasan pada remaja perempuan overweight akibat bullying, yaitu dukungan sosial, peningkatan harga diri, pengendalian berat badan dan peningkatan coping. Dukungan dari perawat, guru, dan orang tua sangat dibutuhkan kontribusinya untuk mengurangi kecemasan pada remaja perempuan overweight akibat bullying.Item STUDI LITERATUR : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU CYBERBULLYING PADA REMAJA(2021-09-17) ALNIDA ANGGRENI BUNGA IRIANTO; Aat Sriati; Adelse Prima MulyaMedia sosial kini tengah menjadi tempat dimana seseorang mengalami cyberbullying. Didukung keadaan pandemi yang mengharuskan remaja untuk bersekolah dirumah membuatnya menggunkan internet dengan skala yang lebih besar dari biasanya. Penelitian ini berfokus untuk membahas berbagai faktor yang mampu membuat remaja melakukan cyberbullying. Tujuan studi literatur ini ialah guna mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi cyberbullying serta bagaimana faktor tersebut mempengaruhi perilaku remaja. Penelitian dilakukan dengan pendekatan desain narrative review. Pencarian dilakukan pada 3 database yakni EBSCO, ScienceDirect serta PubMed. Dari database tersebut dipilihlah artikel full text dalam rentang waktu tahun 2015- 2020, dengan menggunakan perpaduan kata kunci factor AND influence AND behavior AND adolescence AND cyberbullying dan dalam bahasa Indonesia faktor ATAU elemen” DAN “mempengaruhi” DAN “perilaku” AND “Remaja” DAN perilaku cyberbullying. Kemudian didapatkanlah 9 artikel yang sesuai dan digunakan dalam studi literatur. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini ialah ditemukannya faktor internal yang mempengaruhi perilaku cyberbullying diantaranya self-esteem, regulasi emosi, gender, usia, pengendalian diri dalam mengolah emosi, serta konformitas. Sedangkan untuk faktor eksternalnya ialah penggunaan zat adiktif, game online, lingkungan pergaulan, sekolah, keluarga, penggunaan gadget berlebih. Studi literatur ini diharapkan mampu menjadikan sumber informasi bagi pembaca untuk turut serta dalam pencegahan cyberbullying.Item Teknik Distraksi Audiovisual untuk Menurunkan Nyeri pada Anak yang Mengalami Nyeri Prosedur Invasif: Scoping Review(2022-10-12) ALTIA NURROHMAH; Adelse Prima Mulya; Gusgus Ghraha RamdhanieAnak merupakan populasi yang rentan mengalami hospitalisasi. Saat anak mengalami hospitalisasi, prosedur yang seringkali dijumpai salah satunya adalah prosedur invasif. Prosedur invasif yang dilakukan pada anak seringkali menjadi penyebab nyeri dimana cenderung menimbulkan dampak negatif pada anak. Maka dari itu penting mengetahui intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri prosedur invasif pada anak, salah satunya yaitu teknik distraksi audiovisual. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan memetakan terkait distraksi audiovisual dalam mengurangi nyeri saat dilakukan prosedur invasif pada anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan scoping review sebagai metode dari studi literatur. Pencarian artikel menggunakan beberapa database seperti PubMed, EBSCO, Science Direct, Scopus dan Google Scholar. Artikel yang akan digunakan dalam studi literatur ini merupakan artikel penelitian primer terkait dengan distraksi audiovisual dalam mengurangi nyeri saat dilakukan prosedur invasif pada anak dengan desain penelitian Cross sectional study, Randomized control trial, Case study, Experimental study, rentang publikasi artikel antara 2012-2022 serta artikel full text dan free text berbahasa Inggris dan Indonesia. Artikel yang didapat dan dianalisis dalam pencarian literatur adalah sebanyak 15 artikel. Hasil didapatkan bahwa terdapat beberapa jenis teknik distraksi audiovisual yang dapat digunakan pada anak yang mengalami nyeri akibat prosedur invasif diantaranya video musik, video animasi kartun, video animasi edukasi dan virtual reality (VR). Dalam pelaksanaannya pun jenis distraksi audiovisual ini dapat dikombinasikan seperti kombinasi video animasi kartun dengan virtual reality (VR), video animasi kartun dengan video animasi edukasi dan video animasi edukasi dengan virtual reality (VR). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan berkaitan dengan teknik distraksi audiovisual untuk mengatasi nyeri akibat prosedur invasif pada anak untuk menciptakan perawatan yang optimal dan terhindar dari trauma akibat prosedur invasif.Item Tingkat Stres Pengasuhan pada Orang Tua Selama Masa Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19)(2021-09-29) ANNISA NURBAITI RAHMAH; Ikeu Nurhidayah; Adelse Prima MulyaPandemi coronavirus disease (COVID-19) yang masih berlangsung memberikan dampak di berbagai bidang, termasuk keluarga. Adanya pandemi membuat anak mengalami perubahan aktivitas, serta berisiko mengalami gangguan perkembangan, sehingga peran pengasuhan orang tua menjadi sangat penting. Perubahan selama pandemi menuntut orang tua untuk beradaptasi memastikan perlindungan kesehatan serta kebiasaan baru yang mengacu pada terjadinya stres pengasuhan. Stres pengasuhan yang terjadi pada orang tua akan menghasilkan pola asuh negatif dan berisiko terjadinya kekerasan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres pengasuhan pada orang tua selama masa pandemi Coronavirus Disease (COVID-19). Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain deskriptif dan teknik sampling consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Parental Stress Scale. Penelitian ini dilakukan di salah satu perumahan yang berada pada Kecamatan Cileunyi wilayah timur dari Kabupaten Bandung, yang mana saat ini Kabupaten Bandung merupakan zona merah COVID-19. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dengan anak usia 0-18 tahun yang bertempat tinggal di Komplek Villa Padjajaran Permai yang berjumlah 84 KK dengan sampel berjumlah 129 orang tua (65 ayah dan 64 ibu). Analisis data yang digunakan adalah deskriptif univariat dengan kategori hasil stres pengasuhan rendah, sedang, dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan stres pengasuhan berkategori rendah sebesar 89.9% dan stres pengasuhan berkategori sedang sebesar 10,1%. Aspek yang paling mempengaruhi orang tua adalah waktu dan fleksibilitas mereka berkurang, serta kesulitan menyeimbangkan berbagai tanggung jawab. Perawat dapat memberikan edukasi terkait perkembangan anak serta cara pengasuhan yang positif, hal tersebut dapat membantu mengurangi depresi, stres pengasuhan, serta disfungsi keluarga.