Browsing by Author "ABDURROHMAN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Pemanfaatan Sediment Microbial Fuel Cell Sebagai Sumber Energi Alternatif(2017-07-13) ABDURROHMAN; Otong Nurhilal; SetiantoMicrobial fuel cell merupakan suatu alat yang dapat menghasilkan listrik dari komponen organik melalui katabolisme pada mikrobial. Elektron dihasilkan selama proses oksidasi yang dilakukan oleh mikroba, kemudian elektron akan berpindah melalui membran dan Sediment microbial fuel cell (SMFC) merupakan salah satu bentuk dari microbial fuel cell yang dapat mengubah bahan organik komplek pada sedimen untuk menghasilkan elektron. Potensi yang sangat besar dari kandungan organik pada sedimen perairan laut di Indonesia yang beriklim tropis sehingga penelitian ini sangat penting dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem Sediment Microbial Fuel Cell (SMFC) dengan menggunakan single chamber dan dual chamber untuk menghasilkan energi listrik, dengan variasi parameter berupa jenis elektroda dan luas permukaan elektroda. Tahap penelitian ini yaitu merancang reaktor SMFC, mengukur arus dan tegangan yang dihasilkan dan menghitung daya serta energi listrik. Daya dan energi tertinggi yang dihasilkan SMFC masing – masing terjadi pada sistem dengan menggunakan sistem single chamber dengan elektroda fiber 8cm2 sebesar 561,11 mW, dan 753,671kJ selama 21 hari pengukuran.Item Pengaruh Imbangan Tepung Pisang Kapas (Musa comiculata) Termodifikasi Secara Heat Moisture Treatment ( HMT) Terhadap Karakteristik dan Nilai Indeks Glikemik Hard Biscuit(2017-08-16) ABDURROHMAN; Herlina Marta; Yana CahyanaDiabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita masyarakat dunia termasuk Indonesia. Salah satu upaya pencegahan penyakit DM adalah dengan memilih pangan yang tepat melalui pendekatan indeks glikemik (IG) pangan. Penderita Diabetes Mellitus memerlukan makanan alternatif yang rendah IG untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi dan mengontrol kadar gula darah. Pangan berindeks glikemik rendah dapat berupa biskuit salah satunya jenis hard biscuit yang disubstitusi tepung pisang kapas yang patinya telah dimodifikasi secara heat mositure treatment (HMT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan imbangan yang tepat antara tepung pisang kapas termodifikasi HMT dan tepung terigu agar menghasilkan hard biscuit yang memiliki nilai IG rendah dan kadar SDS tinggi serta memiliki karakteristik organoleptik yang disukai oleh panelis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari empat perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan tersebut adalah imbangan tepung pisang kapas termodifikasi HMT dan tepung terigu sebesar (0:100), (25:75), (50:50), dan (75:25). Hasil penelitian menunjukkan hard biscuit dengan imbangan tepung pisang kapas termodifikasi HMT dan tepung terigu (75:25) merupakan perlakuan terpilih dengan nilai IG sebesar 30,78 ± 8,28 dan kadar SDS sebesar 15,05% serta memiliki karakteristik organoleptik yaitu aroma, tekstur, dan rasa agak disukai dan warna agak tidak disukai oleh panelis. Hard biscuit tersebut berwarna kuning kemerahan dengan nilai L* 53,84, a* 10,58, dan b* 27,74 serta memiliki kekerasan sebesar 2965,29 gF.