Browsing by Author "AISYAH HANIFAH"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Kajian Tahapan Proses Produksi dan Karakterisasi Bioplastik dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit(2021-10-07) AISYAH HANIFAH; Efri Mardawati; S. RosalindaTandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang berasal dari industri pengolahan minyak kelapa sawit. Komponen penyusun TKKS antara lain selulosa, hemiselulosa dan lignin. TKKS memiliki kandungan selulosa yang besar sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi bioplastik. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tahapan proses produksi dan karakterisasi bioplastik. Tahapan isolasi selulosa meliputi hidrolisis, delignifikasi, pulping dan bleaching. Pada isolasi selulosa, kandungan selulosa mengalami peningkatan dari 39,59% menjadi 68,20%. Selulosa asetat yang dihasilkan memiliki kandungan asetil 25,93%. Bioplastik kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui pengaruh selulosa asetat, pati, kitosan dan gliserol terhadap sifat fisik dan mekaniknya. Hasil uji sifat fisik bioplastik memiliki biodegradabilitas 78,73%, daya serap air 38,26% dan densitas 1,2%. Sedangkan hasil uji sifat mekanik bioplastik memiliki kuat tarik 0,729 MPa, elongasi 4,13% dan modulus elastisitas 17,5 MPa. Gugus fungsi yang ada pada bioplastik yaitu gugus O-H, C-H, C-O, C=O, dan N-H yang dihasilkan dari proses pencampuran antara selulosa asetat, pati, kitosan dan gliserol.Item Optimasi Produksi dan Karakterisasi Selulosa Asetat dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit(2022-09-13) AISYAH HANIFAH; Efri Mardawati; Tidak ada Data DosenTandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang berasal dari industri pengolahan minyak kelapa sawit. Komponen penyusun TKKS antara lain selulosa, hemiselulosa dan lignin. TKKS memiliki kandungan selulosa yang besar sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi produk turunan selulosa yaitu selulosa asetat. Ekstraksi selulosa dilakukan melalui tahapan hidrolisis, delignifikasi, pulping dan bleaching. Proses ekstraksi menghasilkan selulosa dengan kadar α-selulosa 98,6% dan rendemen 19,645%. Selulosa kemudian disintesis menjadi selulosa asetat melalui tahapan aktivasi, asetilasi dan hidrolisis. Pada penelitian ini telah dilakukan optimasi proses hidrolisis dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) untuk menghasilkan selulosa asetat dengan kadar astil 39-40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi optimum proses rasio air terhadap selulosa, waktu dan suhu hidrolisis (2:1, 60 menit dan 30˚C) menghasilkan kadar asetil 39,459%. Selulosa asetat sintesis dan komersial dianalisis menggunakan analisis instrumental meliputi Thermogravimetric Analysis (TGA), Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Analisis TGA menunjukkan selulosa asetat komersial mengalami kehilangan massa sebanyak 12,16% hingga suhu 185,84% sedangkan selulosa asetat sintesis mengalami kehilangan massa sebanyak 13,08% hingga suhu 170˚C. Pada tahap berikutnya, kehilangan massa mencapai 70-80% pada suhu 200-400˚C. Analisis DSC menunjukkan selulosa asetat sintesis memiliki suhu transisi gelas (Tg) 133,4˚C dan suhu leleh (Tm) >250˚C, lebih besar dibandingkan selulosa asetat komersial yang memiliki suhu transisi gelas (Tg) 109˚C dan suhu leleh (Tm) 229,23˚C. Analisis morfologi FTIR menunjukkan selulosa asetat memiliki gugus hidroksil (-OH), gugus C-H, gugus C=O, gugus C-O dan ikatan glikosidik C-O-C.