Optimasi Produksi dan Karakterisasi Selulosa Asetat dari Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit

Abstract

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat yang berasal dari industri pengolahan minyak kelapa sawit. Komponen penyusun TKKS antara lain selulosa, hemiselulosa dan lignin. TKKS memiliki kandungan selulosa yang besar sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi produk turunan selulosa yaitu selulosa asetat. Ekstraksi selulosa dilakukan melalui tahapan hidrolisis, delignifikasi, pulping dan bleaching. Proses ekstraksi menghasilkan selulosa dengan kadar α-selulosa 98,6% dan rendemen 19,645%. Selulosa kemudian disintesis menjadi selulosa asetat melalui tahapan aktivasi, asetilasi dan hidrolisis. Pada penelitian ini telah dilakukan optimasi proses hidrolisis dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) untuk menghasilkan selulosa asetat dengan kadar astil 39-40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi optimum proses rasio air terhadap selulosa, waktu dan suhu hidrolisis (2:1, 60 menit dan 30˚C) menghasilkan kadar asetil 39,459%. Selulosa asetat sintesis dan komersial dianalisis menggunakan analisis instrumental meliputi Thermogravimetric Analysis (TGA), Differential Scanning Calorimetry (DSC) dan Fourier Transform Infrared (FTIR). Analisis TGA menunjukkan selulosa asetat komersial mengalami kehilangan massa sebanyak 12,16% hingga suhu 185,84% sedangkan selulosa asetat sintesis mengalami kehilangan massa sebanyak 13,08% hingga suhu 170˚C. Pada tahap berikutnya, kehilangan massa mencapai 70-80% pada suhu 200-400˚C. Analisis DSC menunjukkan selulosa asetat sintesis memiliki suhu transisi gelas (Tg) 133,4˚C dan suhu leleh (Tm) >250˚C, lebih besar dibandingkan selulosa asetat komersial yang memiliki suhu transisi gelas (Tg) 109˚C dan suhu leleh (Tm) 229,23˚C. Analisis morfologi FTIR menunjukkan selulosa asetat memiliki gugus hidroksil (-OH), gugus C-H, gugus C=O, gugus C-O dan ikatan glikosidik C-O-C.

Description

Keywords

Hidrolisis, Selulosa, Selulosa Asetat dan TKKS

Citation