Browsing by Author "Anita Deborah Anwar"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Faktor yang Memengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung(2019) VALENTINA DHEA KARTIKA AYU; Febia Erfiandi; Anita Deborah AnwarKetuban Pecah Dini (KPD) merupakan kejadian pecahnya ketuban atau membran janin sebelum proses persalinan. Ketuban yang pecah sebelum persalinan dapat bersifat patologis dan membahayakan ibu dan janin. Insidensi KPD adalah 10% dari seluruh kehamilan. Menurut SDKI (2017), kejadian KPD di Indonesia adalah 2% dari seluruh kehamilan dan merupakan komplikasi ke-4 tertinggi dari kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang memengaruhi kejadian ketuban pecah dini di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini menggunakan desain case control dengan pendekatan retrospektif. Sampel diambil pada periode Januari-Oktober 2022 yang dipilih dengan metode simple random sampling dan didapatkan sampel 83 ibu yang mengalami ketuban pecah dini dan 83 ibu yang tidak mengalami KPD. Penelitian ini menunjukan bahwa angka kejadian KPD di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah 169/1000 dan faktor yang berhubungan dengan kejadian ketuban pecah dini adalah usia ibu (p=0,001; OR=10,979), paritas (p=0,002; OR=3,123), dan bakteriuria asimtomatik (p=0,05; OR=4,952). Konseling atau layanan antenatal care perlu ditingkatkan terhadap ibu hamil dengan risiko agar terjadi penurunan angka kejadian KPD.Item HUBUNGAN DURASI KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA PERSALINAN ATERM DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2021(2023-02-18) LUTHFIYYAH MUNTAZA RAYDIAN; Kemala Isnainiasih Mantilidewi; Anita Deborah AnwarAbstrak Tujuan: Menganalisis hubungan durasi KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum pada persalinan aterm di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari – Desember 2021. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah wanita hamil cukup bulan dengan diagnosis ketuban pecah dini dan menjalani persalinan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada periode 1 Januari – 31 Desember 2021. Pengambilan data menggunakan total sampling. Hasil: Diperoleh subjek sebanyak 76 wanita hamil cukup bulan dengan KPD. Subjek penelitian sebagian besar dari kelompok usia 20-35 tahun (80,26%), memiliki paritas 1 atau >4 (55,26%), melakukan persalinan dengan pervaginam (75%), memiliki durasi KPD 12-24 (44,7%), tidak mengalami asfiksia (75%) dan disertai riwayat penyerta ibu (51,32%). Analisis bivariat durasi KPD dengan kejadian asfiksia neonatorum menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p = 0.399 (p > 0.05). Kesimpulan: Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa durasi KPD tidak berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum. Selain itu, asfiksia neonatorum juga dikaitkan dengan cara persalinan dan riwayat penyerta ibu.Item Hubungan Obesitas dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil di Puskesmas Padasuka Kota Bandung(2023-07-13) ANATIAS CINTIA LINDA; Anita Deborah Anwar; Mohammad GhozaliObesitas menjadi faktor risiko terjadinya preeklamsia pada ibu hamil. Kenaikan angka terjadinya preeklamsia dapat dilihat dari beberapa faktor risiko penunjang, seperti primigravida, preeklamsia sebelumnya, hipertensi dalam keluarga, kembar kehamilan, gangguan medis tertentu, adanya proteinuria, usia >40 tahun, obesitas, dan paritas. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan obesitas dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di Puskesmas Padasuka, Kota Bandung. Subjek berjumlah 740 orang dengan 50 orang diantaranya didiagnosis preeklamsia. Analisis statistik akan dilakukan dengan chi-squared test dan hubungan kedua variabel dinilai signifikan secara statistik jika p-value <0,05. Hasil dari penelitian ini ditemukan adanya perbedaan signifikan pada umur (p-value = <0,001), gravida (p-value = <0,001), usia kehamilan (p-value = <0,001), IMT (p-value = <0,001), dan protein urin (p-value = <0,001). Selain itu, obesitas dengan kejadian preeklamsia diperoleh p-value sebesar <0,001. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan bermakna antara obesitas dengan kejadian preeklamsia.Item Pengaruh Kualitas Pelayanan Antenatal Terhadap Kepuasan Pasien Pengguna BPJS Di Wilayah Puskesmas Kota Pontianak (Studi Exploratif dengan Rancangan Mixed Methods Model Concurent Triangulation)(2017-09-29) RATNA INDAH KARTIKA SARI; Hadyana Sukandar; Anita Deborah AnwarKualitas pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diberikan sesuai standar antenatal, dengan tujuan deteksi dini permasalahan selama kehamilan. Kualitas pelayanan menggambarkan kepuasan pasien yang diukur setelah membandingkan antara kenyataan dan harapan melalui tanggible, empathy, responsive, reliability, dan assurance. Program asuransi BPJS mendukung ibu hamil dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan yang berujung pada pelayanan antenatal berkualitas dengan indikator kepuasan. Kepuasan ibu hamil pengguna BPJS memberikan informasi terhadap kualitas pelayanan antenatal yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan antenatal terhadap kepuasan pasien pengguna BPJS di Puskesmas Kota Pontianak serta persepsi ibu tentang kualitas pelayanan yang diberikan. Desain penelitian adalah mixed methods strategi concurent triangulation. Subjek penelitian adalah ibu hamil pengguna BPJS yang memenuhi kriteria insklusi, dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2017. Sampel kuantitatif berjumlah 100 orang dan dipilih dengan consecutive sampling, sampel kualitatif berjumlah 9 orang. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis jalur (path analysis) sedangkan kualitatif menggunakan analisis konten. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan, terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan antenatal terhadap kepuasan pasien pengguna BPJS. Skor kepuasan pernyataan kenyataan 75,0% dan skor harapan 85,2% dengan nilai total gabungan kepuasan 84,1% dan nilai p<0,01. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan kualitas pelayanan yang diberikan telah sesuai harapan pasien, meskipun masih ada kekurangan dalam waktu tunggu saat diloket. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) dan kemampuan SDM dalam memberikan pelayanan di loket. Simpulan, semakin baik kualitas pelayanan antenatal yang diterima menghasilkan kepuasan ibu hamil pengguna BPJS. Sub variabel assurance, tangible, reliable dan responsive memiliki pengaruh lebih besar terhadap kepuasan pengguna BPJS di kota Pontianak. Kata kunci: Kualitas Antenatal, Pengguna BPJS, Pontianak