Browsing by Author "BUDIMANSYAH"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Rekonstruksi Kota Galuh Pakwan (1371 - 1475 M) dan Kota Pakwan Pajajaran (1482 - 1521 M)(2019-03-13) BUDIMANSYAH; Miftahul Falah; Nina Herlina SukmanaSejarah mengenai Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda sampai pada saat ini masih sering terjadi kesalahan interpretasi dalam penulisannya. Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda lahir pada waktu yang bersamaan sebagai penerus dari Kerajaan Tarumanagara. Walaupun memiliki wilayah kekuasaan yang berbeda, adakalanya antara Kerajaan Galuh dengan Kerajaan Sunda dipersatukan melalui jalan pernikahan, dan kemudian secara kelembagaan selalu Sunda yang dipakai sebagai nama dari kerajaannya. Berdasarkan sumber tradisional, Kerajaan Galuh didirikan oleh Prabu Wretikendayun dengan menamakan ibu kota kerajaannya Galuh Pakwan. Kota Galuh Pakwan mengalami perpindahan tempat sebanyak lima kali, dan Kawali merupakan tempat terakhir sampai eksistensi kerajaan ini berakhir, dengan nama kompleks keratonnya adalah Surawisesa. Pada saat yang bersamaan, Prabu Trarusbawa mendirikan Kerajaan Sunda dengan memilih ibu kota kerajaan di Kota Pakwan Pajajaran. Nama dari kompleks keraton Kerajaan Sunda tersebut adalah Panca Prasadha. Penataan ruang, baik di Kota Galuh Pakwan maupun di Kota Pakwan Pajajaran terungkap sarat dengan makna filosofis sebagaimana tersirat dalam naskah-naskah Sunda Kuna. Walaupun demikian, antara Kota Galuh Pakwan dengan Kota Pakwan Pajajaran terdapat beberapa perbedaan yang sangat kuat, selain banyaknya persamaan pada tata ruang kotanya. Simpulannya, Galuh Pakwan merupakan kota dataran rendah yang menghasilkan pola sirkulasi kota linier. Secara morfologinya, Kota Galuh Pakwan termasuk kedalam kelompok kota organis. Sedangkan Pakwan Pajajaran merupakan kota pegunungan, dengan topografi wilayah yang berbukit sehingga sirkulasi kota yang dihasilkan berpola radial. Kota ini termasuk kedalam kelompok kota kosmis dengan keberadaan Gunung Salak dan Gunung Pangrango sebagai pusat orientasinya.Item TINJAUAN PELAYANAN TELLER TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI PT.BANK PEMBANGUNAN DAERAH JABAR DAN BANTEN Tbk. KANTOR CABANG PEMBANTU RANCAEKEK SUMEDANG(2014-09-08) BUDIMANSYAH; Moch. Hussein Nawawi; Tidak ada Data DosenBUDI MANSYAH, 2011, Judul “Tinjauan Pelayanan Teller Terhadap Kepuasan Nasabah Di PT.Bank Pembangunan Daerah Jabar Dan Banten Tbk. Kantor Cabang Pembantu Rancaekek Sumedang ”, di bawah bimbingan Drs.Moch. Hussein Nawawi., M.I.Kom. Program D III Pendidikan Ahli Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Teller merupakan pegawai bank yang bertanggung jawab terhadap lalu lintas pembayaran. Teller yang menangani penerimaan maupun pembayaran transaksi uang tunai maupun non tunai yang dilakukan oleh nasabah. Tujuan dari penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui apakah pelayanan teller di Di PT.Bank Pembangunan Daerah Jabar Dan Banten Tbk. Kantor Cabang Pembantu Rancaekek Sumedang dapat memuaskan nasabah, pelayanan teller dapat diukur dengan lima dimensi layanan yaitu Tangibles, Reliability,Responsiveness,Assurance, dan Empathy Metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metode deskriptif karena hanya menggambarkan secara umum obyek pengamatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi melalui praktek kerja lapangan, wawancara dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi atas tercapainya kepuasan bagi nasabah. Teller merupakan bagian penting dan menjadi ujung tombak pelayanan bagi perusahaan yang bergerak dibidang keuangan.