Browsing by Author "DEBY RIZKI WULANDARI SURBAKTI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item LIBERALISASI SEKTOR TURISME DI INDONESIA (SUATU KAJIAN MENGENAI ASEAN TOURISM STRATEGIC PLAN 2011-2015)(2018-05-11) DEBY RIZKI WULANDARI SURBAKTI; Obsatar Sinaga; Taufik HidayatABSTRAK Tesis ini membahas mengenai negara dalam melakukan intervensi pasar untuk melindungi ekonomi domestiknya dari dominasi asing dalam sektor turisme. Teori dan konsep yang penstudi gunakan ialah Ekonomi Politik Global Merkantilis. Secara umum merkantilisme adalah paham yang membahas tentang hubungan antara aktivitas ekonomi dan power negara. Metode penelitian yang digunakan oleh penstudi ialah metode kualitatif. Di dalamnya peneliti mencoba untuk menganalisis bagaimana liberalisasi sektor turisme Indonesia dengan mengkaji ASEAN Tourism Strategic Plan 2011-2015. Fenomena tersebut kemudian dianalisis kembali berdasarkan dengan kenyataan di lapangan sehingga dapat dilihat apakah sudah sesuai dengan teori yang ada ataukah belum. Dapat disimpulkan bahwa ASEAN Tourism Strategic Plan 2011-2015 terlalu liberal dan Indonesia masih menggunakan paham Merkantilisme. Sektor Pariwisata masih dikuasai dan dikelola secara monopoli oleh pemerintah. Disatu sisi Indonesia ingin mendapat keuntungan dari adanya free trade dalam sektor turisme, namun disisi lain Indonesia juga berusaha menjaga ‘aset’ nasional serta mempertahankan otoritasnya untuk mengatur konstelasi domestik. Kata Kunci: Merkantilisme, ASEAN Tourism Strategic Plan, Swastanisasi, Ekonomi Politik Global. ABSTRACT This thesis discusses the country in conducting market intervention to protect its domestic economy from foreign domination in the tourism sector. The theory and concept that the researcher use is the Global Political Economy of Merkantilis. In general, mercantilism is a notion that discusses the relationship between economic activity and state power. The research method used by the researcher is the qualitative method. In it the researchers tried to analyze how the liberalization of Indonesia`s tourism sector by reviewing the ASEAN Tourism Strategic Plan 2011-2015. The phenomenon re-analyzed the fact in field in order to see whether it is in accordance with the theory or not. It can be concluded that ASEAN Tourism Strategic Plan 2011-2015 is too liberal and Indonesia is still using Merkantilism. The Tourism sector is still controlled and managed monopolily by the government. On the one hand, Indonesia wants to benefit from free trade in the tourism sector, but on the other hand Indonesia is also trying to maintain national `assets` as well as maintaining its authority to regulate the domestic constellation. Keywords: Mercantilism, ASEAN Tourism Strategic Plan, Privatization, Global Political Economy.Item PEREKAPAN LAPORAN TENTANG PENGUKURAN KINERJA DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT(2013-07-08) DEBY RIZKI WULANDARI SURBAKTI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Perekapan Laporan tentang Pengukuran Kinerja merupakan salah satu dari serangkaian tahap yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya Subbagian Kepegawaian dan Umum Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai di lingkungan Pemerintahan Jawa Barat khususnya di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat yang dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan melihat perilaku kinerja dan prestasi kinerja yang nantinya akan diberikan insentif berupa Tambahan Penghasilan Pegawai yang dilaksanakan sebagai dasar perhitungan laporan tambahan penghasilan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja. Teknik pengumpulan data dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini menggunakan beberapa teknik diantaranya studi lapangan (field research) yang terdiri dari observasi dan wawancara serta studi kepustakaan melalui buku-buku, literature-literatur, catatan-catatan. Selain itu penulisan laporan praktek kerja lapangan ini menggunakan metode pendekatan deskriptif. Proses Perekapan Laporan tentang Pengukuran Kinerja ini dilakukan berdasarkan ketentuan organisasi, pengukuran indikator kinerja pegawai, kemudian dibandingkan dengan standar kinerja pegawai yang ditetapkan. Adapun perekapan laporan tersesbut melalui beberapa tahap mulai dari penerimaan laporan dari masing-masing bidang sampai perekapan laporan yang nantinya akan di verifikasi oleh Assesor Kompetensi dan Kinerja. Dari Perekapan Laporan tentang Kinerja tersebut diperoleh kesimpulan bahwa pada dasarnya kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan dan tingkat besaran imbalan yang diberikan, maka untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja, secara insentif diberikan berupa tambahan penghasilan berdasarkan perilaku kerja sampai dengan prestasi kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil.