Browsing by Author "FAHMI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item STUDI KARAKTERISTIK BATUAN INDUK FORMASI BROWN SHALE DAN SEJARAH MIGRASI SUB CEKUNGAN AMAN SELATAN,CEKUNGAN SUMATRA TENGAH(2013-04-16) FAHMI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenCekungan Sumatera Tengah merupakan cekungan penghasil hidrokarbon paling banyak di Indonesia. Salah satu sub Cekungan Sumatra Tengah yang paling banyak prospek untuk dikembangkan adalah Sub Cekungan Aman Selatan yang memiliki kandungan hidrokarbon yang besar. Berdasarkan analisa batuan induk pada 3 sumur yang berada pada Sub-Cekungan Aman Selatan diperoleh kesimpulan bahwa formasi Brown Shale merupakan formasi yang memiliki potensi paling baik sebagai batuan induk. Hal ini dilihat dari aspek kuantitas material organik yang baik – sangat baik (TOC 2 - 6 %wt), aspek kualitas material organik yang menunjukkan bahwa penyusun material organik merupakan kerogen tipe II yang memiliki kecenderungan menghasilkan minyak dan sedikit gas, aspek kematangan material organik yang matang (0.6 – 1.19 % Ro) dan memiliki potensi hidrokarbon yang baik ( 5 – 18 mgHC/gRock ). Berdasarkan peta ketebalan, batuan induk pada Sub Cekungan Aman Selatan tersebar menebal ke arah barat, menipis ke timur, dan memanjang ke utara Dari hasil pemodelan sejarah pematangan menggunakan metode Lopatin pada sumur FHM-3 diketahui bahwa jendela minyak pada kedalaman 3950 kaki ( 1203 m ) – 7210 kaki ( 2198 m ) dan jendela gas pada kedalaman di atas 7210 kaki ( 2198 m ). Dikorelasikan dengan data geologi berupa cutting ¬¬¬pada Formasi Brown shale pada kedalaman 5310 – 5780 kaki pada salah satu sumur di Sub Cekungan Aman Selatan terbukti adanya kandungan minyak setelah dites dengan toluena pada kedalaman tersebut dan diindikasikan masih termasuk ke dalam area oil window. Dengan membuat peta paleostruktur yang diperjelas dengan jendela minyak dan jendela gas terlihat bahwa migrasi hidrokarbon dimulai pada 25 juta tahun yang lalu dengan formasi Brown Shale sebagai batuan induk dengan hidrokarbon berupa minyak yang terlihat dengan adanya jendela minyak lalu diikuti dengan mulainya migrasi gas yang terjadi pada 20 juta tahun yang lalu yang diasumsikan yang terlihat dengan adanya jendela gas.Item studi kasus cemaran logam berat kadmium (Cd) dan plumbum (Pb) pada rolade di Pasar Induk Gede Bage, Bandung(2013-01-17) FAHMI; Ellin Harlia; Roostita L BaliaPenelitian mengenai studi kasus cemaran logam berat kadmium (Cd) dan plumbum (Pb) telah dilaksanakan di Pasar Induk Gede Bage, Bandung dan Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran sejak 31 Juli sampai 10 Agustus 2012. Penelitian bertujuan untuk mengetahui berapa kandungan residu logam berat plumbum (Pb) dan Kadmium (Cd) yang terdapat dalam rolade di Pasar Induk Gede Bage, Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah sensus dan data hasil penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan Pb pada rolade rata-rata merk A 0,01993+ 0,01567 ppm, pada merk B 0,07525+ 0,05930 ppm, dan pada merk C sebesar 0,08050 + 0,04805 ppm. Kandungan Pb pada rolade masih dibawah batas maksimum residu yang ditetapkan oleh SNI tahun 2009 sebesar 1,00 ppm. Kandungan rata-rata logam berat Cd adalah merk A 0,00438+ 0,00341 ppm, pada merk B 0,00014 + 0 ppm, dan merk C tidak terdeteksi. Kandungan Cd pada rolade masih dibawah batas maksimum residu yang ditetapkan oleh SNI tahun 2009 yaitu sebesar 0,3 ppm.