Browsing by Author "FAISAL AKBAR"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Hubungan Kekerabatan 45 Genotip Cabai (Capsicum spp.) dengan Marka Morfologi(2015-04-21) FAISAL AKBAR; Citra Bakti; Farida DamayantiABSTRAK Faisal Akbar. 2014. Analisis Hubungan Kekerabatan 45 Genotip Cabai (Capcicum spp.) dengan Marka Morfologi. Dibimbing oleh Citra Bakti dan Farida Damayanti Cabai (Capsicum spp.) merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Indonesia. Produktivitas cabai di Indonesia masih jauh dari potensi yang dimilikinya. Salah satu upaya untuk menanggulangi masalah tersebut yaitu dengan melakukan perakitan varietas unggul yang dapat diperoleh melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Salah satu upaya meningkatkan kemungkinan didapatkannya kultivar unggul baru adalah dengan melakukan persilangan antar dua tetua yang mempunyai jarak genetik yang jauh. Informasi tentang hubungan kekerabatan antar materi genetik yang akan digunakan dalam program pemuliaan tanaman sangat penting bagi pemulia tanaman dalam usaha untuk meningkatkan efisiensi dalam pengembangan suatu tanaman. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk (i) memperoleh informasi mengenai hubungan kekerabatan 45 genotip cabai milik Balitsa berdasarkan marka morfologi; (ii) memperoleh calon tetua potensial yang memiliki jarak genetik yang jauh berdasarkan marka morfologi. Hasil penelitian berdasarkan dendogram menunjukkan bahwa terdapat dua kluster besar dengan koefisien ketidaksamaan sebesar 10. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan kekerabatan yang cukup jauh pada 45 genotip cabai yang diuji. Genotip yang memiliki hubungan kekerabatan paling jauh adalah genotip 19 (0735-5608-1) introduksi asal Taiwan dan genotip 14 (Tanjung-2) asal Balitsa. Calon tetua yang direkomendasikan antara lain kombinasi dari genotip 19 (0735-5608-1) dan genotip 14 (Tanjung-2) dapat dijadikan sebagai sumber tetua potensial.Item KEBERFUNGSIAN SOSIAL PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL ALUMNI PROGRAM PELATIHAN MENJAHIT DESA CIBIRU WETAN(2013-01-15) FAISAL AKBAR; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAKPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah salah satu masalah sosial yang sering kita temui dalam kehidupan bermasyarakat, sedikitnya keterampilan dan pengalaman yang dimiliki untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar membuat mereka mengalami ketidakberfungsian sosial. Penanganan bagi PMKS membutuhkan usaha pelayanan sosial yang tepat. PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) Desa Cibiru Wetan adalah pelaksana pelayanan sosial yang menangani masalah tersebut, dengan caramemberikan mereka pelatihan menjahit dan ikut melibatkan mereka dalam kegiatan-kegiatan sosial yang sering diadakan di lingkungan sekitar mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan diri PMKS. Penelitian ini berjudul Keberfungsian Sosial PMKS Alumni Program Menjahit Desa Cibiru Wetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberfungsian sosial PMKS setelah mengikuti program pelatihan menjahit yang diselenggarakan oleh PSM Desa Cibiru Wetan.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Adapun data yang dihasilkan adalah data kualitatif berdasarkan wawancara mendalam dan pengamatan lapangan. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yaitu informan yang merupakan PMKS alumni program pelatihan menjahit Desa Cibiru Wetan dan informan pendukung yaitu orang-orang yang sering melakukan hubungan/interaksi dengan PMKS alumni program seperti suami, anak, tetangga, rekan kerja, dan konsumen produk jahit hasil karya PMKS alumni program dan data sekunder yaitu dengan pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukan bahwa ke-4 (empat) informan PMKS alumni program pelatihan menjahit berfungsi secara sosial, mereka mampu menjalankan peran-peran dari status-status sosial yang disandangnya. Kepuasan diri, peran dan hubungan / interaksi sosial dirasa sangat memuaskan. Masalah sosial-ekonomi yang mereka hadapi kini dapat diselesaikan dengan kemampuan-kemampuan yang didapatkan dari proses pembelajaran melalui interaksi sosial dengan lingkungan dan keterampilan menjahit sebagai bekal yang mampu mendatangkan keuntungan secara ekonomi.Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa keberfungsian sosial ke empat informan PMKS alumni program pelatihan menjahit mampu dijalankan. Namun secara ekonomi mereka masih kurang dikarenakan kemampuan menjahit yang terbatas tidak dapat mendatangkan keuntungan ekonomi yang memuaskan. Untuk mempertahankan dan meningkatkan keberfungsian sosial tersebut diperlukan program pelatihan menjahit lanjutan yang dilaksanakan oleh ahli dalam bidang pendidikan menjahit yang mampu memenuhi kebutuhan peningkatan keterampilan menjahit PMKS alumni program dengan harapan setelah dilaksanakannya program lanjutan tersebut tujuan untuk membuka jasa jahit konveksi rumahan yang mereka impikan dapat terwujud.Item Proses Penyusunan Administrasi Kegiatan Komisi Di Sub Bagian Komisi Dan Kepanitiaan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat(2015-07-20) FAISAL AKBAR; Iyep Saefulrahman; Tidak ada Data DosenSekretariat DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Provinsi Jawa Barat merupakan unsur terpenting dalam berjalanannya suatu kegiatan kerja para anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Terdapat banyak kegiatan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang menjadikan dibentuk lima komisi. Dalam kegiatan komisi DPRD Provinsi Jawa Barat memerlukan bantuan untuk penyusunan administrasi yang dilakukan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat sebagaimana yang terdapat pada Pergub No 30 Tahun 2009 Tentang Tata Tertib Dan Tugas Fungsi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat. Saat penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di sub bagian komisi dan kepanitiaan, sering mengikuti kegiatan kerja penyusunan administrasi dalam kegiatan komisi. Maka dari itu penulis menjadikan “Proses Penyusunan Administrasi Kegiatan Komisi Di Sub Bagian Komisi Dan Kepanitiaan Seketariat DPRD Provinsi Jawa Barat’’ sebagai judul tugas akhir ini. Secara garis besar langkah-langkah pada proses penyusunan administrasi kegiatan komisi meliputi pembuatan nota untuk tahap awal pada proses tersebut, kemudia pembuatan surat yang dimaksudkan untuk penugasan, dan pembuatan laporan untuk mengetahui hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan oleh komisi-komisi di DPRD Provinsi Jawa Barat tersebut. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif yang menggambarkan sesuatu sesuai dengan kejadian sebenarnya dengan pengumpulan data berupa data sekunder dan analisis secara kualitatif. Kesimpulan pada proses penyusunan administrasi kegiatan komisi sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku, walaupun ada beberapa hambatan. Untuk itu dilakukannya beberapa alternatif untuk mengatasi hambatan tersebut.