Browsing by Author "FARADHIBA SALSABILA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Konstruksi Preposisi Pada dan Kepada dalam Ragam Bahasa Akademis dan Internet: Kajian Sintaksis Berbasis Korpus(2023-08-10) FARADHIBA SALSABILA; Nani Darmayanti; Susi YuliawatiPreposisi pada dan kepada memiliki persamaan sintaksis. Hal ini membuat preposisi pada dan kepada dapat saling menggantikan dalam situasi tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas frekuensi, pola koligasi, dan peran sintaksis preposisi pada dan kepada dalam ragam bahasa akademis dan internet. Teori yang digunakan adalah teori Alwi dkk. (2003), Chaer (2015), Hoey (2005), Ramlan (1987), Saeed (2016), dan Slager (2021). Metode penelitian ini adalah metode penelitian gabungan. Hasil penelitian menemukan dalam ragam bahasa akademis, frekuensi preposisi pada muncul 662 kali, sedangkan preposisi kepada muncul 118 kali. Preposisi pada paling sering diikuti frasa nominal nonpersona, sedangkan preposisi kepada paling sering diikuti frasa nominal persona. Preposisi pada dan kepada memiliki persamaan peran sintaksis sasaran dan penerima. Berdasarkan hasil penelitian, dalam ragam bahasa internet, frekuensi pada muncul sebanyak 68 kali, sedangkan kepada muncul sebanyak 53 kali. Frasa nominal nonpersona adalah kategori sintaksis yang paling banyak mengikuti pada, sedangkan frasa nominal persona adalah kategori sintaksis yang paling banyak mengikuti kepada. Preposisi pada memiliki peran sintaksis waktu, sasaran, keberadaan, keselesaian, menyungguhkan, dan penerima. Preposisi kepada memiliki peran sintaksis sasaran dan penerima.Item Realisasi Tindak Tutur Ilokusi Penderita Sindrom Penipu dalam Novel A Untuk Amanda Karya Annisa Ihsani: Suatu Kajian Pragmatik(2023-08-03) FARADHIBA SALSABILA; Nani Darmayanti; Dadang SugandaPeningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental, khususnya sindrom penipu, dapat mengurangi stigma negatif dari masyarakat sehingga membantu penderita sindrom penipu dalam mencari pertolongan dari profesional. Penelitian mengenai tindak tutur ilokusi penderita sindrom penipu dapat membantu agar penderita sindrom penipu dan masyarakat saling menerima dan memahami sehingga komunikasi berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tindak tutur ilokusi dan bentuk tindak tutur yang dilakukan oleh tokoh Amanda sebagai penderita sindrom penipu dalam novel A untuk Amanda karya Annisa Ihsani. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 36 tindak tutur representatif, 26 tindak tutur direktif, 5 tindak tutur komisif, 12 tindak tutur ekspresif, dan 2 tindak tutur deklarasi. Secara bentuk tindak tutur, tindak tutur ilokusi secara langsung digunakan sebanyak 49 tindak tutur, sedangkan tindak tutur ilokusi secara tidak langsung digunakan sebanyak 32 tindak tutur. Berdasarkan ranah percakapan, terdapat 15 tindak tutur ranah keluarga, 22 tindak tutur ranah kekasih, 19 tindak tutur ranah teman, 7 tindak tutur ranah akademis, dan 18 tindak tutur ranah kesehatan mental. Tokoh Amanda sebagai penderita sindrom penipu menunjukkan pola khas, yaitu 13 tindak tutur yang memuat kepercayaan diri yang rendah, 7 sikap pesimis, dan 10 sensitivitas terhadap hal terkait akademis.