Browsing by Author "IWAN SETIAWAN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item DESAIN MUKOADHESIF FILM BUKAL NATRIUM VALPROAT SEBAGAI ANTI EPILEPSI(2023-02-20) IWAN SETIAWAN; Anas Subarnas; Yoga Windhu WardhanaSediaan bukal pada beberapa tahun ini menarik perhatian para peneliti yang mengkaji topik pengembangan obat dan sistem penghantaran obat. Sediaan bukal memiliki kemampuan untuk melekat pada permukaan mukosa dan selanjutnya menghidrasi untuk melepaskan dan menghantarkan obat melintasi membran bukal. Berdasarkan Biopharmaceutics Drug Disposition Classification System (BDDCS), senyawa obat natrium valproat termasuk ke dalam kelas 1 yang memiliki kelarutan dan permeabilitas sangat baik. Sehingga dengan dibuat sediaan bukal akan diperoleh aksi onset lebih cepat, bioavailabilitas meningkat dan memudahkan dalam penggunaan. Natrium valproat adalah pilihan lini pertama sebagai antikonvulsan untuk epilepsi parsial, gangguan bipolar (gangguan psikotik) dan terapi migrain. Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk melakukan pembuatan natrium valproat ke dalam bentuk sediaan film bukal mukoadhesif dengan menggunakan metode solvent casting. Formula sediaan dengan variasi kitosan dan natrium karboksimetilselulosa (NaCMC) dengan jumlah proporsi yang konstan dioptimasi menggunakan pendekatan simplex lattice design pada program Design expert 10. Hasil sediaan optimum film bukal mukoadhesif natrium valproat yang sudah diperoleh kemudian dilakukan pengujian disolusi secara in vitro dan in vivo untuk mengamati aktivitas anti epilepsi dan analisis farmakokinetika pada hewan uji yang sebelumnya diinduksi dengan senyawa pentilenetetrazol dengan desain Post Randomized Controlled Group Design. Hasil penelitian ini diketahui bahwa natrium valproat dapat dikembangkan ke dalam bentuk sediaan film bukal mukoadhesif. Parameter kualitas kritis seperti ketebalan, indeks pembengkakan dan waktu tinggal mukoadhesif dipengaruhi secara nyata oleh polimer. Analisis simplex lattice design oleh software design expert 10.0 menunjukkan bahwa formula dengan komposisi kitosan dan NaCMC berdasarkan hasil respons parameter kritis seperti pH permukaan, indeks pembengkakan, pengukuran daya tahan lipat, waktu tinggal mukoadhesif paling optimum didapatkan pada perbandingan kitosan : NaCMC (0,64:0,36). Uji disolusi dan pengolahan menggunakan perangkat lunak Kinet DS 3.0 dilakukan untuk mendapatkan profil pelepasan formula optimum film bukal mukoadhesif yakni mendekati model kinetika Michaelis-Menten. Hasil pengujian in vivo aktivitas anti epilepsi dan farmakokinetika diperoleh sediaan ini memiliki aktivitas anti epilepsi dengan onset lebih panjang, durasi kejang yang lebih pendek, dan frekuensi kejang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok hewan uji dengan pemberian tablet natrium valproat. Film bukal mukoadhesif natrium valproat memiliki profil farmakokinetika dengan nilai parameter absorbsi Ka 0,0033/jam, Tmax 3,93/jam, Cmax 4,55 mg/L, Vd 3,03 L, T1/2 el 21,8 menit dan Kel 0,0053/menit. Maka dapat disimpulkan bahwa sediaan film bukal mukoadhesif natrium valproat dapat dikembangkan menjadi sediaan anti epilepsi yang memiliki profil pelepasan tertunda, namun memiliki onset yang cukup cepat sehingga terapi untuk antiepilepsi dapat didapatkan serta mencegah kejadian epileptikus yaitu kematian yang disebabkan oleh penyakit epilepsiItem Motivasi Petani Dalam Berusahatani Tembakau Mole (Studi Kasus Petani Tembakau di Kecamatan Sukasari Kampung Cibogo Kabupaten Sumedang)(2013-04-22) IWAN SETIAWAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenTanaman tembakau merupakan hasil pertanian yang telah melalui proses pengolahan yang dimulai dari daun tumbuh-tumbuhan genus Nicotiana yang sangat segar menjadi hasil panen berupa basah atau kering maupun yang sudah di simpan atau melalui proses pengawetaan. Kemudian tembakau masuk sebagai input dunia industri yang menghasilkan output berupa cerutu, rokok, paket tembakau dengan pipa, tingwe (lintingan sendiri/digulung dengan alat cetak/tangan). Dalam beberapa kulur masyarakat, tembakau juga bisa dikunyah, "dicelup” (diletakkan antara pipi dan gusi), dan dikulum, atau di hirup kedalam hidung sebagai bahan hisapan dalam bentuk serbuk halus. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kualitatif dengan teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh dari data yang dihimpun melalui pedoman wawancara, data hasil penelitian, dan observasi secara mendalam. Variabel yang berkaitan dengan maksud penelitian akan dijabarkan sejelas-jelasnya baik melalui gambaran maupun perhitungan persentase agar mudah dipahami. Data yang diperoleh akan disusun secara sistematis pada tiap kategori. Kecenderungan masing-masing akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian mengenai motivasi petani di Desa Cibogo dalam berusaha tani tembakau dapat ditarik beberapa kesimpulan dari segi kemampuan petani, motivasi yang mendasari adalah keahlian atau skill yang dimiliki para petani, berkaitan dengan kemampuan fisik petani tersebut mengingat usianya yang rata-rata adalah 40 tahun sampai dengan 60 tahun sehingga para petani merasa satu-satunya kemampuan dan keahlian yang mereka miliki adalah bertani. Sedangkan, untuk penduduk Cibogo yang berusia dibawah 30 tahun lebih memilih untuk bekerja di kota untuk menjadi pegawai, atau menyelesaikan sekolahnya dan ketika usia mereka sudah mencapai 40 tahun biasanya akan meneruskan usaha tani orang tuanya. Motivasi intrinsik yang dimiliki para petani di Desa Cibogo antara lain karena para petani merasa mudah untuk mendapatkan modal usahatani tembakau karena adanya lembaga penyalur kredit, kemudian adanya kesempatan bagi para petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik dengan harga jual yang menguntungkan. Motivasi ekstrinsik yang membuat petani berusahatani tembakau tentunya adalah keuntungan yang didapatkan dengan budidaya tembakau mole ini lebih besar dibandingkan tanaman lain. Kata kunci: Motivasi , Usaha Tani , Tembakau