Browsing by Author "Lani Gumilang"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
Item EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA VIDEO TENTANG ANEMIA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMAN 1 TASIKMALAYA(2019-10-09) RISTA YUNANDA; Lani Gumilang; Neneng MartiniABSTRAK Pendahuluan : Data WHO menunjukan 32% wanita usia 15-49 tahun mengalami anemia. Di Indonesia, prevalensi anemia pada wanita sebanyak 23,9%. Salah satu upaya pencegahan anemia yaitu dengan pendidikan kesehatan media video. Retensi penyerapan informasi melalui media video sebesar 30%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan media video terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang anemia. Metode : Desain penelitian menggunakan quasi experimental one group pretest-posttest design di SMAN 1 Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel yaitu proportionate stratified random sampling dengan sampel sebanyak 53 orang. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan Paired sample t test untuk mengetahui perbedaan nilai sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Besaran efek dihitung dengan rumus Pearson’s correlation coefficient r. Hasil : Terdapat peningkatan skor pada pengetahuan dan sikap setelah dilakukan intervensi pendidikan kesehatan media video. Kemudian didapatkan p value <0,05. Besaran efek yang diberikan pada variabel pengetahuan yaitu 0,87 dan pada variabel sikap yaitu 0,74. Simpulan : Pendidikan kesehatan media video memberikan efek yang besar terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap anemia.Item Gambaran Kepercayaan Diri Bidan dalam Melakukan Deteksi Dini Bayi Baru Lahir di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor(2023-11-17) NURUL HUDA; Ari Indra Susanti; Lani GumilangBidan memiliki kompetensi berkaitan dengan bayi baru lahir yang dapat mendukung dalam penurunan AKB di Indonesia. Kepercayaan diri diperlukan oleh seorang bidan dalam melakukan keterampilan berkaitan dengan kompetensinya. Kepercayaan diri digambarkan sebagai keyakinan terhadap potensi diri, skill, keterampilan dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara sukses dengan penuh kepercayaan diri dan yakin bahwa ia mampu dengan dirinya. Penanganan bayi baru lahir atau dalam kompetensi kebidanan biasa disebut Pelayanan kesehatan neonatal esensial bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi, terutama dalam 24 jam pertama kehidupan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kepercayaan diri bidan dalam melakukan kompetensi deteksi dini bayi baru lahir di Puskesmas wilayah Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2023 kepada 42 bidan. Penentuan jumlah responden dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, di mana seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner untuk mengukur tingkat kepercayaan diri bidan. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar bidan memiliki kepercayaan diri yang tinggi sebesar 88% dan 12% dalam kategori kepercayaan diri sedang. Tingginya kepercayaan diri seorang bidan dalam melakukan kompetensinya dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang diteliti sebagai karakteristik individu bidan. Karakteristik tersebut di antaranya adalah masa kerja responden yang paling banyak ≥5 tahun dan pelatihan yang pernah dilakukan mengenai deteksi dini bayi baru lahir.Item Gambaran Risiko Tinggi Kehamilan Berdasarkan Karakteristik Ibu dan Suami di Desa Pakutandang(2022-10-14) SALMA AWALIA NUR AZIZAH; Lani Gumilang; Astuti Dyah BestariKomplikasi pada kehamilan risiko tinggi menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas ibu. Komplikasi tersebut berkaitan dengan kondisi 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan terlalu dekat) serta KEK yang erat kaitannya dengan karakteristik ibu dan suami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran risiko tinggi kehamian berdasarkan karakteristik ibu dan suami. Metode penelitian yaitu deskriptif kuantitatif menggunakan desain cross sectional dengan responden sebanyak 88 ibu hamil di Desa Pakutandang periode Januari-Maret 2022. Hasil penelitian menunjukan karakteristik ibu hamil “terlalu muda” mayoritas tidak bekerja 3,4% dan berpendidikan rendah 2,3%, “terlalu tua” tidak bekerja 9,1% dan berpendidikan tinggi 12,6%, “terlalu banyak” tidak bekerja 4,5% dan terdapat persentase sama pada berpendidikan rendah dan tinggi 2,3%, “terlalu dekat” tidak bekerja 8% dan berpendidikan tinggi 5,7%, serta ibu dengan KEK tidak bekerja 11,4% dan berpendidikan tinggi 10,2%. Karakteristik suami pada ibu hamil “terlalu muda” menunjukan mayoritas bekerja sebagai pedagang, PNS/TNI/POLRI, dan pekerja lepas masing-masing 1,1% dan berpendidikan tinggi 2,2%, “terlalu tua” sebagai petani 3,4% dan berpendidikan tinggi 7,9%, “terlalu banyak” sebagai petani 2,3% dan berpendidikan rendah 3,4%, “terlalu dekat” pedagang 2,3% dan berpendidikan tinggi 5,7%, serta pada ibu dengan KEK sebagai pekerja lepas terdapat 7,9% dan berpendidikan tinggi 7,9%. Karakteristik pekerjaan ibu tidak bekerja sebesar 87,5% dan suami pekerja lepas 40,9%, serta mayoritas berpendidikan tinggi pada ibu sebesar 59,8% dan suami 65,9%. Risiko tinggi kehamilan yang terjadi pada ibu adalah KEK sebesar 14,8%. Bagi Bidan Desa dan FKTP diharapkan data ini dapat menjadi dasar kegiatan intervensi untuk menangani kehamilan risiko tinggi, bagi masyarakat diharapkan dapat menghindari faktor-faktor kehamilan risiko tinggi serta memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk deteksi dini kehamilan risiko tinggi. Kata kunci: kehamilan risiko tinggiItem Hubungan antara Status Gizi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswa Diploma III Kebidanan di Kota Bandung(2020-10-06) SHITA RINJANI; Lani Gumilang; Fedri Ruluwedrata RinawanStatus gizi merupakan keadaan keseimbangan antara pemasukan dengan pengeluaran energi yang dipengaruhi oleh asupan makanan. Kebutuhan makan dapat memengaruhi kondisi psikologis serta kecerdasan mahasiswa yang digunakan pada proses belajar yang nantinya akan di evaluasi dengan prestasi belajar yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan IPK mahasiswa kebidanan di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah responden sebanyak 105 orang. Penentuan status gizi diperoleh dari parameter Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan BB/TB2 dan IPK mahasiswa diketahui dari KPA (kartu prestasi akademik). Uji statistik yang digunakan adalah Spearman rank. Hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan bermakna antara status gizi dengan IPK (p =0,583).Item Hubungan Faktor Maternal dan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cimacan Kabupaten Cianjur(2023-07-14) NURUL AZIZAH; Neneng Martini; Lani GumilangABSTRAK Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram. Data Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat menunjukkan persentase bayi BBLR di Cianjur tahun 2019 sebesar 2,8% dengan total 42.702 bayi baru lahir dan 1.143 diantaranya merupakan bayi berat lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan faktor maternal dan BBLR. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR di RSUD Cimacan tahun 2020 - 2022 (total sampling). Studi cross-sectional analitik ini menggunakan data sekunder dari rekam medis. Data dikumpulkan dari 168 ibu dengan bayi BBLR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BBLR tertinggi terjadi di tahun 2022 (41,1%) pada kelompok ibu nulipara (48,2%), usia 20-35 tahun (70,8%), kadar Hb ≥ 11 gr/dl (57,7%), status gizi normal (54,8%) dan tidak mengalami preeklamsia (92,9%). Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu (p value = 0,017), preeklamsia (p value = 0,001) kadar Hb (p = 0,001, r = 0,551) dan status gizi ibu (p value = 0,042) dengan kejadian BBLR, namun tidak ada hubungan antara paritas (p value = 0,347) dan kejadian BBLR di RSUD Cimacan tahun 2020 - 2022. Faktor maternal yang mempengaruhi BBLR adalah usia ibu, komplikasi kehamilan (preeklamsia) dan anemia.Item Pengaruh Edukasi Kelompok Sebaya Terhadap Pengetahuan dan Perubahan Sikap untuk Pencegahan Anemia Defisiensi Besi pada Remaja Putri di SMPN 1 Pabuaran Sukabumi(2019-10-12) AISYAH SAFITRI; Lani Gumilang; Lina RahmiatiPendahuluan: Remaja putri lebih sering mengalami anemia defisiensi besi karena mengalami menstruasi, melakukan diet ketat, lebih banyak mengonsumsi makanan nabati yang kandungannya zat besi sedikit, dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan zat besi tidak terpenuhi dan asupan gizinya tidak seimbang. Oleh karena itu, diperlukan edukasi kelompok sebaya untuk melakukan pencegahan anemia defisiensi besi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kelompok sebaya, bukan hanya terhadap pengetahuan namun juga terhadap sikap pencegahan anemia defisiensi besi pada remaja. Metode: Studi kuantitatif dengan pre experimental jenis one group pre test – post test design, dilakukan pada siswi SMPN 1 Pabuaran Sukabumi pada bulan mei-juni 2018. Populasi terdiri dari 30 orang dipilih dengan cara total sampling. Konten dan design menggunakan media buku yang dirancang berdasarkan hasil diskusi. Intervensi diberikan sebanyak 2 kali dalam waktu 1 minggu. Data dianalisis menggunakan uji imdependen T-Test. Hasil: hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap yang signifikan dengan nilai masing-masing p<0,000. Hal ini berarti ada pengaruh edukasi kelompok sebaya terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan anemia defisiensi besi pada remaja putri. Simpulan: Edukasi kelompok sebaya berpengaruh dalam memperbaiki pengetahuan dan sikap pencegahan anemia defisiensi besi pada remaja putri.Item Pengaruh Video Interaktif Terhadap Pengetahuan WUS mengenai Pentingnya KB Di Masa Pandemi Covid 19(2022-11-27) ALYVIA CHOIRUNNISA; Lani Gumilang; DidahPendahuluan : Penurunan akses terhadap layanan fasilitas kesehatan selama pandemi, mengakibatkan penurunan jumlah pengguna kontrasepsi sehingga dapat berisiko meningkatnya jumlah kehamilan yang dapat diprediksi dengan bertambahnya jumlah kelahiran (Baby boom). Maka dari itu diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan pengetahuan WUS mengenai KB dan pelayanan KB di masa Pandemi Covid 19. Metode : Metode penelitian ini Pre-Experimental One-Group Pre-test Post-test desain. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tanjungsari pada bulan Januari 2022 dengan jumlah sampel 55 orang WUS. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner melalui google formulir. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan data bivariat menggunakan uji paired sample t test Hasil : Hasil dari penelitian ini diperoleh karakteristik WUS sebagian besar berusia 20-35 tahun sebesar 83,6%, pendidikan terakhir yaitu SMA/Sederajat sebesar 52,8%, paritas WUS sebagian besar Multigravida (2-4) anak 63,7%, tidak bekerja/Ibu rumah tangga sebesar 78,1%. Nilai signifikasi pengaruh video interaktif terhadap pengetahuan WUS mengenai pentingnya keluarga berencana di masa Pandemi Covid 19 sebesar p= 0.000. Simpulan : Terdapat pengaruh video interaktif terhadap pengetahuan WUS mengenai pentingnya keluarga berencana di masa Pandemi Covid 19Item PERBEDAAN KETERAMPILAN PENGUKURAN TINGGI DAN PENIMBANGAN BERAT BADAN BAYI BALITA SEBELUM DAN SESUDAH KEGIATAN REFRESHING KADER DI POSYANDU KECAMATAN PAGERAGEUNG(2023-01-10) INTAN KHOERUNISA; Astuti Dyah Bestari; Lani GumilangKeterampilan kader merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pelaksanaan kegiatan posyandu. Kader yang tidak terlatih berdampak pada kurang terampilnya dalam melaksanakan pengukuran dan penimbangan, sehingga terdapat kekeliruan dalam menginterpretasikan hasil pengukuran dan penimbangan. Perlu dilaksanakan kegiatan penyegaran kader, agar kualitas keterampilannya dapat terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan bayi-balita sebelum dan sesudah kegiatan refreshing kader di Posyandu Kecamatan Pagerageung. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental one group pre-test and post-test design yang melibatkan 45 orang kader di Kecamatan Pagerageung sebagai responden. Analisis data menggunakan uji beda Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada keterampilan pengukuran tinggi badan dengan menggunakan 2 jenis alat ukur yaitu infantometer dan microtoise (p<0,05). Keterampilan pengukuran berat badan dengan menggunakan 4 jenis alat ukur yaitu dacin, timbangan digital untuk balita yang sudah bisa berdiri, timbangan digital untuk balita yang belum bisa berdiri dan baby scale juga menunjukan perbedaan yang signifikan (p<0,05) Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk melakukan kegiatan refreshing kader khususnya mengenai keterampilan pengukuran tinggi dan penimbangan berat badan dapat dilakukan secara berkala.Item Sikap Petugas Kesehatan dalam Tatalaksana Perawatan Metode Kanguru di RS Pendampingan dan Tanpa Pendampingan POCQI Kabupaten Cianjur(2023-07-13) MELAN PUTRI PEBRIANI; Neneng Martini; Lani GumilangSikap petugas kesehatan yang baik harus dimiliki dalam pelaksanaan PMK yang optimal sebagai pengganti inkubator dalam menangani bayi BBLR. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap petugas kesehatan terhadap pelaksanaan PMK di RS POCQI dan Tanpa Pendampingan POCQI di Kabupaten Cianjur. Desain penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Februari 2023 kepada 57 petugas kesehatan yang bertugas di ruang perinatologi, NICU, dan PICU. Instrumen yang digunakan untuk mengukur sikap petugas kesehatan adalah kuesioner. Analisis statistik komparasi yang dilakukan menggunakan Mann Whitney didapatkan hasil nilai sig (2-tailed) 0.948 dimana tidak ada perbedaan signifikan antara Sikap Petugas di RS POCQI dan Tanpa Pendampingan POCQI. Kata Kunci: Pelaksanaan PMK, Sikap Petugas Kesehatan, RS POCQI dan RS Tanpa POCQIItem Survei Asupan Zat Besi, Asam Folat, Dan Vitamin C Pada Remaja Putri Di Kecamatan Jatinangor(2019-10-12) DINI IZMI AZIZAH; Lani Gumilang; Puspa SariLatar Belakang: Masa remaja merupakan masa yang rentan terjadinya anemia dikarenakan cenderung mengalami kekurangan asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terutama zat besi, asam folat, dan vitamin C. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata dan proporsi kecukupan asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C pada remaja putri di Kecamatan Jatinangor. Metode: Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang pada remaja putri usia 10-19 tahun periode Juni-Agustus 2018. Data asupan gizi diperoleh melalui 3 day-food record dan dilakukan follow up melalui Whatsapp Group, kemudian dilakukan konversi ukuran makanan dari bentuk Ukuran Rumah Tangga menjadi gram melalui buku foto makanan. Setelah itu, dimasukkan kedalam aplikasi nutrisurvey untuk dihitung kandungan asupan gizi dan dirata-ratakan serta dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi yang direkomendasikan oleh Permenkes. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa rerata asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C remaja putri dibawah standar AKG dan tidak memenuhi AKG yang direkomendasikan. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa rerata asupan zat besi sebesar 10,67 mg/hari, dimana responden yang tidak memenuhi kecukupan zat besi sebesar 93,6% (88 orang). Rerata asupan asam folat sebesar 180,67 μg/hari, dimana sebagian besar responden tidak memenuhi kecukupan asam folat mencapai 94,7% (89 orang). Rerata asupan vitamin C pada penelitian ini sebesar 29,71 mg/hari dimana sebagian besar responden tidak memenuhi kecukupan vitamin C yaitu sebesar 67% (63 orang).Item Survei Asupan Zat Besi, Asam Folat, dan Vitamin C pada Wanita Dewasa di Kecamatan Jatinangor(2019-10-10) ALMYRA NUR AZARIA; Puspa Sari; Lani GumilangLatar Belakang: Usia reproduksi sehat wanita ialah 20-35 tahun. Kebutuhan gizi pada masa ini dipengaruhi peningkatan aktivitas fisik yang dapat mengakibatkan wanita dewasa mengalami masalah gizi yang berkaitan dengan asupan gizi yang tidak memadai seperti anemia. Anemia pada wanita dewasa memengaruhi kualitas hidup, mengganggu kapasitas fisik dan produktivitas ekonomi. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asupan zat besi, asam folat, dan vitamin C pada wanita dewasa yang berusia 20-35 tahun di kecamatan Jatinangor. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian pendekatan potong lintang dengan data primer hasil dari food record 3 days. Jumlah responden penelitian ini adalah 95 orang yang berada di Kecamatan Jatinangor pada periode Juni – Agustus 2018. Analisis data menggunakan univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata asupan zat besi (9,29 mg), asam folat (236,64 mg) dan vitamin C (28,50 mg). Sedangkan kecukupan asupan zat besi yang tidak terpenuhi sebesar 96,8%, asupan asam folat yang tidak terpenuhi sebesar 91,6% dan kecukupan asupan vitamin C yang tidak terpenuhi sebesar 87,4%. Kesimpulan: Simpulan pada penelitian ini adalah asupan zat besi, asam folat dan vitamin C melalui konsumsi makanan pada wanita dewasa di Jatinangor sebagian besar tidak terpenuhi. Kata kunci : Anemia, asam folat, asupan mikronutrien, wanita dewasa, zat besi.