Browsing by Author "MILEANI SHAFARIA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item IDENTIFIKASI MATERIAL ANTROPOGENIK PADA SEDIMEN SITU CIBURUY MENGGUNAKAN METODE KEMAGNETAN LINGKUNGAN(2022-07-07) MILEANI SHAFARIA; Kartika Hajar Kirana; Eleonora AgustineSitu Ciburuy merupakan danau buatan untuk kepentingan pengairan persawahan dan perkebunan masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Banyaknya aktivitas seperti objek wisata, wirausaha dan kawasan industri di sekitar Situ Ciburuy dapat menjadi sumber antropogenik bagi danau sehingga dapat mempengaruhi kualitas air dan sedimen. Pengukuran fisika dan kimia dilakukan untuk mengetahui kualitas air dan sedimen. Pengukuran fisika dan kimia tersebut meliputi pH, Electrical Conductivity (EC), Total Dissolve Solid (TDS), suseptibilitas magnetik, dan uji kandungan logam berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH, EC, TDS air dan sedimen masih berada di rentang baku mutu kecuali pada sedimen tempat pembuangan limbah industri marmer nilai pH melebihi rentang baku mutu. Berdasarkan hasil tersebut, kualitas air dan sedimen di Situ Ciburuy masih dapat dikategorikan layak untuk digunakan tetapi tetap butuh perhatian khusus sebagai pengendalian terhadap pencemaran. Hasil suseptibilitas magnetik pada frekuensi rendah (x_LF) memiliki rentang 7,310 – 3431,956 ×10^(-8) m^3/kg, sedangkan nilai suseptibilitas magnetik pada frekuensi tinggi (x_HF) memiliki rentang 7,069 – 3387,428 ×10^(-8) m^3/kg. Berdasarkan kedua pengukuran tersebut didapatkan nilai suseptibilitas bergantung frekuensi x_FD (%) berada di rentang 1,059% – 6,867%. Korelasi χ_LF dengan x_FD menunjukkan hasil korelasi negatif sehingga dapat dikatakan sampel sedimen membawa pengaruh sumber antropogenik. Hal ini dapat dibuktikan oleh hasil korelasi positif yang didapat antara beberapa unsur logam berat dengan suseptibilitas magnetik serta dapat hasil uji kandungan logam berat yang memiliki nilai lebih dari baku mutu yang ditetapkan.Item IDENTIFIKASI MATERIAL ANTROPOGENIK PADA SEDIMEN SITU CIBURUY MENGGUNAKAN SIFAT FISIKA KIMIA DAN INDEKS PENCEMARAN(2023-08-30) MILEANI SHAFARIA; Kartika Hajar Kirana; Dini FitrianiDanau Ciburuy merupakan danau buatan untuk pengairan sawah dan perkebunan warga. Banyaknya aktivitas manusia yang terdapat di Danau Ciburuy, diantaranya pemukiman penduduk, persawahan, peternakan, perkebunan, padatnya kendaraan, dan beberapa industri yang dapat menjadi sumber pencemar bagi danau tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi material antropogenik yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dengan menganalisis sifat fisika dan kimia, serta perhitungan indeks pencemaran. Pengukuran sifat fisika yang telah dilakukan terdiri dari Electrical Conductivity (EC), Total Dissolved Solid (TDS), suseptibilitas magnetik, X-Ray Diffractometry (XRD), Vibrating Sample Magnetometer(parameter histeresis), Scanning Electron Microscopy and Energy- Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDS). Sedangkan, pengukuran kimia dilakukan dengan menggunakan pH dan kelimpahan logam berat. Hasil sifat fisika menunjukkan bahwa rentang nilai EC, TDS, dan suseptibilitas magnetik berturut- turut adalah 30 – 790 μS/cm, 29 – 555 mg/L, 7,310 – 3431,956 ×10-8 m3/kg. Selain itu, XRD dan parameter histeresis menunjukkan bahwa sampel mengandung mineral ferrimagnetik, didominasi oleh magnetite dengan domain magnetik PSD/MD. Hasil SEM dan EDS mengidentifikasi morfologi mineral magnetik dengan bentuk yang berbeda, yaitu oktahedral dan spherule, dimana bentuk spherule mewakili keberadaan material antropogenik dalam sampel. Hasil sifat kimia ditunjukkan oleh pH dan kelimpahan logam berat. Nilai pH memiliki rentang 7,2 – 8,9, sedangkan logam berat Mn, Pb, Zn, Cd, dan Cu memiliki tingkat pencemaran yang sedang hingga sangat berat melebihi standar kualitas sedimen. Berdasarkan analisis multivariat, hasil PCA menjelaskan sifat fisik dan kimia yang saling berhubungan satu sama lain kecuali pH dan As. Hasil klusterisasi menunjukkan bahwa lokasi dengan tingkat pencemaran tertinggi berada di tengah danau dan dekat dengan pemukiman warga. Daerah tersebut memiliki tingkat pencemaran tertinggi disebabkan oleh nilai suseptibilitas magnetik dan logam berat yang tinggi, seperti Cr, Mn, Cd, dan Cu, diduga berasal dari dari limbah domestik dan emisi kendaraan.