Browsing by Author "MULYANTI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EVALUASI PELAKSANAAN UJIAN AKHIR PROGRAM DENGAN MODEL CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT (CIPP) DI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH BANDUNG(2016-04-18) MULYANTI; Raden Tina Dewi Judistiani; Elsa Pudji Setiawati SasongkoPeningkatan kompetensi bidan menjadi isu penting dalam penilaian kualitas lulusan kebidanan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar harus memperhatikan keseluruhan aspek yang akan diukur agar mampu menggambarkan dengan tepat sasaran yang dituju. Capaian pembelajaran mahasiswa kebidanan cenderung rendah dan tidak sesuai dengan harapan. Pada pelaksanaan kegiatan ujian akhir program (UAP) terdapat kesenjangan antara tujuan kegiatan dengan target kelulusan yang seharusnya mencapai 100% tetapi capaian nilai hanya 80%. Model evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP) diharapkan bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui komponen pelaksanaan UAP yang perlu diperbaiki. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan ujian akhir program (UAP) di Prodi DIII Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah Bandung. Rancangan penelitian menggunakan desain kualitatif dengan paradigma konstruktivisme dan strategi studi kasus. Subjek penelitiannya berjumlah 10 orang. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi dilakukan mulai bulan Juni-Agsutus 2015. Analisis data meliputi proses transkripsi, reduksi, koding, kategori dan penentuan tema. Hasil penelitian didapatkan bahwa pelaksanaan UAP dari komponen context terdiri dari kejelasan tujuan instruksional dan suasana akademik.Komponen input terdiri manajemen anggaran, kompetensi dosen penguji, pemahaman konsep evaluasi, validitas dan reliabilitas soal. Komponen process terdiri dari motivasi mahasiswa, alokasi waktu ujian, faktor penghambat dan kedisiplinan mahasiswa. Komponen product terdiri capaian hasil ujian. Pelaksanaan UAP di Prodi D-III Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah Bandung belum berjalan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang telah ditetapkan dalam petunjuk pelaksanaan UAP. Komponen yang memengaruhi pelaksanaan UAP sangat komplek yang terdapat pada semua komponen mulai dari context, input, process dan product. Perbaikan pada seluruh komponen sangat diperlukan untuk perbaikan pelaksanaan UAP serta meningkatkan kualitas pembelajaran dan lulusan.Item Uji Aktivitas Penyembuhan Ulkus Diabetikum Sediaan Film Forming Spray Kitosan Larut Air Mengandung Liposom Human Epidermal Growth Factor (hEGF)(2022-10-02) MULYANTI; Sriwidodo; Gofarana WilarTelah diketahui bahwa human epidermal growth factor (hEGF) mempunyai aktivitas penyembuhan luka yang sangat baik. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa hEGF dengan dosis 75 μg/mL memiliki aktivitas penyembuhan luka pada mencit diabetes sebesar 98%. Namun penggunaan hEGF secara langsung pada area luka dapat menurunkan bioavaibilitasnya akibat terdegradasi oleh enzim protease. Penggunaan liposom sebagai penyalut dan nanocarrier dapat melindungi hEGF dari proses degradasi enzim, reaksi kimia, dan reaksi imun. Sistem pelepasan diperlambat menggunakan matriks dari kitosan larut air dapat menjaga kadar hEGF sehingga meningkatkan efektivitas terapinya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas penyembuhan ulkus diabetikum dari sediaan film forming spray kitosan larut air mengandung liposom-hEGF dibandingkan dengan sediaan yang tidak mengandung sistem film forming. Uji aktivitas penyembuhan ulkus diabetikum dilakukan dengan cara menginduksi mencit dengan aloksan dan membuat luka pada punggung mencit, kemudian daerah luka diamati pada hari ke-0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Berdasarkan hasil penelitian diketahui sediaan film forming spray kitosan mengandung liposom-hEGF memiliki aktivitas penyembuhan yang lebih baik, dengan persen penutupan luka mencapai 90.92 ± 0.78% pada hari ke-7. Hasil penelitian menujukkan bahwa penambahan liposom berhasil meningkatkan efektivitas hEGF, dan kitosan berperan penting dalam mengatur pelepasan dari hEGF, sehingga dapat meningkatkan efektivitas.