Browsing by Author "NADYA KHAMILA"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item EFEKTIVITAS PATCH KURKUMIN DAN PATCH KURKUMIN MENGANDUNG PIPERIN TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI OROFASIAL AKUT BERDASARKAN SKORING SKALA FACE, LEG, ACTIVITY, CRY, AND CONSOLABILITY (FLACC) DAN(2022-10-13) NADYA KHAMILA; Raden Tantry Maulina; Endang SjamsudinPendahuluan: Nyeri inflamasi merupakan konsekuensi yang lazim dikeluhkan oleh pasien celah bibir atau langit-langit pasca tindakan pembedahan labioplasti atau palatoplasti. Sebagai bahan alam dengan efek analgesik dan anti inflamasi, kurkumin diperkirakan dapat mengurangi nyeri karena inflamasi pasca tindakan pembedahan, sedangkan piperine diketahui dapat meningkatkan efektivitas kurkumin. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas patch kurkumin mengandung piperine dan tanpa piperine dalam mengatasi nyeri inflamasi pasca pembedahan berdasarkan skor skala Face, Leg, Activity, Cry, and Consolability (FLACC) dan kadar Prostaglandin E2 (PGE2) saliva. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode uji acak terkontrol pada 50 pasien anak (30 laki-laki; 20 perempuan) yang telah menjalani tindakan labioplasti atau palatoplasti di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad). Pasien dimasukkan secara acak ke dalam salah satu kelompok, kelompok patch kurkumin tanpa piperine atau kelompok patch kurkumin dengan piperine. Pengukuran skor FLACC dan kadar PGE2 saliva dilakukan dalam dua waktu pengukuran. Data selanjutnya dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil: Hasil analisis data penelitian memperlihatkan adanya penurunan nyeri yang ditandai dengan penurunan skor FLACC (p<0,01) yang bermakna pada kedua kelompok. Meskipun demikian, tidak terdapat penurunan kadar PGE2 saliva yang bermakna secara statistik. Perbandingan nilai rerata antar kelompok menunjukkan penurunan PGE2 lebih baik pada kelompok patch kurkumin tanpa piperin. Kesimpulan: Penggunaan patch kurkumin, dengan penambahan piperine maupun tidak, memberikan pengaruh dalam penurunan intensitas nyeri pada pasien pasca tindakan labioplasti atau palatoplasti.Item Polimorfisme rs17563 (T/C) Gen BMP4 Pada Celah Palatum Non Sindromik(2014-10-20) NADYA KHAMILA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenCelah palatum adalah sebuah celah abnormal pada palatum penderita. Kelainan ini paling sering terjadi pada ras Asia dengan perbandingan 1/500 kelahiran. Celah palatum dapat menjadi sebuah kelainan yang berdiri sendiri (non sindromik), ataupun menjadi bagian dari suatu sindrom (sindromik). Etiologi celah palatum adalah faktor genetik, lingkungan, atau gabungan dari keduanya. Banyak kandidat gen yang dianggap berhubungan dengan terjadinya celah palatum, salah satunya adalah gen Bone Morphogenetic Protein-4 (BMP4). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran polimorfisme gen BMP4 pada penderita celah palatum non sindromik. Penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan metode pengumpulan data cross-sectional. Sampel adalah isolat DNA yang diambil dari darah 17 penderita celah palatum non sindromik dan 17 kontrol normal dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini adalah sebanyak 41,2% sampel celah palatum non sindromik dan 23,5% sampel kontrol normal menunjukkan adanya polimorfisme. Simpulan dari penelitian ini adalah polimorfisme rs17563 gen BMP4 berhubungan terjadinya celah palatum non sindromik.