Browsing by Author "NICKY OKTAV FAUZIAH"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Kombinasi Organomineral terhadap C-organik, P-tersedia, K-dd serta Hasil Kedelai pada Ultisols Asal Jatinangor(2018-05-04) NICKY OKTAV FAUZIAH; Benny Joy; Yuliati MachfudABSTRAK Nicky Oktav Fauziah. 2018. Pengaruh Kombinasi Organomineral terhadap C-Organik, P-tersedia, K-dd serta Hasil Kedelai pada Ultisols Asal Jatinangor. Dibimbing Oleh Benny Joy dan Yuliati Machfud. Organomineral merupakan produk yang berasal dari bahan organik dan mineral yang dapat menambah nutrisi bagi tanaman. Kombinasi organomineral ini dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara P melalui penglepasan ikatan Fe serta meningkatkan kadar C-organik dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi organomineral (Asam Humat, Zeolit, Dolomit, dan Fosfat Alam) terhadap C-organik, P-tersedia, K-dd serta hasil kedelai yang ditanam pada Ultisols asal Jatinangor. Percobaan ini dilakukan pada bulan Oktober 2017 sampai Januari 2018 di Kebun Percobaan Ciparanje- Jatinangor dan Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari sepuluh kombinasi perlakuan dengan tiga kali ulangan, yaitu Asam Humat (6; 8; 10 kg.ha-1); Zeolit (150; 200; 250 kg.ha-1); Dolomit (100; 150; 200 kg.ha-1); dan Fosfat Alam (250; 300; 350 kg.ha-1) dengan uji lanjut Duncan pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terdapat kombinasi perlakuan terbaik, akan tetapi kecenderungan perlakuan tertinggi dalam perlakuan ini (kombinasi Asam Humat 10 kg.ha-1+ Zeolit 250 kg.ha-1+ Dolomit 200 kg.ha-1+ Fosfat Alam 350 kg.ha-1) berpengaruh terhadap peningkatan K-dd dan bobot kering biji kedelai pertanaman, tetapi tidak terhadap C-organik dan P-tersedia. Kata Kunci: Asam humat, Dolomit, Fosfat alam, ZeolitItem SIFAT BIOLOGI DAN KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN MODEL HUBUNGAN VARIABEL RESPONS DENGAN HASIL CABAI MERAH AKIBAT PEMBERIAN AMELIORAN DAN LARUTAN HARA(2022-04-12) NICKY OKTAV FAUZIAH; Tualar Simarmata; Betty Natalie Fitriatin AbdurahmanNicky Oktav Fauziah. 2022. Sifat Biologi dan Kimia Tanah, Pertumbuhan dan Model Hubungan Variabel Respons dengan Hasil Cabai Merah Akibat Pemberian Amelioran dan Larutan Hara. Dibimbing oleh Tualar Simarmata dan Betty Natalie Fitriatin. Kebutuhan cabai merah semakin meningkat namun luas lahan semakin berkurang. Modifikasi media tanah dan amelioran serta pemberian nutrisi dengan larutan hara dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produksi cabai merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara larutan hara (LH) dan amelioran (A) terhadap sifat kimia-biologi tanah, pertumbuhan dan antar-perlakuan; mendapatkan konsentrasi optimum larutan hara dan dosis amelioran; serta mengetahui korelasi dan model jalur hubungan hasil dengan respons. Rancangan percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah LH (700, 1000, 1300, dan 1600ppm), dan faktor kedua adalah A (0, 2, dan 4t ha-1). Respons yang diamati adalah populasi BPN dan BPF, C-Organik, KTK, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, klorofil, jumlah dan bobot buah pertanaman. Hasil menunjukkan bahwa interaksi antara larutan hara dan dosis amelioran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap populasi BPN, BPF, C-Organik, KTK, jumlah daun, klorofil, jumlah dan bobot buah pertanaman. Populasi BPN dan BPF, jumlah dan bobot buah dipengaruhi secara mandiri oleh amelioran, sedangkan jumlah daun, klorofil, jumlah dan bobot buah dipengaruhi secara mandiri oleh LH. Dosis optimum amelioran untuk mendapatkan hasil tertinggi adalah 1108,6ppm larutan hara dan 4t ha-1 amelioran. Konsentrasi hara mempengaruhi secara langsung terhadap bobot buah, sedangkan konsentrasi hara dan amelioran mempengaruhi secara tidak langsung terhadap jumlah buah. Kata kunci: Bakteri fungsional, model hasil-pertumbuhan, modifikasi tanah, analisis jalur.