Browsing by Author "NUR FITRIANTI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH TOKSISITAS BEBERAPA MINYAK ATSIRI TERHADAP NEUROTOKSIK, MORTALITAS DAN REPELENSI TRIPS Scirtothtrips dorsalis Hoods (Thysanoptera : Thripidae) DI LABORATORIUM(2020-11-27) NUR FITRIANTI; Agus Susanto; Vira Kusuma DewiScirtothrips dorsalis Hoods merupakan salah satu hama utama pada tanaman manggis. Salah satu alternatif pengendalian trips yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan minyak atsiri. Minyak atsiri nilam (Pogestemon cablin), cengkeh (Syzigium aromaticum), dan kayu putih (Melaleuca cajuputica) dilaporkan memiliki efek sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas minyak atsiri nilam, cengkeh, dan kayu putih terhadap neurotoksik, mortalitas dan repelensi trips. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 sampai April 2020 di Laboratorium Hama, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok. Pengujian mortalitas telah dilakukan dengan kontrol aquades, pestisida sintetik (abamektin 0,005%), minyak atsiri nilam, cengkeh dan kayu putih yang diuji pada konsentrasi 2%, 1%, 0,5% dan 0,25% dengan metode uji kontak yang diulang sebanyak 3 kali. Nilai LC50 di menggunakan metode analisis probit. Pengujian repelensi terdiri dari 13 perlakuan tanpa perlakuan pestisida sintetik dan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan minyak atsiri nilam, cengkeh, dan kayu putih pada semua konsentrasi dapat menyebabkan mortalitas 100% dengan nilai LC50 secara berturut- turut yaitu 0,087; 0,123; 0,113 pada 12 jam setelah perlakuan. Trips yang diberi perlakuan minyak atsiri nilam dan cengkeh menunjukkan gangguan neurotoksik paralisis seperti , tremor tungkai dan ekskresi pada pengamatan 1 jam, 2 jam dan 3 Jam setelah perlakuan. Pada uji repelensi, menunjukkan bahwa semua minyak atsiri bersifat sebagai repelen yang kuat terhadap S. dorsalis.Item Pengendalian Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamarck) pada Tanaman Padi Hitam (Oryza sativa L.) menggunakan Pupuk Ampas Bungkil Mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan Kedalaman Air Secara Mesocosm(2022-10-11) NUR FITRIANTI; Vira Kusuma Dewi; Lindung Tri PuspasariKeong mas (Pomacea canaliculata L.) merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi hitam. Pengendalian keong mas yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan pupuk ampas bungkil mimba dan pengaturan kedalaman air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk ampas bungkil mimba dan kedalaman air terhadap daya makan keong mas berukuran juvenil dan dewasa. Penelitian dilakukan secara mesocosm di Rumah Kaca Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran pada bulan April sampai Juli 2022. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari tiga faktor yaitu ukuran keong mas yang terdiri dari dua ukuran yaitu juvenil dan dewasa, dosis pupuk yang terdiri dari 0, 10 ton/ha, 20 ton/ha dan kedalaman air 0, 1 dan 5 cm. Jumlah total perlakuan adalah 54 yang terdiri dari 18 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan daya makan dan mobilitas dilakukan setiap dua jam sekali selama 24 jam dengan menghitung jumlah tanaman yang diserang. Pengamatan lainnya seperti performa tanaman, intensitas kerusakan dan mortalitas dilakukan setiap hari sampai tanaman berumur 30 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor ukuran keong mas, dosis pupuk 10 ton/ha dan kedalaman air 0 cm berpengaruh nyata terhadap penurunan daya makan hingga 0%, jarak mobilitas 4,72 cm dan intensitas kerusakan 0% . Pupuk ampas bungkil mimba dosis 10 ton/ha juga dapat meningkatan tinggi tanaman padi hitam dengan tinggi 42,38 cm pada padi berumur 28 HST.