Browsing by Author "Pipit Pitriyan"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Pengaruh Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat(2015-02-27) MIRA APRIYANTI; Kodrat Wibowo; Pipit PitriyanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pajak daerah terhadap pendapatan asli daerah (PAD) di Provinsi Jawa Barat. Selain itu diteliti juga bagaimana pengaruh populasi penduduk terhadap penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) di Provinsi Jawa Barat serta pengaruh undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang baru yaitu nomor 28 tahun 2009. Unit analisis penelitian adalah data panel di 26 kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2008 sampai dengan 2013. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis regresi. Analisis regresi untuk estimasi model ekonometrika dengan menggunakan metode fixed effect model (FEM) dan pooled EGLS (cross-section weights). Hubungan antara variabel dijelaskan dengan analisis deskriptif. Variabel dependen yang digunakan adalah PAD sedangkan variabel independennya adalah penerimaan pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak air tanah, pajak BPTHB, pajak PBB, pajak galian c/ mineral bukan logam dan batuan, jumlah penduduk dan UU nomor 28 tahun 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak air tanah, pajak BPTHB, pajak PBB, dan UU nomor 28 tahun 2009 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penerimaan PAD di kabupaten/ kota Provinsi Jawa Barat sedangkan pajak galian c/ mineral bukan logam dan batuan dan jumlah penduduk serta UU nomor 28 tahun 2009 memberikan pengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan PAD di kabupaten/ kota Provinsi Jawa BaratItem Dampak Insentif Pajak di Masa Pandemi Covid-19 terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia Periode Masa Pajak April 2020 - Desember 2021(2023-06-21) RIZKY FAUZI; Pipit Pitriyan; Wawan HermawanSetelah pemberian insentif pajak melalui program PEN diberlakukan oleh pemerintah Indonesia, diharapkan sektor usaha dapat terus beraktivitas sedangkan sektor rumah tangga mampu mempertahankan daya beli. penelitian ini mengidentifikasi dampak insentif pajak terhadap penerimaan PPN selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia periode masa pajak April 2020 – Desember 2021. Adapun insentif pajak yang akan diteliti pengaruhnya terdiri atas PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah, pembebasan PPh Pasal 22 Impor, penurunan angsuran PPh Pasal 25, PPh final PP 23 tahun 2018 Ditanggung Pemerintah dan restitusi PPN dipercepat, sesuai yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 149/PMK.03/2021 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari DJP dan BPS selama periode April 2020 sampai dengan Desember 2021 dengan jumlah observasi 147. Model yang digunakan adalah data panel menggunakan fixed effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh insentif pajak yang diteliti berdampak terhadap Penerimaan PPN. Selain itu, PDRB riil, jumlah PKP, dan daerah paling terdampak juga berdampak terhadap penerimaan PPN.Item ESTIMASI PERMINTAAN PETUGAS PROTEKSI RADIASI (PPR) KESEHATAN DAN PROYEKSI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR (BAPETEN) BIDANG PPR KESEHATAN (Studi kasus pada Pulau Jawa)(2017-01-31) ANDI HERMAWAN; Pipit Pitriyan; YayanPenelitian ini bertujuan untuk mengestimasi permintaan Petugas Proteksi Radiasi (PPR) bidang kesehatan dan menghitung proyeksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bidang PPR kesehatan. Estimasi permintaan dengan menentukan nilai dari koefisien-koefisien fungsi permintaan suatu barang atau jasa pada saat ini (current value). Dalam mengestimasi permintaan PPR menggunakan fungsi permintaan linier dan nonlinier (Cobb Douglas). Data yang digunakan adalah data panel tahun 2009-2015 pada variabel Gaji PPR (Wg), jumlah izin alat kesehatan yang memanfaatkan tenaga nuklir (Alkes), jumlah instansi yang memiliki izin menggunakan alat kesehatan memanfaatkan tenaga nuklir (Ins) pada 99 kabupaten/kota di Pulau Jawa. Setelah mendapatkan fungsi permintaan, dilakukan forecasting permintaan PPR setiap kabupaten/kota dengan terlebih dahulu forecasting variabel Alkes sebagai variabel eksogen dari fungsi permintaan PPR. Dalam forecast Alkes menggunakan model ARIMA (1,0,1) dan jumlah penduduk sebagai anchore. Hasil estimasi permintaan PPR adalah bahwa model yang lebih tepat menggunakan model permintaan nonlinier dengan R2 sebesar 68.62%, tingkat siginifikan setiap variabel 99% . Hasil proyeksi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) PPR kesehatan bergantung pada jumlah permintaan PPR kesehatan, jika permintaan naik maka proyeksi PNBP nya akan naik dan sebaliknya.Item Faktor Sosial Ekonomi Penyebab "Stunting" Pada Balita Di Indonesia(2014-03-15) DINI HERVIANI; Usman Hardi; Pipit PitriyanABSTRAK FAKTOR SOSIAL EKONOMI PENYEBAB “STUNTING” PADA BALITA DI INDONESIA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa faktor-faktor sosial ekonomi yang menjadi penyebab stunting pada balita di Indonesia dan ingin melihat perbedaan status gizi balita berdasarkan klasifikasi desa dan kota. Penelitian ini menggunakan data Indonesian Family Life Survey tahap 4 (IFLS4) Tahun 2007 dan model probit. Stunting (Height for Age Z Score < -2 SD) dijadikan sebagai variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian terbagi menjadi 2, faktor sosial ekonomi: pengeluaran rumah tangga perkapita, pendidikan ibu, penggunaan air bersih, penggunaan jamban dan faktor proksimal yaitu jumlah anggota rumah tangga, umur dan jenis kelamin balita, status imunisasi balita, status gizi ibu (ibu kekurangan gizi dan tinggi badan ibu) serta tempat melahirkan ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada balita di Indonesia adalah sebesar 8,02% serta kejadian stunting pada balita lebih tinggi di perdesaan dibandingkan perkotaan. Pengeluaran rumah tangga perkapita (untuk melihat status ekonomi rumah tangga) merupakan faktor sosial ekonomi yang menyebabkan kejadian stunting pada balita di Indonesia. Faktor lainnya yang merupakan penyebab stunting adalah umur balita, imunisasi balita, serta status gizi ibu yang terdiri dari variabel kekurangan gizi (underweight) ibu serta tinggi badan ibu. Kata kunci: stunting, balita, faktor sosial ekonomi, model probit.Item Ibu Bekerja dan Kesenjangan Pendidikan Anak(2017-02-10) ACHMAD AWALUDDIN; Pipit Pitriyan; Mohamad FahmiDewasa ini, perempuan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tuntutan sosial dan ekonomi mendorong perempuan mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga. Persentase angkatan kerja perempuan di Indonesia mengalami trend peningkatan dari tahun 2004 sampai tahun 2014, trend peningkatan ini juga berpengaruh pada peningkatan jumlah ibu yang bekerja. Pada sisi lain, trend ini tentunya juga berpengaruh pada pendidikan anak, khususnya pada kemungkinan terjadi kesenjangan pendidikan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ibu yang bekerja dapat mempengaruhi kesenjangan pendidikan anak-anaknya. Selain itu, penelitian ini juga mencoba mengetahui apakah faktor lainnya dari ibu, internal anak dan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan data Susenas tahun 2014, setelah melakukan pengecekan dan screening data, diperoleh jumlah sampel 109.417 individu dengan analisis data menggunakan regresi Ordinary Least Square (OLS). Berdasarkan nilai koefisien, tingkat kesenjangan pendidikan anak yang memiliki ibu yang bekerja lebih kecil 0,0269. Memiliki ibu yang menikah, anak perempuan, anak yang sehat, anak yang memperoleh beasiswa dan raskin, serta anak yang tinggal di perkotaan memiliki tingkat kesenjangan pendidikan lebih kecil. Peningkatan pendidikan ibu, penambahan jumlah orang dewasa atau kakek nenek yang tidak bekerja dalam satu rumah tangga dan penambahan pendapatan akan menurunkan kesenjangan pendidikan. Sedangkan penambahan jumlah anak dalam satu rumah tangga akan meningkatkan kesenjangan pendidikan anak.Item Pengaruh Kemiskinan Terhadap Keputusan Anak Untuk Bekerja di Provinsi Lampung(2016-01-18) SHISTA VIRGO WINATHA; Kodrat Wibowo; Pipit PitriyanPenelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiskinan terhadap keputusan anak-anak untuk bekerja di Provinsi Lampung, dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013 Provinsi Lampung. Pengangkatan tema kemiskinan merujuk kepada penelitian-penelitian sebelumnya sebagai sebab utama anak-anak masuk ke dalam duni kerja. Tesis ini menggunakan metode probit, menghubungkan kemungkinan anak untuk bekerja atau tidak. Status kemiskinan dilihat dari pendapatan rumah tangga dengan pendekatan pengeluaran rumah tangga perkapita yang dibagi kedalam kuantil pengeluaran perkapita. Selain itu juga dengan menambahkan variabel dengan pendekatan karakter kepala rumah tangga, anak dan tempat tinggal. Dari hasil analisis data dengan menggunakan STATA12, ditemukan bahwa kemiskinan pada kuantil ke-empat berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan berkurangnya pilihan anak untuk bekerja dibandingkan kuantil pertama. Selain itu pendidikan kepala rumah tangga dan anak perempuan berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan berkurangnya anak untuk bekerja. Sedangkan anak yang bertempat tinggal di desa dan penambahan usia anak berpengaruh secara signifikan menambah kemungkinan anak untuk bekerja