Browsing by Author "Prajna Metta"
Now showing 1 - 13 of 13
Results Per Page
Sort Options
Item Distribusi Golongan darah Sistem ABO pada Penderita Periodontitis Agresif di Instalasi Periodonsia RSGM Unpad(2019-04-11) BIANCA SAPHIRA; Prajna Metta; Nunung RusminahPendahuluan: Periodontitis agresif (PA) merupakan penyakit periodontal yang bersifat multifaktorial. Faktor risiko PA adalah faktor mikrobiologi, imunologi, genetik, dan lingkungan. Etiologi dominan pada penyakit periodontal adalah mikrobiologi, tetapi faktor genetik juga mempunyai peran yang besar pada penyakit periodontal khusunya PA. Faktor lain yang mungkin memiliki peran dalam penyakit periodontal adalah golongan darah sistem ABO. Tujuan: untuk mengetahui distribusi golongan darah sistem ABO pada penderita PA di Instalasi Periodonsia RSGM Unpad. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif, data diambil dari berkas status pasien PA pada bulan Januari 2015 - Desember 2018 yang datang ke Instalasi Periodonsia RSGM Unpad. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Hasil: Dihasilkan data 40 pasien PA di Instalasi Periodonsia RSGM Unpad,. Yaitu golongan darah A sebanyak 11 orang (27,5%), golongan darah B 15 orang (37,5%), golongan darah AB 3 orang (7,5%), dan golongan darah O 11 orang (27,5%). Pembahasan: Setiap bangsa dan ras memiliki distribusi golongan darah yang berbeda. Golongan darah sistem ABO dihubungkan dengan kerentanan terhadap penyakit. Antigen pada golongan darah sistem ABO terdapat pada permukaan sel darah merah dan bersifat herediter. Antigen tersebut memiliki beberapa fungsi, salah satunya reseptor atau koreseptor ligan virus, bakteri, dan parasit. Perbedaan struktur antigen dapat memengaruhi perubahan membran sel secara morfologi dan fisiologi terhadap patogen. Perbedaan struktur antigen golongan darah dapat mengekspresikan peningkatan atau penurunan kerentanan inang terhadap infeksi patogen. Simpulan: Periodontitis agresif paling banyak dialami pasien dengan golongan darah B di Instalasi Periodonsia RSGM Unpad.Item EFEK VARIASI DOSIS 15 DAN 25 KGY IRADIASI SINAR GAMA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, MORFOLOGI, SIFAT DAN PELEPASAN ION PERMUKAAN PROTOTIPE TITANIUM(2024-01-11) ANASTASIA SUSILO; Prajna Metta; Aldilla MirandaLatar Belakang. Proses sterilisasi merupakan proses yang penting pada berbagai industri, termasuk salah satunya pada bidang kesehatan. Tujuan utama dari proses sterilisasi adalah untuk mengeliminasi berbagai bentuk mikroba seperti bakteri, virus, fungi dan spora sehingga implan yang ditanamkan ke tulang rahang manusia terbebas dari infeksi dan mendukung kesuksesan prosedur perawatan implan. Berbagai metode sterilisasi yang tersedia, yang dipilih adalah sterilisasi sinar gama. Tujuan. menganalisis pengaruh variasi dosis 15 kGy dan 25 kGy sinar gama terhadap karakteristik fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion permukaan implan. Bahan dan Metode. Empat puluh delapan titanium implan berbentuk silindris tanpa ulir dengan perlakuan permukaan SLA diameter 4 mm tebal 8 mm diberi perlakuan sinar gama 0 kGy, 15 kGy, dan 25 kGy. Setelah itu dibagi ke kelompok uji fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion. Uji fisik menggunakan Vickers Hardness Tester, uji morfologi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), uji sifat hidrofilisitas dilihat menggunakan alat contact angle measurement device dan uji pelepasan ion menggunakan alat Graphite Furnace Atomic Absorption Spectroscopy (GFAAS). Hasil pengukuran uji fisik dan pelepasan ion dianalisis menggunakan uji T berpasangan sedangkan hasil pengukuran uji sifat menggunakan uji Wilcoxon- Mann/ Whitney. Hasil analisis signifikan bila p < 0,05 Hasil. Pemberian dosis sinar gama pada implan titanium memiliki hasil yang signifikan terhadap uji fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion, namun pemberian variasi dosis hanya berpengaruh secara signifikan terhadap efek pelepasan ion. Simpulan. Pemberian dosis sinar gama dapat mempengaruhi sifat fisik, morfologi, penyerapan air dan efek pelepasan ion. Variasi dosis sterilisasi sinar gama dipilih pada 15 kGy karena cukup mensterilkan titanium secara optimal dengan perubahan fisik, morfologi, sifat dan pelepasan ion yang paling baik.Item Efikasi Scaling Manual dan Ultrasonik pada Pasien Periodontitis Kronis: Rapid Review(2021-07-09) TALITA VARIANTY RAHMAH; Ina Hendiani; Prajna MettaScaling manual sudah lama digunakan untuk perawatan periodontitis kronis, namun beberapa tahun terakhir sudah banyak teknik scaling berbasis mesin seperti ultrasonik yang digunakan oleh praktisi dokter gigi. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui efikasi scaling manual dan ultrasonik pada pasien periodontitis kronis. Metode: Pencarian artikel dilakukan melalui database Pubmed, Cochrane dan Google Scholar dari 2011 hingga 2021 dengan kriteria inklusi mencakup artikel yang membahas efikasi scaling manual dan ultrasonik pada pasien periodontitis kronis yang dipublikasikan sebagai artikel penuh berbahasa inggris selama 10 tahun dengan desain studi randomized control trial. Hasil: Sebanyak empat artikel yang ditelaah dalam studi ini. Tiga artikel menyatakan hasil yang sama baiknya pada semua kelompok dengan adanya penurunan yang signifikan pada semua parameter penilaian. Parameter penilaian yang dibahas yaitu, plaque index (PI), probing pocket depth (PPD), clinical attachment loss (CAL), bleeding on probing (BOP), leukosit dan mikroorganisme. Satu artikel dengan parameter penilaian hilangnya ketebalan sementum (μm) melaporkan scaling ultrasonik lebih baik mempertahankan sementum pada permukaan akar dibandingkan scaling manual. Pembahasan: Baik scaling manual maupun scaling ultrasonik sama-sama menyebabkan penurunan permeabilitas vaskular dan rekonstruksi elemen jaringan ikat dan jaringan epitel yang menyebabkan penyembuhan inflamasi dan tidak ada perbedaan yang siginifikan diantara kedua teknik tersebut. Kedua teknik scaling menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah bakteri spirochete, batang motil serta leukosit, dan peningkatan yang signifikan pada bakteri batang nonmotil dan jumlah bakteri kokus. Jumlah sementum yang hilang akibat scaling signifikan secara statistik baik pada permukaan koronal maupun permukaan apikal dari akar, terlepas dari jenis scaling yang digunakan. Namun jika dibandingkan, scaling ultrasonik secara statistik lebih efisien dalam menahan sementum dibandingkan dengan scaling manual. Simpulan: Scaling manual maupun scaling ultrasonik memiliki efikasi yang sama baiknya dalam menurunkan Plaque Index (PI), Probing Pocket Depth (PPD), Clinical Attachment Loss (CAL), Bleeding on Probing (BOP), jumlah bakteri spirochete, bakteri batang motil serta leukosit dan meningkatkan jumlah bakteri batang nonmotil dan bakteri kokus pada pasien periodontitis kronis. Namun, scaling ultrasonik memiliki efikasi lebih baik dalam mempertahankan ketebalan sementum dibandingkan scaling manual pada pasien periodontitis kronis.Item Faktor-Faktor yang Berkaitan Dengan Kejadian Barodontalgia pada Personel Angkatan Udara (Sebuah Tinjauan Cakupan)(2023-09-27) THALIA PUTRI JUNIA; Prajna Metta; AmaliyaPendahuluan: Barodontalgia adalah nyeri gigi akibat perubahan tekanan udara. Prevalensi barodontalgia pada personel angkatan udara bervariasi di berbagai negara. Risiko tinggi disebabkan oleh patologi gigi sebelumnya dan akses terbatas ke perawatan gigi. Perubahan tekanan yang cepat pada personel militer dapat memicu kondisi ini. Mekanisme etiologi belum jelas dan literatur terbatas. Penelitian tinjauan cakupan akan memetakan literatur yang membahas faktor-faktor yang terkait dengan barodontalgia pada personel angkatan dan meningkatkan pemahaman, pencegahan, penanganan, dan penelitian lebih lanjut. Metode: Penelitian ini menggunakan metode scoping review yang mengacu pada PRISMA-ScR. Pertanyaan penelitian didapat dengan kriteria PCC, P (population): personel angkatan udara, C (content): faktor terkait barodontalgia, dan C (context): konteks gender, lokasi penelitian tidak dibatasi. Artikel didapatkan menggunakan mesin pencarian dari lima database serta search engine, dengan kata kunci: (“Barodontalgia” OR “Aerodontalgia”) AND (“Air Force personnel” OR “Air Force” OR “Air Force Pilot” OR “Military” OR “Military Pilot” OR “Fighter Pilot”). Hasil artikel diperoleh melalui penapisan artikel berdasarkan duplikasi, judul, abstrak, serta membaca teks lengkap dari artikel menggunakan kriteria inklusi serta eksklusi. Hasil: Pencarian awal menghasilkan 199 buah artikel dan setelah penyaringan didapatkan lima artikel yang layak. Setelah proses analisis, teridentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan barodontalgia pada personel angkatan udara, meliputi diagnosis penyebab barodontalgia (masalah pada pulpa, adanya restorasi gigi, masalah pada periapikal, periodontitis apikalis, karies, sinusitis, gigi impaksi, fraktur akar vertikal, dan pericoronitis), serta faktor-faktor yang terkait dengan penerbangan (momen dalam penerbangan, jenis pesawat, ketinggian, dan kecepatan). Simpulan: Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme terjadinya barodontalgia akibat penyakit atau kondisi gigi yang telah diidentifikasi, serta penelitian yang menjelaskan hubungan antara faktor-faktor yang berkaitan dengan penerbangan dengan kejadian barodontalgia pada personel angkatan udara.Item Gambaran Status Kebersihan Rongga Mulut pada Ibu Hamil di Puskesmas Caringin(2020-04-24) SAVANNAH YASMIN AZZAHRA; Ira Komara; Prajna MettaPendahuluan: Perubahan hormon estrogen dan progesteron terjadi selama kehamilan. Kedua hormon ini menyebabkan hiperemesis yaitu mual dan muntah pada ibu hamil. Selain itu, perubahan kedua hormon ini juga menyebabkan gingivitis (radang gusi) di mana salah satu cirinya adalah gusi mudah berdarah. Karena itu sebagian besar ibu hamil cenderung untuk tidak menyikat gigi. Kondisi ini membuat kebersihan mulut yang buruk pada ibu hamil dan pada akhirnya dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin seperti Berat Lahir Rendah (BBLR), pre-eklampsia, dan prematur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran status kebersihan rongga mulut ibu hamil di Puskesmas Caringin. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitan ini adalah ibu hamil berusia 18-40 tahun yang sedang melakukan pemeriksaan ke Puskesmas Caringin selama bulan Februari 2020. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sample dan didapat sampel sebanyak 65 orang serta pengumpulan data primer menggunakan metode Modifikasi Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) menurut Greene dan Vermilion. Hasil: Sebagian besar wanita hamil (87,7%) memiliki status kebersihan mulut kategori sedang, diikuti status kebersihan mulut kategori buruk 9,23%, dan status kebersihan mulut kategori baik 3,07%. Simpulan: Mayoritas ibu hamil memiliki tingkat kebersihan rongga mulut yang sedang.Item Material dan desain abutment implan gigi dalam 5 tahun terakhir: scoping review(2022-07-12) MUHAMMAD LUTFI ANWAR; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Abutment implan gigi merupkan bagian dari sistem implan yang perkembangannya sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir baik dari sisi material maupun desain yang digunakan. Namun, belum ditemukan adanya artikel yang memetakan secara menyeluruh perkembangan apa saja yang terjadi pada abutment implan gigi. Penelitian kali ini bertujuan untuk memetakan secara lengkap apa saja perkembangan material dan desain abutment implan gigi dalam 5 tahun terakhir. Metode: Penelitian yang dilakukan merupakan sebuah scooping review dengan pedoman PRISMA-ScR. Pencarian dilakukan pada tiga database online yaitu Pubmed, Cochrane Library, dan Researchgate dengan kerangka PCC yang terdiri atas: Population seluruh artikel penelitian abutment implan gigi baik pada manusia maupun non manusia, Concept penggunaan berbagai material dan desain dari abutment implan gigi, dengan Contex penelitian selama 5 tahun terakhir Hasil: Didapatkan total artikel terinklusi yang memenuhi kriteria berjumlah 59 artikel dengan 22 artikel membahas material abutment implan gigi dan 37 artikel membahas desain abutment implan gigi. Berdasarkan tahun publikasinya, 10 artikel dipublikasikan pada tahun 2017, 6 artikel pada tahun 2018, 13 artikel pada tahun 2019, 15 artikel pada tahun 2020, 13 artikel pada tahun 2021, dan 2 artikel pada awal tahun 2022. Berdasarkan desain studinya, ditemukan 38 artikel penelitian in vitro, 1 artikel penelitian in vivo, 1 artikel penelitian in vivo dan in vitro, 3 artikel cohort study, 4 artikel controlled clinical trial, dan 12 artikel randomized controlled trial. Simpulan: Selama 5 tahun terakhir didapatkan berbagai artikel membahas beberapa material dan desain abutment implan gigi diantanya: titanium abutment, zirconia abutment, kobalt kromium abutment, polyetheretherketone abutment, hybrid abutment, screw-retained abutment, cement-retained abutment, external implant abutment connection, internal implant abutment connection, morse taper implant abutment connection, conical abutment, tapered abutment, UCLA abutment, modifikasi ketinggian abutment, berbagai macam akhiran abutment, penggunaan circumferential groove pada abutment, dan laser microgrooved abutment.Item MODIFIKASI BIOLOGIS PADA IMPLAN GIGI DAN DAMPAKNYA TERHADAP OSSEOINTEGRASI DAN PEMBENTUKAN BIOFILM: SCOPING REVIEW(2023-01-13) MUHAMMAD MUFID IHSAN; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Modifikasi permukaan implan gigi telah menjadi bidang penelitian dan pengembangan yang paling diminati dalam beberapa dekade terakhir. Namun, belum ditemukan adanya artikel yang meninjau secara lengkap perkembangan apa saja yang terjadi pada modifikasi permukaan implan gigi khususnya metode biologis. Penelitian kali ini bertujuan untuk memetakan secara lengkap artikel mengenai perkembangan metode modifikasi biologis implan gigi dan efeknya terhadap osseointegrasi dan pembentukan biofilm dalam 5 tahun terakhir. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode literature review berupa scooping review yang mengacu pada pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses Extension for Scoping Reviews (PRISMA-ScR). Pencarian dilakukan pada database online Pubmed NCBI dan Ebscohost. Dilakukan penilaian kualitatif maupun kuantitatif dan juga ekstraksi data pada artikel yang memenuhi kriteria. Hasil: 19 artikel membahas efek modifikasi biologis terhadap osseointegrasi dan 4 artikel membahas efek modifikasi biologis terhadap pembentukan biofilm.Item Pembuatan Desain Geometri Bur Implan Gigi Prototipe(2023-04-11) ERWIN ALBERTUS LAUNARDO; Prajna Metta; Aldilla MirandaLatarbelakang: Perawatan implan gigi saat ini menjadi perawatan gigi alternatif terbaik. Namun harga implan gigi tergolong mahal karena implan gigi masih di impor dari luar negeri. Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan ITB dan PT Pudak Scientific berencana mendesain dan memproduksi fixture implan dalam negeri beserta dengan bur implan gigi yang ideal untuk prototipe fixture implan yang telah berhasil diproduksi. Tujuan: mengidentifikasi desain geometri bur implan komersial dan menganalisa desain geometri bur implan dengan metode scoping review. Kemudian membuat DED bur implan gigi yang baik dalam menjaga perubahan temperatur saat osteotomi dan mengoptimalkan waktu pengeburan. Metode penelitian: analisis geometri dua bur implan komersial dengan menggunakan mikro-CT, pengkajian artikel mengenai desain bur implan gigi dengan metode scoping review, pembuatan desain geometri bur secara tiga dimensi dan Detailed Engineering Design (DED). Hasil: analisis dua bur implan komerisal memberikan ukuran geometri yang berbeda. Ekstraksi data metode scoping review mendapatkan total 17 artikel yang membahas desain geometri bur implan dengan parameter seperti temperatur pengeburan dan waktu pengeburan. Desain bur prototipe implan gigi dibuat dengan menyesuaikan spesifikasi fixture implan merah putih. Simpulan: Desain geometri bur prototipe implan gigi berdasarkan analisis geometri bur implan komersial dan hasil kajian scoping review dibuat dengan diameter 3,4mm; point angle 118,86o dan 19,26o, helix angle 0o, clearance angle 66,24o, 3-flute, margin bur yang besar pada badan bur serta desain rake face plane pada cutting lip.Item Pengaruh anodisasi pada permukaan abutmen implan titanium jenis screw-retained terhadap jaringan lunak: systematic review(2023-09-18) ALEX HARTONO IRAWAN; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Anodisasi pada abutmen titanium merupakan salah satu metode perlakuan permukaan untuk meningkatkan perlekatan fibroblas dan vaskularisasi pada jaringan peri-implan, serta meningkatkan estetika jaringan dengan menyamarkan warna keabuan pada abutmen titanium menggunakan warna pink pada anodisasi tersebut. Tujuan systematic review ini adalah untuk mengkaji pengaruh anodisasi abutmen titanium dalam meningkatkan estetika dan kesehatan jaringan peri-implan serta pengaruhnya dalam mencegah peri-implant mucositis dan peri-implantitis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode systematic review dengan pedoman PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Analisis Risk of Bias dilakukan menggunakan alat Cochrane RoB-2 untuk menilai kualitas artikel. Pertanyaan PICO pada penelitian ini dapat dirangkum menjadi: “Apakah anodisasi pada abutmen titanium berpengaruh terhadap kontaminasi bakteri dan jaringan lunak peri-implan?” dengan kata kunci “abutmen”, “titanium”, “anodisasi”, dan “jaringan” untuk dimasukkan pada Boolean Operators. Pencarian dalam penelitian ini menggunakan program online untuk melakukan pencarian artikel, peneliti membatasi pencarian artikel dari Cochrane Library, MDPI, NCBI, PubMed, dan ScienceDirect. Hasil: Terdapat 457 artikel yang ditemukan dalam rentang waktu 2012-2022 dengan 7 artikel untuk dilakukan analisis. Seluruh artikel membahas indikator estetika pada jaringan peri-implan, dengan 3 artikel membahas indikator klinis pada jaringan peri-implan. Analisis Risk of Bias dilakukan pada penelitian ini dengan rincian 6 artikel memiliki risiko bias rendah, dan 1 artikel memiliki risiko bias sedang. Simpulan: Anodisasi pada abutmen titanium efektif meningkatkan vaskularisasi dan estetika pada jaringan peri-implan sehingga lebih menyerupai warna gingiva asli terutama pada biotipe tipis, serta menurunkan inflamasi pada jaringan lunak peri-implan.Item PENGARUH APLIKASI BONE GRAFT HIDROKSIAPATIT TRICALCIUM PHOSPHATE (HA-TCP) TERHADAP KADAR BONE MORPHOGENETIC PROTEIN-2 (BMP-2) DALAM PERAWATAN BEDAH PERIODONTAL REGENERATIF(2020-01-10) NUZULUL ISMI; Prajna Metta; Ira KomaraLatar Belakang: Periodontitis merupakan kondisi inflamasi kronis dengan kerusakan jaringan pendukung gigi yang bersifat irreversible. Kondisi kerusakan yang terjadi dapat dilakukan perawatan menggunakan konsep perawatan bedah periodontal regeneratif. Tujuan utama perawatan periodontal adalah meregenerasi jaringan periodontal yang mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar biomarker bone morphogenetic protein-2 (BMP-2) dalam cairan sulkus gingiva selama proses penyembuhan dengan perawatan bone graft hidroksiapatit-tricalcium phosphate (HA-TCP) dan membran. Biomarker ini dapat dijadikan sebagai salah satu indikator keberhasilan terjadinya proses pembentukan tulang. Bahan dan metode: Desain penelitian ini adalah randomized controlled trial, dilakukan pada 32 sampel yang mengalami defek vertikal. Sampel dibagi menjadi kelompok uji (bone graft HA-TCP dan membran) dan kelompok kontrol (membran). Pengambilan cairan sulkus gingiva dikumpulkan pada hari ke-0 (H0) dan ke-14 (H14) setelah terapi dan dianalisa kadar BMP-2 menggunakan ELISA. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji-t (p < 0,05). Hasil: Selisih rata-rata kadar BMP-2 pada kelompok uji sebesar 216.74 ± 79.73 (pg/ml) dan kontrol sebesar 110.84±63.251 (pg/ml). Diskusi: Kadar BMP-2 memberi pengaruh terhadap diferensiasi osteoblas dalam perawatan bedah periodontal regeneratif. Simpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar bone morphogenetic protein-2 (BMP-2) paska aplikasi bone graft HA-TCP dalam perawatan bedah periodontal regeneratif.Item Perbandingan Stabilitas Implan Prototipe dan Implan Komersial Dengan Analisis Frekuensi Resonansi (Studi In-Vivo)(2023-04-11) KELVIN GOHAN; Prajna Metta; Agus SusantoLatar belakang: Perawatan menggunakan implan gigi saat ini telah menjadi salah satu alternatif untuk menggantikan gigi yang hilang dan memiliki tingkat keberhasilan jangka panjang yang tinggi. Tingkat keberhasilan ini dipengaruhi oleh proses osseointegrasi yang didapatkan melalui stabilitas primer dan sekunder. Namun demikian, prevalensi perawatan implan gigi di Indonesia masih tergolong sangat sedikit karena mahalnya harga perawatan yang disebabkan oleh belum adanya produksi implan dalam negeri. Tujuan: Menganalisis perbedaan stabilitas antara implan prototipe dan implan komersial yang telah beredar di pasaran. Bahan dan Metode: Lima belas implan prototipe dan 15 implan komersial masing-masing ditanamkan ke dalam tibia kiri dan kanan pada 15 ekor kelinci yang sebelumnya telah menjalani aklimatisasi selama 2 minggu. Pengukuran Implant Stability Quotient (ISQ) dilakukan menggunakan alat Osseo 100® setelah insersi implan (hari ke-0) serta pada hari ke-14, 28 dan 42 setelah randomisasi dilakukan untuk menentukan 5 ekor kelinci yang dieuthanasia. Hasil pengukuran dianalisis secara statistik pada masing-masing implan prototipe dan komersial pada hari ke-0 sampai 42 menggunakan uji ANOVA. Uji post-hoc dengan uji t berpasangan dilakukan pada masing-masing kelompok untuk menentukan waktu observasi yang mengalami peningkatan signifikan. Sedangkan perbandingan nilai ISQ antara implan prototipe dan komersial dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil analisis signifikan apabila nilai p < 0,05. Hasil Penelitian: Nilai ISQ pada implan prototipe mengalami peningkatan yang signifikan dari hari ke-0 (61,19 ± 5,47) sampai hari ke-42 (76,63 ± 5,18) (p < 0,05). Perbedaan stabilitas yang signfikan antara implan prototipe dan komersial hanya terjadi pada hari ke-0 sedangkan pada hari ke-14, 28, dan 42 tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Simpulan: Implan prototipe pada penelitian ini memiliki stabilitas yang sebanding dengan implan komersial.Item Perkembangan Desain Makro Badan Implan Gigi di Dunia dalam Sepuluh Tahun Terakhir: Tinjauan Sistematis(2021-07-10) NURUL AULIA CAHYANINGTYAS; Prajna Metta; Aldilla MirandaPendahuluan: Implan gigi merupakan suatu bahan pengganti akar gigi yang hilang. Proses osseointegrasi dari implan akan dipengaruhi oleh desain makro badan implan. Tinjauan ini bertujuan untuk membahas mengenai perkembangan berbagai desain makro badan implan gigi di dunia dalam sepuluh tahun terakhir. Metode: Metode penelitian yang akan dilakukan adalah rapid review dengan jenis penelitian yang akan dijadikan bahan kajian adalah randomized controlled trial. Proses pencarian artikel dilakukan dengan metode PRISMA dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan penilaian menggunakan critical appraisal tools yaitu JBI Checklist for Randomized Controlled Trial. Hasil: Didapatkan 14 artikel randomized controlled trial yang sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah dilakukan penilaian kualitas metodologinya, keseluruhan artikel tersebut secara umum sudah memenuhi kriteria randomized controlled trial yang baik. Secara keseluruhan, digunakan 1397 buah badan implan di 12 negara dan menggunakan 19 merek implan berbeda. Desain makro badan implan dikelompokan menjadi desain leher implan, bentuk badan implan, desain thread, dan desain platform. Simpulan: Pengembangan terhadap badan implan seringkali terlihat pada variasi terhadap geometri thread dan desain leher implan.Item Status Periodontal pada Anak dan Dewasa Muda dengan Autism Spectrum Disorder: Sebuah Scoping Review(2023-09-29) YASMIN KHAIRUNNISA; Prajna Metta; Ira KomaraPendahuluan: Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan yang ditandai dengan keterbatasan interaksi sosial dan komunikasi. Sulitnya memelihara oral hygiene pada anak dengan ASD meningkatkan risiko penyakit periodontal. Indeks digunakan sebagai parameter yang dapat diukur dalam nilai numerik untuk mendeteksi adanya penyakit. Tujuan scoping review ini adalah untuk memetakan status periodontal berupa Plaque Index (PlI), Gingival Index (GI), dan Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) pada anak dan dewasa muda dengan ASD. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode scoping review menggunakan pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses for Scoping Reviews (PRISMA-ScR). Pencarian artikel dilakukan pada sumber data PubMed, Google Scholar, Scopus, Science Direct, dan EBSCOhost dalam rentang waktu 2013 – 2023. Hasil: Didapatkan 14 artikel untuk dikaji. Sebanyak 13 artikel membahas PlI, 10 artikel membahas GI, dan satu artikel membahas CPITN. Simpulan: Nilai PlI, GI, dan CPITN lebih tinggi pada anak dan dewasa muda dengan ASD dibandingkan dengan individu normal dan berkaitan erat dengan kebersihan mulut yang dipengaruhi oleh kebiasaan menyikat gigi, pola makan, konsumsi obat, dan keterlibatan orang tua serta dokter gigi.