Browsing by Author "SRI UTAMI"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item APLIKASI KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L) PRODUK FERMENTASI SEBAGAI CAMPURAN RANSUM PUYUH(Coturnix-coturnix japonica L)(2019-10-09) SRI UTAMI; Rachmat Wiradimadja; Ana RochanaPenelitian mengenai aplikasi kacang koro pedang (Canavalia ensiformis L) produk fermentasi sebagai campuran ransum puyuh. Penelitian dilakukan dalam 3 tahap yaitu tahap pertama fermentasi kacang koro pedang oleh Rhizopus oligosporus, bertujuan untuk menghasilkan KKPF(R.o) sebagai bahan pakan campuran ransum puyuh petelur. Tahap kedua, pengukuran nilai retensi nitrogen, retensi kalsium, retensi fosfor dan energi metabolis KKPF(R.o) produk olahan pilihan penelitian tahap pertama, bertujuan untuk menentukan kualitas produk. Penelitian tahap ke tiga, uji ransum, bertujuan untuk menetapkan besaran penggunaan KKPF(R.o) yang optimal melalui pengukuran terhadap performa produksi dan kualitas telur puyuh. Penelitian dengan menggunakan metode eksperimen di Laboratorium dengan rancangan acak lengkap tersarang, yaitu: Faktor A adalah dosis inokulum dosis kapang Rhizopus oligosporus L (0,1; 0,2; dan 0,3%), Faktor B adalah lama fermentasi (24 jam,48 jam, dan 72 jam), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Faktor B tersarang pada faktor A. Pengaruh antar perlakuan diuji dengan analisis ragam dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Penelitian tahap kedua dianalisis dengan menggunakan uji t-student. Penelitian tahap ke tiga menggunakan Rancangan Acak Lengkap lima perlakuan KKPF(R.o) (0; 7,5; 15; 22,5; dan 30% dalam ransum), masing-masing diulang sebanyak empat kali. Uji statistik dilakukan dengan sidik ragam, perbedaan pengaruh antar perlakuan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian pada tahap pertama, kacang koro pedang fermentasi dengan Rhizopus oligosporus dosis 0,2% selama 72 jam menghasilkan peningkatan kandungan protein kasar 42,15%, penurunan kandungan serat kasar 51,63%, penurunan lemak kasar 15,30%, dan penurunan anti nutrisi asam fitat 54,92%, asam sianida 76,32% serta tanin 75,78%. Hasil penelitian tahap kedua, produk KKPF(R.o) memiliki nilai retensi nitrogen 79,79%, retensi kalsium 1,44%, retensi fosfor 1,58% dan, energi metabolis 2655,07 kkal/kg. Hasil penelitian tahap ketiga, penggunaan KKPF(R.o) pada tingkat 22,5% dalam ransum memberikan respons positif terhadap performa produksi dan kualitas telur puyuh, yaitu konsumsi ransum 22,59 g/ekor/hari; umur dewasa kelamin 44 hari; bobot badan dewasa kelamin 183,09 g; bobot telur 11,83 g; produksi Quail day 72,59%, konversi ransum 2,92, kualitas telur tebal kerabang 0,23 mm ; skor intensitas warna kuning telur 8; kolesterol kuning telur 122,69 mg/100 g.Item EEKTIVITAS BERBAGAI DOSIS HERBISIDA Kalium Glifosat 676.44 g/l DALAM MENEKAN PERTUMBUHAN GULMA PADA BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elais guinensis jacg) BELUM MENGHASILKAN(2016-09-01) SRI UTAMI; Dedi Widayat; Uum UmiyatiABSTRAK Sri Utami, 2016. Efektivitas Berbagai Dosis Kalium Glifosat 676.44 g/l dalam Menekan Pertumbuhan Gulma Pada Budidaya Tanaman Kelapa Sawit (Elais Guineensis Jacg) Belum Menghasilkan (TBM). Dibimbing oleh Dedi Widayat dan Uum Umiyati Gulma pada pertanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM) memberikan dampak merugikan seperti kompetisi, terganggunya proses budidaya atau penurunan produktivitas tanaman kelapa sawit. Kerugian akibat gulma dapat diatasi dengan berbagai cara seperti pengendalian kimia (menggunakan herbisida). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis herbisida kalium glifosat 676.44 g/l yang efektif dalam mengendalikan gulma kelapa sawit TBM. Percobaan ini dilakukan pada bulan Januari - April 2016 di lahan perkebunan PTPN VIII Wangunreja Tambaksari, Subang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 780 mdpl. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari 1) herbisida kalium glifosat 1352.88 g ba ha-1, 2) herbisida kalium glifosat 1691.1 g ba ha-1, 3) herbisida kalium glifosat 2029.32 g ba ha-1, 4) herbisida kalium glifosat 2367.54 g ba ha-1, 5) Herbisida kalium glifosat 2705.76 g ba ha-1, 6) penyiangan manual dan 7) tanpa penyiangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa herbisida berbahan aktif Kalium Glifosat 676.44 g/l dengan menggunakan dosis pemakaian 2 l ha-1 (1352.88 g ba ha-1) mampu mengendalikan pertumbuhan gulma dominan (Ottochloa nodosa , Setaria palmifolia, Synedrella nodyplora, Borreria alata, Peperomia pellucida) dan gulma lainnya pada pertanaman kelapa sawit TBM (usia 3 tahun) sampai 12 MSA. Herbisida Kalium Glifosat 676.44 g/l yang menggunakan dosis sampai 4 l ha-1 ( 2705.76 g ha-1) tidak meracuni tanaman kelapa sawit TBM (4 tahun). Kata kunci: Kelapa sawit, gulma, dosis herbisida, kalium glifosat