Browsing by Author "SYAIFUL ANWAR"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item HUBUNGAN SKOR INTRA CEREBRAL HAEMORRHAGE GRADING SCALE TERHADAP LUARAN OPERASI PASIEN STROKE PERDARAHAN INTRA SEREBRAL DINILAI DENGAN MODIFIED RANKIN SCALE DI BAGIAN BEDAH SARAF RUMAH SAKIT DR HASAN(2024-01-11) SYAIFUL ANWAR; Bilzardy Ferry Zulkifli; Achmad AdamPendahuluan. Stroke karena perdarahan intraserebral (PIS) merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang tertinggi dibandingkan penyebab stroke lainnya. Prediksi prognosis sangat penting dalam membantu pengambilan keputusan terapi. Penelitian bertujuan untuk menilai hubungan antara skor ICH-GS dan luaran yang dinilai dengan mRS. Metode. Penelitian ini adalah studi observasional kohort prospektif pada pasien stroke PIS yang dioperasi di bagian Bedah Saraf Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung. Pasien yang diinklusi adalah pasien berusia 18 tahun atau lebih yang dilakukan CT-Scan kepala non kontras dan bersedia mengikuti kegiatan penelitian. Pasien dengan perdarahan subaraknoid, tumor apoplexy, kelainan koagulopati, dan PIS karena trauma dieksklusi dari penelitian. Hasil. Total 34 subjek diinklusi ke dalam penelitian dimana 49,0% berjenis kelamin laki-laki. Hipertensi merupakan komorbiditas pada 84,3% subjek. Rerata usia subjek penelitian adalah 57,10 ± 13,18 tahun. Nilai median (IQR) GCS adalah 11 (9 – 13). Perdarahan supratentorial dialami oleh 88,2% subjek dengan rerata volume 52,93 ± 13,32. Perdarahan infratentorial didiagnosis pada 11,8% subjek dengan rerata volume 18,67 ± 7,47. Ekstravasasi intraventrikel dialami oleh 47,1% subjek. Nilai median (IQR) skor ICH-GS adalah 9 (7 – 10). Angka mortalitas saat perawatan di rumah sakit adalah 17,6%. Sistem skoring ICH-GS memiliki hubungan yang signifikan dengan luaran subjek. AUC pada saat keluar dari rumah sakit, follow-up 3 bulan, dan follow-up 6 bulan adalah 0,806, 0,760, dan 0,770, secara berurutan. Kesimpulan. Pengukuran ICH-GS pada saat masuk rumah sakit berhubungan dengan luaran subjek. Semakin tinggi ICH-GS, semakin tinggi risiko luaran yang buruk.Item Pengembangan Model Informasi Keterlacakan Untuk Keberlanjutan Rantai Pasok Kedelai Hitam(2023-02-22) SYAIFUL ANWAR; Tomy Perdana; Meddy RachmadiInformasi keterlacakan sebagai salah satu solusi pilihan yang menjadi tugas penting bagi industri dalam menyediakan produk, menyiapkan bahan baku yang berkelanjutan, dan memastikan kualitas keamanan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi keterlacakan dalam keberlanjutan rantai pasok kedelai hitam. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan mixed methods. Pemilihan sumber data/informan yaitu 122 kelompoktani yang menjadi binaan atau bekerjasama dengan pihak koperasi yang mengirimkan produksi kedelai hitam malika ke industri kecap, 1 orang asisten lapang, dan 4 koperasi yang bekerjasama dengan industri kecap. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (dengan QSR NVivo 12 Plus) dan pendekatan agent-based modeling (dengan Netlogo). Hasil penelitian ini diketahui informasi keterlacakan produksi kedelai hitam yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kecap dengan persyaratan yang diterima industri kecap yaitu hitam, malika, bulat/utuh, dan tidak pecah. Mulai dari penanaman sampai panen kedelai hitam, dikontrol asisten lapang dan kelompoktani mengikuti sesuai SAC. Benih kedelai hitam dipinjamkan koperasi ke kelompoktani dengan kualitas benih grade A. Pengembalian pinjaman benih ini dilakukan saat panen dan dikembalikan dalam bentuk uang, dimana harga Rp.10.000/kilogram. Faktor-faktor keberlanjutan rantai pasok kedelai hitam ditentukan oleh ekonomi (pendapatan, pengeluaran dalam usahatani dan pinjaman), dimensi lingkungan (ketersediaan air, pupuk, dan pengendalian hama), dimensi sosial (pertemuan kelompok dan tenaga kerja), dimensi teknologi (penggunaan benih, luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi), dimensi kelembagaan (jumlah kelompoktani, jumlah anggota, dan modal kelompok), dan dimensi infrastruktur (jalan usahatani dan irigasi). Informasi keterlacakan interaksi antar aktor terjadi pada agen kelompoktani, koperasi dan industri. Keterlacakan produk pada model base run sebesar 2.402 ton (grade A sebesar 1.922 ton, grade B sebesar 240 ton, grade C sebesar 192 ton, dan grade D sebesar 48 ton). Skenario 3 memberikan dampak yang lebih baik dari skenario lainnya, yaitu pada produk kedelai hitam malika memiliki grade A sebesar 3.986 ton, pendapatan petani mengalami peningkatan, namun disisi lain yaitu pinjaman dan pengeluaran usahatani juga meningkat.Item Sifat Kuantitatif Ayam Pelung Betina Dewasa di Kabupaten Bandung(2021-07-22) SYAIFUL ANWAR; Indrawati Yudha Asmara; Dani GarnidaAyam Pelung dimanfaatkan sebagai ayam hias (fancy) karena suara kokoknya yang panjang dan merdu. Ayam Pelung jantan dengan kualitas yang baik salah satunya dipengahuhi oleh indukan ayam Pelung betina yang pertumbuhannya baik. Penelitian mengenai sifat kuantitatif Ayam Pelung betina dewasa telah dilaksanakan di Kabupaten Bandung pada bulan April 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif serta penentuan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling. Sampel penelitian ini adalah 30 ekor Ayam Pelung betina dengan rentang umur 8-12 bulan di Kecamatan Baleendah dan Majalaya, Kabupaten Bandung. Peubah yang diamati yaitu bobot badan, ukuran tubuh bagian badan serta ukutan tubuh bagian kaki. Hasil penelitian menunjukkan bobot badan, panjang punggung, panjang dada, lebar dada, lingkar dada, panjang rentang sayap, panjang paha, panjang betis, panjang shank, lingkar shank, lebar tulang pubis dan jarak antara tulang pubis dan sternum. Data sifat kuantitatif diolah dengan analisis deskriptif kuantitatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa ukuran tubuh Ayam Pelung betina dewasa di Kabupaten Bandung relatif seragam kecuali untuk ukuran panjang dada, jarak antara tulang pubis dan jarak antara pubis dan sternum.