Browsing by Author "Shafia Khairani"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item IDENTIFIKASI LUKA TRAUMA FISIK PADA LAPORAN NEKROPSI LUTUNG JAWA (Trachypithecus sp.) DI PUSAT REHABILITASI PRIMATA JAWA THE ASPINALL FOUNDATION JAWA BARAT UNTUK PEMERIKSAAN FORENSIK VETERINER(2023-08-13) SARAH FAJRIANNISA; Achadiyani; Shafia KhairaniForensik veteriner berkaitan dengan medikolegal yang bertujuan untuk mengungkap kasus tindak kejahatan yang melibatkan hewan. Pembuktian melalui visum et repertum menjadi aspek penting dalam penyelidikan yang akan membantu proses hukum dan diharapkan dapat menekan angka kasus kejahatan pada hewan, salah satunya perdagangan ilegal satwa liar. Perdagangan ilegal satwa liar menjadi ancaman yang sangat besar bagi keutuhan ekosistem satwa liar di alam dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan, yang dalam praktiknya seringkali melakukan penyiksaan bahkan pembunuhan terhadap satwa. Tindakan kekerasan terhadap satwa akan mengakibatkan luka trauma fisik dan menjadi kasus yang paling sering terjadi dalam kedokteran forensik. Semua luka trauma fisik yang ditemukan pada hewan saat pemeriksaan forensik harus dideskripsikan secara lengkap. Deskripsi luka tersebut akan dianalisis untuk memperoleh kesimpulan penyidikan. Analisis dalam pemeriksaan forensik membutuhkan suatu acuan yang dapat menggambarkan kondisi dari berbagai jenis luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luka trauma fisik pada laporan nekropsi Lutung Jawa (Trachypithecus sp.) di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa The Aspinall Foundation Jawa Barat. Hasil identifikasi tiga laporan nekropsi menunjukkan gambaran berbagai jenis luka mekanik berupa luka abrasi, luka potong, luka tembak, luka hematoma, luka terapeutik dan luka laserasi. Instrumen yang menyebabkan terjadinya luka-luka tersebut adalah benda tumpul, benda tajam, dan alat tembak (senapan angin). Jenis luka trauma fisik yang paling sering terjadi adalah luka mekanik, yaitu berupa luka tembak yang diakibatkan oleh senapan angin serta luka abrasi dan luka hematoma yang diakibatkan oleh benda tumpul pada kasus kekerasan terhadap satwa. Regio yang paling sering menjadi objek kekerasan adalah regio kaki dan regio kepala.Item Uji Efek Sedatif Aromaterapi Serai Wangi (Cymbopogon nardus) Inhalasi Terhadap Perilaku Mencit (Mus musculus)(2023-10-13) HILMY LUQMAN SURACHMAT; Shafia Khairani; Eko Fuji AriyantoAromaterapi termasuk kedalam praktik pengobatan alami yang memanfaatkan khasiat dari kandungan minyak atsiri. Minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon nardus) diperoleh melalui proses distilasi uap air. Minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon nardus) mengandung senyawa aktif potensial sebagai sedatifa salah satunya senyawa linalool. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi aromaterapi dari minyak atsiri serai wangi melalui rute inhalasi. Hewan uji mencit dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, kontrol positif (Diazepam 0,012 mg/kg), perlakuan 1 (P1, 30 menit durasi paparan), perlakuan 2 (P2, 60 menit durasi paparan), dan perlakuan 3 (P3, 90 menit durasi paparan). Pengamatan dilakukan menggunakan metode uji chimney test yang menempatkan mencit pada sebuah silinder berukuran 30 cm untuk melihat pergerakan dan relaksasi otot yang terjadi setelah pelakuan. Hasil menunjukan bahwa aromaterapi serai wangi (Cymbopogon nardus) tidak memiliki efek sedatif yang terbukti dari uji statistik tidak siginifikan (P>0,05) pada komparasi kelompok kontrol negatif dengan kelompok P1 dan P3, serta kelompok P1 dengan P3. Keseluruhan hasil menunjukan kecenderungan terhadap efek stimulant daripada sedatifa