Browsing by Author "TRI RAHAYU HIDAYAT"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item KEMAMPUAN BAKTERI INDIGENOUS TANAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SARIMUKTI CIPATAT BANDUNG DALAM MENDEGRADASI STYROFOAM(2021-04-08) TRI RAHAYU HIDAYAT; Tati Herlina; Ida IndrawatiJumlah sampah styrofoam mencapai 27,02 ton per bulan di Kota Bandung. Styrofoam yang digunakan sebagai bahan pengemas makanan terbentuk atas stirena dan benzena. Migrasi benzena dari bahan pengemas ke makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit. Metode untuk mengurangi limbah styrofoam salah satunya adalah dengan mencari bakteri yang dapat mendegradasi styrofoam secara alami. Sumber yang paling potensial ditemukannya bakteri pendegradasi yaitu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Metode penelitian menggunakan metode eksploratif deskriptif yang terdiri atas tahapan uji biodegradasi dengan metode Winogradsky Colomn, isolasi dan identifikasi bakteri pendegradasi Styrofoam, penghitungan persentase kehilangan berat Styrofoam, Scanning Electron Microscope (SEM), analisis perubahan gugus fungsi dengan FTIR, dan analisis fisik dengan X-ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian ini menemukan 4 spesies bakteri pendegradasi polistiren adalah Pseudomonas aeruginosa, Bacillus amyloliquefaciens, Bacillus cereus dan Bacillus firmus. Perubahan karakteristik pada polistiren paling optimal terjadi pada minggu ke-8. Persentase penurunan berat kering polistiren mengalami penurunan hingga 18,23%, analisis fisik dengan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan pembentukan pori-pori di permukaan Styrofoam, dan analisis gugus fungsi menunjukkan bahwa gugus fungsi menjadi lebih sederhana setelah proses degradasi. Hasil yang didapatkan dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai metode untuk mengurangi limbah Styrofoam.Item Potensi Antibakteri Kupa (Syzygium polycephalum Miq. (Merr & Perry)) sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Patogen(2017-08-28) TRI RAHAYU HIDAYAT; Ida Indrawati; Nia RossianaBadan kesehatan dunia (World Health Organization) menyebutkan bahwa penyakit infeksi merupakan penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya diatasi dengan menggunakan antibiotik sintetis. Bakteri endofit dari tumbuhan Kupa (S.polycephalum) dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk mengurangi konsumsi antibiotik sintetis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan salah satu bakteri endofit kupa yang paling berpotensi sebagai antibakteri. Bakteri endofit merupakan bakteri yang yang hidup dalam jaringan tumbuhan tanpa menimbulkan penyakit bagi tumbuhan inang. Penelitian dianalisis secara deskriptif terdiri dari isolasi dengan metode pour plate, identifikasi bakteri dengan alat Vitek 2 compact BioMerieux dan uji antibakteri dengan metode Kirby-bauer. Hasil isolasi didapatkan sebanyak 9 isolat bakteri endofit. Hasil identifikasi didapatkan 4 spesies bakteri endofit yaitu Bacillus sp. (1), Bacillus sp. (2), B.pumilus dan B.amyloliquefaciens. Isolat yang paling berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri patogen adalah Bacillus sp. (2) yang berasal dari daun kupa yang menghasilkan zona hambat sebesar 22 mm terhadap MRSA dan 9 mm terhadap B.cereus serta Bacillus sp (1) yang berasal dari daun kupa yang menghasilkan zona hambat sebesar 10 mm terhadap K.pneumoniae dan sebesar 7 mm terhadap B.cereus.