KEMAMPUAN BAKTERI INDIGENOUS TANAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SARIMUKTI CIPATAT BANDUNG DALAM MENDEGRADASI STYROFOAM

Abstract

Jumlah sampah styrofoam mencapai 27,02 ton per bulan di Kota Bandung. Styrofoam yang digunakan sebagai bahan pengemas makanan terbentuk atas stirena dan benzena. Migrasi benzena dari bahan pengemas ke makanan yang dikonsumsi dapat menyebabkan berbagai penyakit. Metode untuk mengurangi limbah styrofoam salah satunya adalah dengan mencari bakteri yang dapat mendegradasi styrofoam secara alami. Sumber yang paling potensial ditemukannya bakteri pendegradasi yaitu di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Metode penelitian menggunakan metode eksploratif deskriptif yang terdiri atas tahapan uji biodegradasi dengan metode Winogradsky Colomn, isolasi dan identifikasi bakteri pendegradasi Styrofoam, penghitungan persentase kehilangan berat Styrofoam, Scanning Electron Microscope (SEM), analisis perubahan gugus fungsi dengan FTIR, dan analisis fisik dengan X-ray Diffraction (XRD). Hasil penelitian ini menemukan 4 spesies bakteri pendegradasi polistiren adalah Pseudomonas aeruginosa, Bacillus amyloliquefaciens, Bacillus cereus dan Bacillus firmus. Perubahan karakteristik pada polistiren paling optimal terjadi pada minggu ke-8. Persentase penurunan berat kering polistiren mengalami penurunan hingga 18,23%, analisis fisik dengan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan pembentukan pori-pori di permukaan Styrofoam, dan analisis gugus fungsi menunjukkan bahwa gugus fungsi menjadi lebih sederhana setelah proses degradasi. Hasil yang didapatkan dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai metode untuk mengurangi limbah Styrofoam.

Description

Keywords

Styrofoam, Biodegradasi, TPA Sarimukti

Citation

Collections