Browsing by Author "ZULKARNAIN"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KEBIJAKAN PENETAPAN KRITERIA KAWASAN DALAM PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI DASAR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM KONSEP PEMERINTAHAN OTONOMI DAERAH (Studi Kasus Tata Ruang Wilayah Lima(2015-12-28) ZULKARNAIN; Tuhpawana P. Sendjadja; Indra PerwiraABSTRAK Penggunaan lahan dalam suatu wilayah diatur melalui hirarki peraturan perundang-undangan. Pemerintah menetapkan berbagai peraturan yang mengatur penggunaan lahan tentang sistem perencanaan dan penggunaan lahan pada suatu wilayah. Pengaturan penggunaan lahan tertuang di dalam rencana penataan ruang wilayah yang terbagi di dalam beberapa kawasa. Beberapa aspek yang mengatur perencanaan penataan ruang meliputi aspek hukum, aspek fisik sumberdaya alam dan lingkungan, aspek produksi wilayah, dan aspek ekonomi wilayah. Secara operasional penataan kawasan yang terdiri dari kawasan lindung, kawasan budidaya, dan kawasan strategis ditentukan oleh penilaian kriteria kawasan melalui Kebijakan Menteri terkait. Masalah timbul ketika masing-masing sektor memiliki potensi ekonomi dalam satu kawasan, sehingga dapat terjadi tumpang tindih kepentingan pada satu kawasan. Dengan demikian maka bagaimanakah peraturan-perundangan mengatur perencanaan penataan ruang sebagai dasar bagi kementerian menetapkan kebijakan penilaian kriteria kawasan, dan apakah kementrian dalam menetapkan penilaian kriteria kawasan didasarkan pada penilaian karakteristik sumberdaya alam dan lingkungan dalam konsepsi pemerintahan otonomi, serta bagaimanakah model kriteria penataan ruang yang dapat disepakati antara pemerintah dan pemerintah daerah yang mampu mengakomodir berbagai kepentingan. Penelitian bertujuan untuk menemukan standar kriteria kawasan rencana tata ruang wilayah kabupaten yang dapat mensinkronisasikan aspek hukum, aspek ekologi, dan aspek ekonomi yang mampu sebagai dasar pembangunan berkelanjutan, dan menemukan model penetapan kriteria kawasan sesuai dengan konsep pemerintahan otonomi daerah. Penelitian analisis kebijakan ini menggunakan metode kualitatif dan dengan pendekatan holistic, penelitian dilakukan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di lima Kabupaten di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, RTRW Provinsi Kalimantan Timur, dan RTRW Nasional. Model analisis kebijakan digunakan model analisis kebijakan konstitusional. Hasil analisis kebijakan kriteria kawasan yang ditetapkan oleh menteri ternyata tidak sepenuhnya didasarkan pada peraturan perundang-undangan. Kebijakan penetapan kriteria kawasan tidak sinkron dan terintegrasi sehingga terjadi tumpang tindih kepentingan. Model hirarki Bitz dan rumus nilai ekonomi penggunaan kawasan (NEPK) dapat diintrodusir sebagai acuan perencanaan penataan ruang.Item Penanganan Pengungsi Internasional Rohingya Myanmar Yang Terdampar di Aceh Tahun 2015(2019-03-16) ZULKARNAIN; Arry Bainus; Indira SamegoKajian-kajian tentang pengungsi Rohingya sudah cukup banyak ditemukan, namun kajian-kajian tersebut lebih terfokus kepada faktor yang menyebabkan mereka melarikan diri dari negara asalnya, Myanmar. Disertasi ini menyuguhkan hal yang berbeda, yakni lebih pada perihal pola penanganan pengungsi Rohingya yang melibatkan sejumlah aktor secara bersamaan, antara lain negara (Indonesia), organisasi internasional (UNHCR) dan masyarakat lokal Aceh (Local Society). Kolaborasi yang terjalin diantara para pihak dalam menangani pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh tahun 2015 tersebut telah memberikan nuansa lain yang lebih baru mengenai pola penanganan yang selama ini telah banyak dijumpai pada kasus-kasus pengungsi internasional. Fokus permasalahan dalam dsertasi ini adalah (a). Mengapa pemerintah Indonesia, masyarakat internasional yang dalam hal ini UNHCR dan masyarakat lokal Aceh secara spontan memberikan bantuan dan pertolongan kepada para pengungsi Rohingya Myanmar (b). Bagaimanakah bentuk atau pola penanganan yang dilakukan pemerintah Indonesia, UNHCR dan masyarakat lokal Aceh terhadap para pengungsi Rohingya Myanmar selama mereka berada dalam kamp-kamp penampungan sementara di Aceh. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan. Metode penelitian kualitatif ini bertujuan untuk membangun makna tentang suatu fenomena berdasarkan pandangan-pandangan dari para partisipan atau informan. Temuan yang diperoleh dari hasil penelitian dalam disertasi ini adalah terdapat pola penanganan pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh tahun 2015 yang lalu. Pola atau bentuknya berupa “penanganan segitiga kolaboratif” yang lahir dari aksi-aksi yang dilakukan oleh pihak negara (Indonesia), UNHCR dan masyarakat lokal Aceh. Meskipun demikian harus diakui bahwa pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh tahun 2015 yang lalu, saat ini masih dalam status penantian, yaitu penantian yang tidak ada seorangpun mengetahui ujung kepastiannya. Apakah akan tetap menghuni rumah-rumah penampungan sementara selamanya atau ditempatkan di negara ketiga yang mau menerima mereka, ataukah dikembalikan ke negara asalnya.