Ilmu Bedah Syaraf (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Bedah Syaraf (Sp.) by Subject "hidrosefalus"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Pengaruh Waktu Awal Pemasangan Ventrikuloperitoneal Shunt Terhadap Hasil Luaran Pasien Meningitis Tuberkulosis Dewasa di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung(2020-01-22) MUH ICHSAN FACHRUDDIN FIRDAUS; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Meningitis Tuberkulosis (TBM) adalah penyakit neurologis yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberkulosis pada meningen atau parenkim otak. Hidrosefalus sering menjadi komplikasi meningitis TB dan dianggap sebagai prediktor prognosis yang buruk. Hingga saat ini tidak ada sistem penilaian khusus untuk pasien dengan TBM dan hidrosefalus. Oleh karena itu, kami merencanakan untuk meninjau secara retrospektif berbagai aspek hubungan antara lama waktu gejala klinis hidrosefalus yang disebabkan oleh meningitis tuberkulosis dengan hasil luaran terapi bedah pada pasien dewasa. Tujuan: Untuk mengetahui adanya pengaruh lama waktu ventriculoperitoneal shunt terhadap luaran pada pasien dewasa penderita hidrosefalus akibat meningitis tuberkulosis yang mengalami penurunan kesadaran. Metode: Penelitian ini bersifat retrospektif cohort dengan melakukan pengumpulan data pada pasien dewasa yang didiagnosis meningitis tuberkulosis dengan hidrosefalus yang dirawat dan telah dilakukan ventriculoperitoneal shunt di Bagian Bedah Saraf RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung, dari Mei 2019 s.d Juni 2019. Data pasien termasuk usia, jenis kelamin, pemeriksaan analisa LCS rutin postoperatif, syarat hidrosefalus, rentang waktu antara diagnosis TB dan meningitis TB, rentang waktu antara diagnosis meningitis TB dan pemasangan VP Shunt, gejala klinis, dan hasil luaran. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan secara statistik pada hubungan antara rentang waktu dengan mortalitas meningitis [p = 0.000 (p < 0.05)], rentang waktu dengan morbiditas [p = 0.009 (p < 0.05)], rentang waktu pemasangan VP shunt dengan mortalitas [p = 0.000 (p < 0.05)], dan rentang waktu pemasangan VP shunt dengan morbiditas [p = 0.001 (p < 0.05)]. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa rentang waktu yang pendek antara diagnosis klinis TB dengan meningitis TB, dan antara meningitis TB dengan pemasangan ventriculoperitoneal shunt untuk hidrosefalus memiliki efek positif pada morbiditas dan mortalitas penderita meningitis tuberkulosis dengan penyerta hidrosefalus pada pasien dewasa. Kata kunci: meningitis tuberkulosis, hidrosefalus, rentang waktu, ventriculoperitoneal shunt.