Pariwisata Keberlanjutan (S2)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Pariwisata Keberlanjutan (S2) by Subject "Desa Wisata"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Pengembangan Wisata Sejarah dan Warisan Budaya di Desa Wisata Lalang Kabupaten Belitung Timur(2023-10-03) WAHYUNI PRATIWI NINGSIH; Edwin Rizal; Ute Lies Siti KhadijahDesa Wisata Lalang merupakan desa yang menjadi saksi kesuksesan perusahaan timah milik Kerajaan Belanda ketika masih menguasai Indonesia. Desa ini juga dikenal akan kekayaan warisan budayanya. Kekayaan warisan budaya inilah yang perlu dikenalkan kepada masyarakat luas, dalam hal ini wisatawan. Akan tetapi, perluya pengembangan yang lebih lanjut pada kekayaan budaya tersebut. Oleh karena itu, nilai sejarah dan warisan budaya tersebut dapat dikembangkan menjadi suatu daya tarik wisata dengan prinsip pariwisata berkelanjutan sehingga dapat dinikmati tanpa menghilangkan esensi asli dari nilai sejarah dan warisan budaya tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan berfokus pada tiga hal: (1) produk budaya yang ada di Desa Lalang; (2) daya dukung nilai sejarah dan warisan budaya terhadap pariwisata; (3) elaborasi prinsip pariwisata berkelanjutan terhadap pengembangan wisata sejarah dan warisan budaya. Untuk mendalami ketiga fokus penelitian tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produk budaya yang menjadi prioritas pengembangan adalah kesenian Hadrah, kesenian Antu Bubu, dan Napak Tilas Perusahaan Timah,, meski di Desa Wisata Lalang masih terdapat produk budaya lainnya; (2) Nilai sejarah dan warisan budaya di Desa Lalang dapat mendukung kegiatan pariwisata dalam sektor konservasi nilai sejarah dan warisan budaya, membantu perekonomian masyarakat lokal, dan membuka lowongan untuk berbisnis bagi pelaku usaha; (3) prinsip pariwisata yang dapat diterapkan bagi pengembangan wisata sejarah dan warisan budaya adalah prinsip partisipasi, prinsip keikutsertaan para pelaku, prinsip daya dukung, prinsip pelatihan, dan prinsip promosi. Tidak menutup kemungkinan pula bahwa prinsip pariwisata berkelanjutan yang lainnya dapat dielaborasi di masa yang akan datang.