Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Sp.)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (Sp.) by Subject "Aerobik"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Kombinasi Latihan Penguatan Otot Inspirasi dan Latihan Aerobik terhadap Ketahanan Kardiopulmonal dan Fungsi Paru pada penderita Systemic Lupus Erythematosus(2020-07-19) IRSAN AGUNG RAMDHANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit autoimun kronis yang memiliki berbagai macam manifestasi klinis dengan keterlibatan multiorgan. Penurunan ketahanan kardiopulmonal merupakan akibat keterlibatan organ kardiovaskular dan atau respirasi. Latihan aerobik merupakan terapi nonfarmakologis yang banyak diteliti, aman dan efektif dalam meningkatkan kapasitas aerobik dan toleransi latihan. Latihan penguatan otot inspirasi telah terbukti efektif meningkatkan kebugaran fisik baik pada populasi sehat maupun sakit, namun latihan penguatan otot inspirasi belum pernah diteliti sebelumnya pada penderita SLE. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kombinasi latihan aerobik dan latihan penguatan otot inspirasi terhadap ketahanan kardiopulmonal dan fungsi paru pada penderita SLE, sehingga dapat meningkatkan kapasitas latihan dan memperbaiki kualitas hidup. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental dengan pendekatan pre-post test. Subjek penelitian adalah 14 penderita SLE berusia 20-49 tahun yang termasuk dalam kriteria Lupus Low Disease Activity State (LLDAS). Ketahanan kardiopulmonal diukur dengan jarak tes uji jalan 6 menit (6MWT) dan nilai Metabolic Equivalents (METs), sedangkan fungsi paru diukur dengan nilai Maximal Inspiratory Pressure (MIP), Forced Expiratory Volume in 1 second (FEV1) dan Forced Vital Capacity (FVC). Hasil: Hasil penelitian ditemukan peningkatan signifikan pada semua variabel. Nilai 6MWT dan METs meningkat post intervensi, yaitu 397.45±49.346 meter vs 427.50±48.673 meter, dan 5.25±1.146 vs 5.84±1.086. Parameter fungsi paru pun meningkat setelah diberikan intervensi, yaitu FEV1 68.00±10.714 vs 72.90±11.300, FVC 71.81±11.142 vs 77.36±11.809, dan MIP 56.20±14.245 vs 86.36±20.733. Kesimpulan: Kombinasi latihan aerobik dan penguatan otot inspirasi dapat meningkatkan ketahanan kardiopulmonal dan fungsi paru pada penderita SLE yang termasuk dalam kategori LLDAS. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan parameter 6MWT dan METs pada aspek ketahanan kardiopulmonal, serta FEV1, FVC dan MIP pada pemeriksaan fungsi paru.Item PENGARUH KOMBINASI LATIHAN AEROBIK DAN PENGUATAN OTOT INSPIRASI TERHADAP KELELAHAN PADA PENDERITA SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS(2020-07-20) ZAYADI ZAINUDDIN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPendahuluan: Kelelahan adalah gejala paling sering dialami penderita systemic lupus erythemathosus (SLE). Penurunan kebugaran fisik dan kekuatan otot berkorelasi dengan kelelahan. Berbagai tatalaksana nonfarmokologi menyebutkan latihan aerobik terbukti efektif dan aman namun belum dapat mencegah penurunan kekuatan otot. Kekuatan otot pernapasan terbukti menurun pada penderita SLE. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi latihan latihan aerobik dan penguatan otot inspirasi terhadap kelelahan penderita SLE. Metoda: Penelitian quasi experimental dengan pre-post test. Sampel sebanyak 11 penderita SLE dengan low lupus activity disease state (LLDAS), usia 20-50 tahun, dan indeks massa tubuh 18.5-24.9. Intervensi berupa latihan aerobik (frekuensi 3 kali seminggu, intensitas moderat, durasi 20 menit, alat treadmill) dan penguatan otot inspirasi (frekuensi 3 kali seminggu, intensitas rendah, alat respironic tresshold training). Luaran primer berupa kelelahan dinilai dengan fatique severity scale (FSS) dan asam laktat dengan lactat meter saat istirahat dan latihan sedangkan luaran sekunder berupa kekuatan otot inspirasi diukur dengan respiratory pressure meter, ketahanan kardiopulmonal dengan six minute walking test, kekuatan dan ketahanan otot handgrip dengan hand dynamometer. Hasil: Data menunjukkan sebaran tidak normal. Median skor FSS (21.00 vs 12.00), asam laktat istirahat (3.30 vs 2.70 mmol/L) dan latihan (5.60 vs 4.30 mmol/L) sebelum dan sesudah latihan menurun (P0.005). Kesimpulan: Kombinasi latihan aerobik dan penguatan otot inspirasi dapat memperbaiki kelelahan, mengurangi akumulasi asam laktat saat istirahat dan latihan, meningkatkan kekuatan otot inspirasi dan handgrip serta ketahanan kardiopulmonal.