S3 - Doktor
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S3 - Doktor by Subject "Cekungan Berau"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item KOMPARTEMENTALISASI PROSPEK GAS METANA BATUBARA PADA FORMASI SAJAU BERDASARKAN STRUKTUR GEOLOGI SESAR DI CEKUNGAN BERAU BAGIAN TIMUR KALIMANTAN TIMUR(2014-04-20) AHMAD HELMAN HAMDANI; Edy Sunardi; Yoga Andriana SendjajaUntuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang timbul dari krisis energi global (energy doomsday) yang diakibatkan meningkatnya permintaan energy di masa depan; pada saat ini diberbagai belahan dunia mulai mengembangkan ide-ide penggunaan energi baru terbarukan, salah satunya adalah gas metana batubara (GMB) yang merupakan bahan bakar fosil yang efisien dan bersih terkait dengan cadangan batubara yang besar sebagai energi yang baru terbarukan. Cekungan Berau yang terletak di Kalimantan Timur merupakan salah satu cekungan batubara yang besar di Indonesia yang kaya akan gas metana batubara dengan kondisi struktur geologi yang rumit. Lapisan batubara Formasi Sajau di daerah penelitian didominasi oleh batubara non-banded, cerah, diklasifikasikan sebagai batubara lignit – sub bituminous C dengan nilai rata-rata reflektansi huminit 0,32% yang menunjukkan kondisi belum matang dan memiliki ketebalan 0,90 – 38 m. Gas metana batubara dalam Formasi Sajau terbentuk secara biogenik yang dapat menjadi target terbaik untuk pengembangan gas metana batubara secara ekonomis. Penelitian ini menyelidiki bahwa struktur sesar mengontrol terjadinya akumulasi dan pengayaan GMB dalam Formasi Sajau berdasarkan data eksplorasi sumur bor, geologi struktur dan adsorpsi gas metana. Studi terintegrasi yang meliputi analisis tektonik regional, struktur geologi makro, meso dan mikroskopis dilakukan untuk mengevaluasi lebih lanjut berbagai aspek evolusi tektonik, fitur struktur dan deformasi batubara serta keterkaitannya dengan kandungan gas metana batubara. Struktur rekahan mikro pada batubara (cleat) dan kekar gerus yang diukur di lapangan , dianalisis secara statistik dan kemudian ditafsirkan cara terjadinya struktur tersebut , terkait dengan kelurusan geologi struktur sesar makro yang berimplikasi kepada proses pembentukan dan penyimpanan gas metana batubara. Plot diagram pencar dan analisis regresi pengukuran klit mengungkapkan distribusi power-law¬ antara jarak sesar dengan jarak antar klit, bukaan klit, dan frekuensi klit, permeabilitas klit dan porositas klit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan GMB yang sebenarnya terutama dikendalikan oleh distribusi dan struktur geologi sesar. Sesar-sesar tersebut mengontrol perkembangan intensitas klit dalam batubara Formasi Sajau di cekungan Berau yang ditunjukkan oleh variabilitas kandungan gas metana batubara. Karakteristik reservoir gas metana batubara tergantung pada jarak terhadap sesar dan intensitas klit. Sesar normal barat-timur adalah hambatan untuk migrasi gas dan batas kompartemen reservoir. Di daerah yang dekat dengan sesar memiliki kandungan gas rendah, dan menjadi lebih besar di daerah yang jauh dari sesar