Kedokteran Hewan (S1)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Kedokteran Hewan (S1) by Subject "ayam"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Isolasi dan Identifikasi Bakteri Escherichia coli (E. coli) Penghasil Extended-Spectrum Beta-Lactamases (ESBL): Diisolasi dari Ikan dan Lingkungan pada Peternakan Ayam-Ikan Terintegrasi(2023-07-12) ADITYA GILANG PRASAJA; Trianing Tyas Kusuma Anggaeni; Eka WulandariDi Indonesia, bakteri Escherichia coli (E. coli) penghasil extended-spectrum β-lactamases (ESBL) telah banyak ditemukan pada ternak unggas. Risiko cemaran pada ikan dan lingkungan di sekitar peternakan ayam-ikan terintegrasi belum pernah dilaporkan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan serta profil resistensi E. coli penghasil ESBL pada lingkungan peternakan ayam-ikan terintegrasi. Data penelitian diperoleh melalui isolasi bakteri E. coli penghasil ESBL dari 30 sampel swab kloaka, 6 sampel air, 4 sampel ikan, dan 2 sampel tanah yang diambil dari dua peternakan ayam-ikan terintegrasi. Deteksi E. coli penghasil ESBL dan uji sensitivitas dilakukan dengan uji double disc synergy test dan disc diffusion dan hasil interpretasi mengacu pada Clinical and Laboratory Standards Institute. Hasil isolasi menunjukkan E. coli penghasil ESBL terdeteksi pada peternakan ayam layer terintegrasi sebanyak 20,8% (n=5) dan peternakan ayam broiler terintegrasi sebanyak 79,2% (n=19). Isolat E. coli penghasil ESBL terdeteksi pada setiap sampel swab kloaka 50% (15/30), air 100% (6/6), ikan 100% (4/4), dan tanah 50% (1/2). Sebanyak 37,5% (n= 9) dari total isolat positif E. coli penghasil ESBL merupakan multidrug-resistant (MDR). Dari jumlah tersebut, 40% (6/15) isolat swab kloaka, 33,33% (2/6) isolat air, dan 25% (1/4) isolat ikan. Frekuensi resistensi isolat E. coli penghasil ESBL terhadap antibiotik yang diuji adalah ampisilin (100%), seftriakson (100%), siprofloksasin (69,23%), tetrasiklin (46,15%), dan kolistin (0%). Keberadaan bakteri E. coli penghasil ESBL dari peternakan ayam-ikan terintegrasi menggambarkan kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri resisten ke lingkungan yang berisiko terhadap kesehatan manuasia, sehingga diperlukan evaluasi dan pengendalian lebih lanjut.