Ilmu Lingkungan (S3)
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Ilmu Lingkungan (S3) by Subject "DAS Cimanuk dan Citanduy"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Studi Etnoekologi Suweg (Amorphophallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) di Pedesaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk dan Citanduy(2022-04-04) ASEP ZAINAL MUTAQIN; Denny Kurniadie; Mohamad NurzamanSuweg (Amorphopallus paeoniifolius (Dennst.) Nicolson) merupakan jenis tumbuhan yang banyak tersebar di Indonesia, termasuk di pedesaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk dan Citanduy. Sebaran dan populasinya sangat beragam, dipengaruhi perilaku penduduk dan lingkungan ekologi tempat tumbuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnoekologi tentang suweg yang didukung dengan fakta ilmiah ekologis, sehingga bersifat integratif. Data etnoekologi dikumpulkan secara purposive melalui wawancara terhadap penduduk yang dianggap memiliki kompetensi pengetahuan tentang suweg. Data dianalisis melalui pendekatan emik dan etik dengan cara cross-checking, summarizing, dan synthesizing. Data ekologi dikumpulkan dengan melakukan observasi populasi suweg; tipe dan elevasi lahan; pH dan kelembaban tanah; suhu, kelembaban, dan tekanan udara; intensitas cahaya; serta jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh di sekitar suweg, yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Populasi suweg juga dianalisis dengan menghitung Summed Dominant Ratio (SDR) dan Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian menunjukan bahwa penduduk mempunyai pengetahuan tentang morfologi, folk classification, habitat, pemanfaatan, dan budidaya suweg yang dalam beberapa hal sejalan dengan hasil observasi, terutama terkait dengan lingkungan ekologis, yaitu kondisi lahan, elevasi, suhu, jenis tanah, dan tumbuhan sekitarnya; suweg umumnya ditemukan pada lahan pekarangan, kebun, pinggir sawah, dan pinggir kolam dengan populasi dan lingkungan tumbuh yang beragam; nilai SDR dan INP suweg di setiap tipe lahan rata-rata lebih tinggi dibanding species-species lainnya; serta suweg berpotensi untuk dikembangan berdasarkan adanya fakta pemanfaatan oleh penduduk dan beragamnya lingkungan tumbuh, sehingga memungkinnya adanya peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi penduduk dan terpeliharanya kondisi fisik DAS karena tutupan lahan dengan adanya budidaya suweg pada sistem agroforestri.