Profesi Apoteker
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing Profesi Apoteker by Subject "Aedes aegypti"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Aktivitas dan Formulasi Repelen Losio Ekstrak Etanol Limbah Hasil Penyulingan Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) terhadap Aedes aegypti(2013-08-29) SUCILAWATY RIDWAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenLimbah hasil penyulingan minyak nilam masih mengandung terpen-terpen non-volatil yang memiliki aktivitas sebagai antiserangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol limbah hasil penyulingan minyak nilam sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti beserta konsentrasi optimumnya dan membuat formulasi losionya yang baik, aman, stabil, dan efektif. Penelitian ini melewati beberapa tahapan, antara lain skrining fitokimia, ekstraksi, pengujian parameter ekstrak, pengujian aktivitas ekstrak sebagai repelen, formulasi losio yang mengandung ekstrak, pengujian kualitas sediaan losio dari segi fisik, kimia, dan mikrobiologi selama waktu penyimpanan, pengujian kemanan losio , serta pengujian aktivitas sebagai repelen dalam bentuk losio. Konsentrasi ekstrak etanol limbah hasil penyulingan minyak nilam yang diuji aktivitasnya sebagai repelen adalah 5%, 10%, 20% b/v dan losio yang mengandung DEET 13 % sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan memiliki aktivitas yang sama berdasarkan analisis statistik Anova. Oleh sebab itu, dipilih konsentrasi 5% dalam formulasi losio. Kemudian dibuat formulasi losio dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 3%, 5%, dan 7%. Hasilnya adalah losio yang memiliki konsentrasi paling optimum yang memberikan aktivitas sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah losio yang mengandung 7% ekstrak. Losio repelen yang dihasilkan memiliki kualitas fisik dan kimia yang baik serta aman secara mikrobiologis, tidak menimbulkan iritasi pada kulit, dan nilai rata-rata daya proteksinya lebih baik dibandingkan losio repelen di pasaran yang mengandung DEET 13% dengan daya proteksi sebesar 65,76% selama 6 jam pemakaian.Item Aktivitas Larvasida Minyak Atsiri Rimpang Lempuyang Pahit (Zingiber littorale Val.) terhadap Larva Aedes aegypti(2013-08-01) TARAMITA OCTOVERINA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenABSTRAK Penyakit demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi virus tersebut. Masyarakat umumnya menggunakan larvasida dari bahan sintetis yang berbahaya untuk mencegah nyamuk tersebut. Pada penelitian ini, uji aktivitas larvasida dilakukan menggunakan inyak atsiri rimpang lempuyang pahit. Minyak atsiri dianalisis menggunakan kromatografi gas-spektroskopi massa (KG-SM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang lempuyang pahit memberikan aktivitas larvasida dengan nilai LC50 sebesar 41,59 µg/mL. Hasil pemeriksaan minyak rimpang lempuyang pahit sedikitnya 25 komponen senyawa dengan komponen terbesar, yaitu linalool (6,47%). Kata kunci : Zingiber littorale Val., Larvasida, Aedes aegyptiItem Aktivitas Larvasida Minyak Atsiri Rimpang Temu Mangga (Curcuma mangga Val.) terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti(2013-08-29) JENNIEFER NATALIE; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPenyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti merupakan penyakit yang menimbulkan banyak kematian. Masyarakat umumnya menggunakan larvasida dari bahan sintetis yang berbahaya untuk mencegah penyakit tersebut. Pada penelitian ini, uji aktivitas larvasida dilakukan menggunakan minyak atsiri rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.). Larutan uji dibuat dengan cara pengenceran minyak atsiri sehingga diperoleh konsentrasi 100 μg/mL, 50 μg/mL, 10 μg/mL, 5 μg/mL, 1 μg/mL, dan 0,5 μg/mL dalam 100 mL air. Larva yang digunakan pada pengujian ini adalah larva nyamuk Aedes aegypti instar 3-4. Evaluasi angka kematian larva setelah 24 jam dilakukan dengan menghitung jumlah larva yang mati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri rimpang temu mangga memberikan aktivitas larvasida yang signifikan dengan nilai LC50 sebesar 61,025 μg/mL.