S2 - Tesis
Permanent URI for this community
Browse
Browsing S2 - Tesis by Subject "akupresur"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH KOMBINASI AKUPRESUR DAN LATIHAN RENTANG GERAK PASIF TERHADAP KEKUATAN OTOT DAN RENTANG GERAK PASIEN STROKE ISKEMIK DENGAN HEMIPARESIS DI RUANG NEURO RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG(2015-11-10) JAHIDUL FIKRI AMRULLAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenHemiparesis merupakan kerusakan motorik berupa kelemahan anggota gerak yang sekitar 70-80% diakibatkan oleh stroke dan apabila tidak dilakukan perawatan dan rehabilitasi yang baik maka hemiparesis tersebut mengakibatkan kecacatan permanen. Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan akupresur yang dikombinasikan dengan latihan rentang gerak pasif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi akupresur dengan latihan rentang gerak pasif terhadap kekuatan otot dan rentang gerak pasien yang mengalami hemiparesis akibat stroke. Penelitian Quasi Eksperimental Control Group Pretest Post Test Design ini melibatkan 32 orang dengan menggunakan consecutive sampling pada pasien stroke yang mengalami hemiparesis. Pada kelompok intervensi diberikan intervensi kombinasi akupresur dan latihan rentang gerak pasif dua kali sehari selama tujuh hari. Sedangkan pada kelompok kontrol di observasi dengan intervensi Rumah Sakit. Data dikumpulkan melalui angket yang berisi karakteristik, kekuatan otot, dan rentang gerak pasien. Analisa data penelitian ini menggunakan wilcoxon signed rank test karena hasil uji homogenitas menunjukan data berdistribusi tidak normal (sig=0.03). Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan kekuatan otot pretest dan postest pada kelompok intervensi (P=0.001),terdapat perbedaan yang signifikan kekuatan otot pretest dan postest pada kelompok kontrol (P=0.044), terdapat perbedaan yang signifikan rentang gerak sendi pretest dan postest pada kelompok intervensi (P=0.000), terdapat perbedaan yang signifikan rentang gerak sendi pretest dan postest pada kelompok kontrol (P=0.041), terdapat perbedaan yang signifikan kekuatan otot postest antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (P=0.003), dan terdapat perbedaan yang signifikan rentang gerak sendi postest antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (P=0.001). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah intervensi akupresur apabila dikombinasikan dengan latihan gerak pasif dapat menghasilkan suatu intervensi yang efektif untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak sendi pada pasien stroke yang mengalami hemiparesis sehingga saran peneliti pada lahan praktik adala intervensi ini dapat dijadikan pertimbangan sebagai salah satu intervensi pada pasien stroke yang mengalami hemiparesis di Ruang Bedah Syaraf.