Epidemologi (S2)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 1 of 1
  • Item
    PENGHITUNGAN ANGKA KEMATIAN SPESIFIK BERDASARKAN UMUR DAN PENYEBAB BERSUMBER DARI RSUD MAJALAYA DAN SENSUS DI DESA SAGARACIPTA DAN DESA CIKONENG KECAMATAN CIPARAY KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2017-2019
    (2021-09-02) IVAN ARIF PRATAMA; Dwi Agustian; Kurnia Wahyudi
    Angka kematian atau mortalitas merupakan komponen indikator demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk, selain komponen kelahiran (fertilitas) dan mobilitas penduduk. Apabila angka kematian dapat diukur secara spesifik berdasarkan penyebab, maka angka tersebut dapat memonitor status kesehatan masyarakat. Angka kematian berdasarkan penyebab ini lebih praktis dan tepat diperoleh dari sumber data rumah sakit, namun sayangnya saat ini penggunaan angka kematian yang berasal dari rumah sakit bersifat sangat terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui angka kematian yang berasal dari dua sumber, yakni sumber pertama berasal dari rumah sakit (RSUD Majalaya), dan sumber kedua berasal dari laporan kematian di masyarakat, untuk menggambarkan angka kematian di populasi dua desa (Desa Sagaracipta dan Desa Cikoneng). Penelitian ini merupakan studi beban penyakit dan kematian yang menggunakan desain restrospektif dan sensus dalam pengumpulan datanya. Pengumpulan data secara restrospektif digunakan untuk menghitung jumlah kematian berdasarkan penyakit yang bersumber dari data rekam medis RSUD Majalaya. Desain pengumpulan data secara sensus digunakan untuk menghitung jumlah kematian kasar serta kematian spesifik berdasarkan laporan penduduk yang dikumpulkan melalui kader kesehatan di masyarakat. Hasil pengumpulan data dari sensus diperoleh angka kematian kasar yaitu 10 kasus kematian per-1000 penduduk pada Desa Sagaracipta dan 9 kasus kematian per-1000 penduduk pada Desa Cikoneng dengan kasus kematian terbanyak pada kelompok usia lanjut dan penyebabnya berdasarkan penyakit jantung dan stroke. Dari total tujuh kasus kematian yang bersumber dari RSUD Majalaya hanya terdapat dua kasus kematian yang sama dengan kasus kematian bersumber dari sensus, sedangkan lima kasus kematian yang lainnya tidak terdapat dalam data kematian bersumber dari sensus. Dengan demikian angka kasus kematian yang bersumber dari data RSUD Majalaya tidak bisa mencatat angka kematian yang terjadi di kedua desa.