Manajemen Sumberdaya Hayati (S2)

Permanent URI for this collection

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 1 of 1
  • Item
    DAYA HASIL DAN STABILITAS KANDUNGAN ANTOSIANIN UBI JALAR (Ipomea batatas L.) BERDAGING UNGU UNTUK SEDIAAN PEWARNA ALAMI
    (2021-04-12) AMALIA MURNIHATI NOERRIZKI; Tarkus Suganda; Agung Karuniawan
    Ubi jalar berdaging ungu memiliki kandungan antosianin yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pewarna alami. Namun, hasil dan kandungan antosianin dapat berubah karena adanya pengaruh dari lingkungan. Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran memiliki koleksi sembilan plasma nutfah ubi jalar berdaging ungu yang potensial, namun informasi mengenai daya hasil dan kandungan antosianinnya di dua lokasi berbeda belum diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian terhadap daya hasil dan kualitas hasil pada dua lingkungan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai daya hasil, pengaruh interaksi terhadap lingkungan dan kandungan antosianin genotip ubi jalar berdaging ungu di dua lokasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2018-Desember 2019. Percobaan lapangan dilakukan di Kebun Percobaan Ciparanje, Kabupaten Sumedang dan di Karangpawitan, Kabupaten Garut. Percobaan lapangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas sembilan genotip ubi jalar berdaging ungu dan tiga varietas cek dengan tiga ulangan. Penelitian laboratorium dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan, Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan, Fakultas Teknologi Ilmu Pertanian, dan Laboratorium Sentral, Universitas Padjadjaran. Pengujian kandungan antosianin dilakukan pada 11 genotip ubi jalar berdaging ungu secara duplo. Analisis estimasi varians berdasarkan Anova, untuk mengetahui daya hasil menggunakan LSI, pengaruh genotip terhadap lingkungan menggunakan analisis ragam gabungan dan untuk perbandingan kandungan antosianin menggunakan uji T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi hasil tertinggi diperoleh di Sumedang pada Biang (15,45 ton/ha), sedangkan pada genotip 5(7) (23,81 ton/ha) diperoleh di Garut. Hasil analisis gabungan menunjukkan terdapat interaksi genotip dengan lingkungan pada karakter bobot ubi total. Rata-rata kadar antosianin di Sumedang lebih tinggi dibandingkan di Garut. Genotip ubi jalar berdaging ungu yang memiliki kandungan tertinggi yaitu Biang (470,91 mg/L) di Sumedang dan Ayamurasaki (459,09 mg/L) di Garut.