HIPOTERMI SEBAGAI INDIKATOR AWAL MORTALITAS PASIEN CEDERA KEPALA BERAT DI RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Cedera kepala merupakan masalah kesehatan dan sosial ekonomi yang penting dan mempengaruhi seluruh komunitas di dunia. Banyak pasien cedera kepala datang ke IGD dalam kondisi telah mengalami triad of death (hipotermi, asidosis maupun koagulopati) baik dalam kondisi ketiganya maupun salah satu atau duanya yang mana keadaan- keadaan ini saling mempengaruhi satu terhadap yang lain dan akan sangat menentukan out come pasien tersebut. Telah banyak peneliatian tentang kondisi-kondisi tersebut pada pasien cedera kepala, namun sampai saat ini belum ada penelitian yang menghubungkan ketiga komponen trias kematian ini secara bersama – sama pada satu pasien cedera kepala. Melihat eratnya hubungan antara komponen triad of death terhadap angka morbiditas maupun mortalitas dari penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian untuk menilai status hipotermi, asidosis dan koagulopati sebagai indikator awal prognosis pasien cedera kepala berat di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, mengingat pendeteksian awal dan penatalaksanaan yang tepat akan menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien cedera kepala berat yang mengalami triad of death. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hipotermi, asidosis dan koagulopati terhadap mortalitas pada pasien cedera kepala berat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian obervasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Semua pasien dengan cedera kepala berat yang masuk IGD Bedah RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode 1 Juni – 28 Februari 2019 yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan sebagai subyek penelitian. Pasien lalu diukur suhu membran timpani dengan thermometer khusus membran timpani, diperiksa kadar trombosit, PT, aPTT, INR juga pH darah dan laktat kemudian dilakukan pencatatan. Untuk perbandingan data numerik dengan uji T tidak berpasangan alternative mann whitney dan perbandingan data kategorik tabel 2x2 dengan uji chi square alternative eksak fisher, perhitungan dilakukan pada penelitian ini dan data dianalisis menggunakan SPSS Versi 24.0 dengan taraf kepercayaan 95% dan nilai p bermakna bila p<0,05. Hasil: Sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 30 pasien cedera kepala berat yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien cedera kepala berat yang mati sebanyak 15 atau sebesar 50.0% dan hidup sebanyak 15 atau sebesar 50.0%. Pada kelompok pasien mati, untuk pasien yang mengalami hipotermi sebanyak 11 atau sebesar 73.3% dan tidak hipotermi sebanyak 4 atau sebesar 26.7%. Untuk pasien yang mengalami asidosis sebanyak 12 atau sebesar 80.0% dan tidak asidosis sebanyak 3 atau sebesar 20.0%. Untuk pasien yang mengalami koagulopati sebanyak 12 atau sebesar 80.0%. dan tidak koagulopati sebanyak 3 atau sebesar 20.0% Pada kelompok pasien hidup, untuk pasien yang mengalami hipotermi sebanyak 5 atau sebesar 33.3% dan tidak hipotermi sebanyak 10 atau sebesar 66.7%. Untuk pasien yang mengalami asidosis sebanyak 12 atau sebesar 80.0% dan tidak asidosis sebanyak 3 atau sebesar 20.0%. Untuk pasien yang mengalami koagulopati sebanyak 12 atau sebesar 80.0% dan tidak koagulopati sebanyak 3 atau sebesar 20.0%. Berdasarkan nilai P pada variabel hipotermi lebih kecil dari 0.05 (nilai P < 0.05) yang berarti signifikan atau bermakna secara statistik. Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara hipotermi dan mortalitas pada pasien cedera kepala berat. Kata Kunci: hipotermi, asidosis, koagulopati, dan cedera kepala berat.

Description

Keywords

hipotermi, asidosis, koagulopati

Citation

Collections