Pemodelan Angka Kejahatan di Provinsi Jawa Timur Menggunakan Generalized Geoadditive Spline Model

Abstract

Angka kejahatan merupakan nilai yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mengukur kejahatan di suatu wilayah. Semakin tinggi angka kejahatan di suatu wilayah, maka dapat dikatakan bahwa tindak kejahatan lebih rentan terjadi di wilayah tersebut. Kejahatan merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang terjadi karena banyaknya ketidakseimbangan perilaku yang cenderung menyimpang dari norma dan terjadi di dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan angka kejahatan terhadap beberapa variabel yang diindikasikan memiliki pengaruh. Berdasarkan identifikasi pada data, dapat dinyatakan bahwa hubungan antara variabel prediktor terhadap angka kejahatan tidak dapat diidentifikasi dengan jelas sehingga diperlukan pendekatan nonparametrik pada model. Dengan unit observasi yang berupa wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, unsur spasial harus dilibatkan pada model. Dengan kondisi tersebut maka diusulkan suatu bentuk model yang dapat mengakomodir adanya hubungan nonparametrik serta melibatkan unsur spasial yang dinamakan dengan Generalized Geoadditive Model (GGAM). Hasil penelitian dengan menggunakan estimator spline menunjukkan bahwa model yang terbentuk mampu menghasilkan estimator yang baik. Dengan nilai RMSE yang lebih kecil, GGAM dapat dikatakan lebih baik untuk digunakan pada model angka kejahatan dibandingkan dengan model Generalized Additive Model (GAM).

Description

Keywords

Angka Kejahatan, Generalized Geoadditive Model, Data Cacah

Citation