KAJIAN PEMBERIAN SERUTAN KAYU DAN POLYACRYLAMIDE DALAM CAMPURAN BAHAN HYDROSEEDING TERHADAP BEBERAPA SIFAT FISIKA TANAH DAN BIOMASSA RUMPUT SIGNAL (Brachiaria decumbens) PADA KUPASAN LERENG JALAN GENT
No Thumbnail Available
Date
2016-01-12
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Sri Yeni Mulyani. 2016. Kajian Pemberian Serutan Kayu dan Polyacrilamide
Dalam Campuran Hydroseeding Terhadap Beberapa Sifat Fisika Tanah dan
Biomassa Rumput Signal (Brachiaria decumbens) pada Kupasan Lereng
Jalan Gentong Tasikmalaya, dibimbing oleh Rachmat Harryanto dan Rina
Devnita.
Hydroseeding merupakan proses penanaman yang menggunakan bahan antara lain
pemantap tanah, mulsa, biji tanaman, pupuk dan air. Pemberian serutan kayu dan
polyacrilamide dalam campuran hydroseeding diharapkan dapat menurunkan
bobot isi tanah dan meningkatkan porositas tanah, kemantapan agregat tanah, Corganik
tanah dan biomassa rumput signal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui interaksi, kombinasi terbaik serta hubungan antara serutan kayu dan
polyacrilamide dalam campuran hydroseeding terhadap beberapa sifat fisika tanah
dan biomassa rumput signal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok Pola Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah serutan kayu
dengan empat taraf yaitu 0 g m-2, 250 g m-2, 350 g m-2, 450 g m-2dan faktor kedua
adalah polyacrilamide dengan empat taraf yaitu 0 g m-2, 1 g m-2, 2 g m-2, 3 g m-
2dengan pengulangan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi
antara serutan kayu dan polyacrilamide dalam campuran hydroseeding terhadap
bobot isi, kemantapan agregat, porositas dan C-organik tanah serta biomassa
rumput signal. Kombinasi terbaik antara serutan kayu dan ployacrilamide dalam
campuran hydroseeding memberikan hasil yang berbeda-beda untuk bobot isi,
kemantapan agregat dan C-organik tanah. Kombinasi 350 g m-2 (s2) serutan kayu
dengan polyacrilamide 2 g m-2 (p2) memberikan hasil yang terbaik terhadap
bobot isi dan porositas tanah pada rumput signal. Kombinasi serutan kayu 450 g
m-2(s3) dengan polyacrilamide 2 g m-2 (p2) memberikan hasil yang terbaik
terhadap kemantapan agregat tanah pada rumput signal. Kombinasi serutan kayu
450 g m-2 (s3) dengan polyacrilamide 3 g m-2 (p3) memberikan hasil yang terbaik
terhadap C-organik tanah dan biomassa pada rumput signal. Terdapat hubungan
antara bobot isi, porositas, kemantapan agregat dan C-organik tanah dengan
biomassa rumput signal.
Kata Kunci : hydroseeding, bobot isi, kemantapan agregat tanah, porositas tanah
dan C-organik tanah.
Description
Keywords
hydroseeding, bobot isi, kemantapan agregat tanah