Identifikasi dan Karakterisasi Tanah Sulfat Masam dalam Kaitannya dengan Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.)

Abstract

Tanah sulfat masam merupakan tanah yang memiliki lapisan pirit (FeS2) atau sulfurik di dalam penampang tanahnya. Dalam kondisi teroksidasi, pirit menghasilkan asam sulfat yang dapat menyebabkan meningkatkan kemasaman tanah dan menjadi masalah dalam perkembangan tanaman, termasuk kelapa sawit. Oleh karena itu, dalam upaya mendukung optimalisasi produksi kelapa sawit diperlukan penelitian terkait identifikasi dan karakterisasi tanah sulfat masam. Penelitian dilakukan dengan beberapa metode meliputi survei lahan, penginderaan jauh, dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar areal merupakan lahan sulfat masam potensial (kedalaman pirit &#8805;60 cm) seluas 1.865,08 ha, dan sebagian lainnya termasuk lahan sulfat masam aktual (kedalaman pirit 120 cm). Kelas kedalaman pirit memiliki kecenderungan hubungan linier positif terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Kondisi kesehatan dan pertumbuhan tanaman cenderung lebih baik dengan semakin dalamnya lapisan pirit. Semakin dalam tingkat kedalaman pirit, maka semakin tinggi nilai rata-rata NDVInya. Pertumbuhan tinggi tanaman dan indeks luas daun tanaman di areal pirit dangkal adalah yang terendah dan berbeda nyata dengan pirit sedang ataupun pirit dalam. Semakin dangkal kedalaman pirit, produksi kelapa sawit semakin menurun. Penurunan produksi pada kedalaman pirit < 60 cm dan 60-120 cm berturut-turut adalah 39% dan 19%. Hasil analisis regresi linier menunjukkan adanya hubungan positif atau pola peningkatan produksi seiring dengan peningkatan kelas kedalaman pirit dengan persamaan y=0,0532x + 6,827 dan nilai R-square atau koefisien determinasi sebesar 0,809. Hasil analisis regresi linier berganda dengan metode stepwise menunjukkan bahwa faktor utama yang berpengaruh terhadap produktivitas tanaman kelapa sawit di lokasi penelitian yaitu pH tanah. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk optimalisasi produktivitas tanaman kelapa sawit di lokasi penelitian yaitu upaya pengolahan lahan minimum, perbaikan pengelolaan air, perbaikan kesuburan tanah, dan perbaikan fruit set. Upaya-upaya perbaikan tersebut tentunya harus didukung dengan penerapan praktik pengelolaan terbaik dalam kultur teknis dan operasional pendukungnya.

Description

Keywords

kelapa sawit, ndvi, pirit

Citation

Collections