KERAGAAN AGRIBISNIS KENTANG (Solanum tuberosum L.) KULTIVAR GRANOLA (Studi Kasus di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung)

Abstract

ABSTRAK PUNKY WAHYUNI NOOR. 2012. Keragaan Agribisnis Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola (Studi kasus di Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung). Dibawahbimbingan GANJAR KURNIA. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu dari lima komoditas unggulan sayuran semusim. Komoditas kentang juga termasuk kedalam komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Penggunaannya yang cukupbervariasi membuatnya banyak dicari dan berharga cukup tinggi diantara komoditas pertanian yang lain. Produktivitas yang rendah karena masalah penyediaan bibit, baik dalam kualitas maupun kuantitas dan masuknya kentang impor dari negara China menjadi masalah yang dihadapi petani kentang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan agribisnis kentang Kultivar Granola di Desa Pulosari serta untuk mengetahui pendapatan usahatani kentang per hektar per satu musim tanam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi kasus. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan keragaan agribisnis kentang, teori pendapatan seperti rumus penerimaan, total biaya, dan pendapatan digunakan untuk memperoleh besar pendapatan usahatani, dan R/C rasio digunakan untuk mengidentifikasi kelayakanusahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan agribisnis kentang Kultivar Granola sudah mencakup semua kegiatan subsistem agribisnis mulai dari subsistem pengadaan sarana produksi sampai pada subsistem pemasaran, bahkan sampai pada subsistem pendukung. Hanya saja, dalam pelaksanaan subsistemusahatani masih ada perbedaan dengan teori yang ada. Pendapatan rata-rata petani kentang Kultivar Granola adalah sebesar Rp 41.993.168,- per hektar per satu musim tanam, dengan R/C rasio > 1.

Description

Keywords

Kentang Kultivar Granola, Agribisnis, Pendapatan

Citation

Collections