PENGARUH JENIS MULSA ORGANIK DAN FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.).
No Thumbnail Available
Date
2011
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
PENGARUH JENIS MULSA ORGANIK DAN FREKUENSI PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KARET
(Hevea brasiliensis Muell Arg.).
Ramadi Widita Gandi, Cucu Suherman V.Z., Mira Ariyanti
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran.
Permintaan pasar akan hasil olahan tanaman karet semakin meningkat sehingga tanaman ini perlu terus dikembangkan potensinya. Ketersediaan air menjadi salah satu permasalahan dalam pengembangan karet di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi terbaik antara jenis mulsa dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit tanaman karet. Dilaksanakan pada bulan Februari 2017 sampai bulan Juni 2017 yang berlokasi di Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang dengan ketinggian tempat 750 meter dari permukaan laut. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah frekuensi penyiraman setiap hari, 2 hari sekali, dan 3 hari sekali. Faktor kedua adalah jenis mulsa terdiri dari tanpa mulsa, mulsa jerami, dan mulsa serasah daun karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi jenis mulsa dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit tanaman karet. Frekuensi penyiraman berpengaruh nyata terhadap jumlah daun. Frekuensi penyiraman 3 hari sekali menghasilkan jumlah daun paling banyak.
Kata Kunci: Tanaman Karet, Penyiraman, Pemulsaan, Pembibitan
Description
Keywords
Tanaman Karet, Penyiraman, Pemulsaan