Analisis Rantai Nilai Industri Mangga Off-Grade Olahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal (Studi Kasus di Unit Usaha Kecil dan Menengah Fruits Up, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang)

Abstract

KHONSA SHOFWATUN NAJAH. 2015. Analisis Rantai Nilai Industri Mangga Offgrade Olahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Lokal. (Studi Kasus di Unit Usaha Kecil dan Menengah Fruits Up Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang). Di bawah bimbingan GEMA WIBAWA MUKTI. Penelitian ini bertujuan 1) memetakan rantai nilai dari Fruits Up, 2) analisis manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup dari rantai nilai Fruits Up, 3) identifikasi hambatan dan opsi peningkatan yang tepat sebagai upaya optimalisasi rantai. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik studi kasus dengan menggunakan analisis rantai nilai, analisis biaya dan pendapatan, analisis nilai tambah, analisis derajat keberdayaan dengan pendekatan model Fujikake 2 tahap, serta analisis manfaat dan resiko lingkungan deskriptif sederhana. Hasil analisis rantai nilai terdapat empat aktor dalam rantai nilai secara keseluruhan: petani mangga di berbagai daerah sebagai pemasok mangga Gedong Gincu segar, pengepul, pihak pengolah sebagai pengolah mangga Gedong Gincu segar menjadi puree, Fruits Up. Proporsi keuntungan paling tinggi dalam rantai nilai diperoleh Pengepul. Proporsi nilai tambah paling tinggi dalam rantai nilai diperoleh Pengolah. Derajat keberdayaan menurut pendekatan model Fujikake 2 tahap ialah: Petani (tipe 1), Pengepul (tipe 2), Pengolah (tipe 3), Fruits Up (tipe 3). Kategori resiko kegiatan dalam bisnis masing-masing pelaku di rantai nilai dalam mencemari lingkungan hidup ialah: Petani (tinggi), Pengepul (sedang), Pengolah (rendah), Fruits Up (rendah). Hambatan dari sisi ekonomi paling besar dirasakan oleh Pengolah, sedangkan hambatan dari sisi sosial paling besar dirasakan oleh Petani.

Description

Keywords

Rantai Nilai, Industri Mangga Olahan, offgrade

Citation

Collections