Evaluasi Fungsi Oral, Nyeri Orofasial dan Aktivitas Sosial Pasien Pasca Perawatan Kegawatdaruratan di SMF Bedah Mulut RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
No Thumbnail Available
Date
2018-07-16
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
ABSTRAK
Gangguan fungsi oral, nyeri orofasial dan gangguan aktivitas sosial dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien. Evaluasi pasca perawatan kegawatdaruratan diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas terapi dalam manajemen nyeri orofasial serta pengembalian berbagai fungsi oral sebagai salah satu indikator peningkatan kualitas hidup pasien nyeri orofasial. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi fungsi oral, nyeri orofasial dan aktivitas sosial pasien setelah dilakukan tindakan kegawatdaruratan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 21 pasien ( 14 laki-laki; 7 wanita) di Staf Medis Fungsional (SMF) Bedah Mulut dan Maksilofasial RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Indonesia yang telah mendapatkan diagnosa definitif, berupa infeksi odontogenik atau trauma oromaksilofasial dan telah menerima perawatan kegawatdaruratan berpartisipasi di dalam penelitian ini. Pasien yang dinyatakan memenuhi kriteria inklusi selanjutnya diwawancara dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari sembilan pertanyaan mengenai perbaikan fungsi oral, eliminasi nyeri dan serta pengembalian fungsi dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Data yang diperoleh selanjutnya disusun dan dipresentasikan dalam bentuk tabel atau grafik. Uji perbandingan rata-rata dengan menggunakan Paired Sample T-test di digunakan untuk melihat perbedaan antara pra dan pasca perawatan. Nilai signifikansi ditetapkan p < 0.05.
Hasil penelitian memperlihatkan pasien dengan infeksi odontogenik mengalami perbaikan fungsi oral hingga 60%, eliminasi nyeri hingga 70%, serta pengembalian fungsi aktivitas sosial hingga 70% pasca perawatan kegawatdaruratan. Sedangkan pasien dengan trauma oromaksilofasial mengalami perbaikan fungsi oral sebanyak 72.73%, eliminasi nyeri sebesar 72.73%, serta pengembalian fungsi aktivitas sosial sebanyak 54.55% pasca perawatan kegawatdaruratan. Analisis perbedaan nilai NRS sebelum dan sesudah perawatan memberikan hasil yang signifikan (p=0.000).
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan fungsi oral, eliminasi nyeri, serta pengembalian fungsi aktivitas sosial pada pasien infeksi odontogenik serta trauma oromaksilofasial di SMF Bedah Mulut dan Maksilofasial RSHS telah berada pada kategori sedang.
Description
Keywords
aktivitas sosial, fungsi oral, infeksi odontogenik