Pengukuran Nilai Daya Kunyah dan Daya Gigit Maksimal Menggunakan Prototipe Alat Ukur Daya Kunyah

Abstract

Pendahuluan: Selama melakukan proses mastikasi gigi dan jaringan pendukungnya akan menghasilkan daya kunyah. Daya kunyah memiliki nilai yang berbeda pada setiap populasi. Sehingga diperlukan alat untuk mengukur daya kunyah tersebut. Hingga saat ini Indonesia belum memiliki alat ukur yang mampu mengukur daya kunyah dan daya gigit individu. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah prototipe alat ukur daya kunyah yang sedang dikembangkan apakah dapat digunakan untuk mengukur daya kunyah dan daya gigit maksimal secara tepat. Metode:. Metode yang digunakan merupakan metode deskriptif dengan penelitian dilakukan pada sepuluh sampel yang diukur daya kunyah dan daya gigit maksimal untuk menentukan apabila prototipe alat ukur daya kunyah dapat digunakan untuk mengukur daya kunyah dan daya gigit maksimal. Hasil pengukuran kemudian dilakukan uji validitas Hasil: Rata-rata daya kunyah gigi molar sebesar 31.35 N, dan 21.62 N untuk gigi premolar. Sedangkan rata-rata daya gigit maksimal gigi molar adalah 58.93 N dan untuk premolar 27.62 N. dan untuk daya gigit maksimal ditemukan rata-rata untuk gigi insisivus 28.37 N, gigi kaninus 21.53 N, gigi premolar, dan gigi molar. Setelah dilakukan uji validitas ditemukan bahwa prototipe alat ukur daya kunyah valid (P>0.05) dalam mengukur daya kunyah dan tidak valid (P<0.05) dalam mengukur daya gigit maksimal Pembahasan:. Berbagai faktor internal dan eksternal dapat mempengaruhi nilai daya kunyah dan daya gigit maksimal. Selain itu prototipe alat ukur daya kunyah yang masih memiliki kekurangan dinilai dapat mempengaruhi hasil penelitian. Simpulan: prototipe alat ukur daya kunyah dinilai belum siap digunakan dan masih perlu perbaikan dan perkembangan

Description

Keywords

Daya Kunyah, Daya Gigit Maksimal, Alat Ukur Daya Kunyah

Citation